H's Life Story | Ep.2 Grief
Setahun berlalu, Aku sudah mulai meninggi beberapa sentimeter. Aku berdiri pagi dan bersiap untuk menggosok gigi dengan gosok gigi yang mampu bergetar. Lalu Aku mulai menonton TV dan Ibuku memberiku sarapan semangkuk bubur ayam. Kemudian Aku membersihkan diriku dan terasa segar kembali. Aku senang memiliki waktu i tahun untuk bersantai sejenak dan mencar ilmu dengan orangtuaku lantaran adalah Aku lahir pada bulan Oktober tahun 1998. Banyak sekolah tidak mendapat pendaftaran murid gres yang lahirnya di akhir-akhir bulan menjelang tahun gres jadi itu dianggap "telat sekolah" bukannya tidak naik kelas ya....
Seperti biasa Aku selalu pergi ke rumah saudaraku setiap pagi sampai sore hari. Aku keluar rumah bersama keluargaku untuk pergi ke rumah saudaraku dan di luar sudah ada tetangga yang menyambutku dengan baik dengan sebuah senyuman dan sapaan. Tetanggaku kebanyakan orang-orang basi tanah dan hanya beberapa yang berumur dibawahku dan Akupun mampu dengan erat bermain dengannya. Setelah itu, Aku pergi ke rumah saudaraku dan melihat pemandangan dunia yang masih bersih dan sejuk lantaran adalah belum terlalu banyak kendaraan pribadi dan umum.
Lalu Akupun sampai di rumah saudaraku. Keluargaku disambut dengan baik oleh saudara-saudaraku. Seperti biasa, Aku selalu menonton TV dan bermain PS1 (PlayStation 1) bersama saudaraku (Edwin) dengan bermain game yang seru dan game favoritnya adalah ihwal Kamen Rider. Pada ketika ini, Ibuku mendaftarkan Aku untuk kursus Bahasa Inggris pada masa dini. Secara terpaksa, Akupun berpikir dan mengikuti perintahnya meskipun Aku belum pernah mencar ilmu bersama orang lain dan ditinggal orangtua sementara. Tidak ada waktu untuk bersantai dan harus fokus untuk masa depan nanti dari sekarang. Ibuku selalu mengantarkan Aku ke kursus Bahasa Inggris selama two kali dalam seminggu. Aku bertemu dengan teman-teman baru. Tetapi Aku hanya termenung lantaran adalah Akulah yang terkecil dari semuanya. Aku panik ditinggal Ibuku dan Aku menangis dan mengejar Ibuku sampai keluar tempat kursus. Kemudian Akupun dipindahkan ke kelas yang seumuran denganku dan mampu berkenalan erat denganku.
Pada tahun ini, inilah saatnya Aku untuk mendaftarkan diri di sekolah erat rumahku. Jaraknya mungkin hanya beberapa meter dan mampu ditempuh dengan berjalan kaki. Ibuku mendaftarkanku dan mengajakku ke sekolah tersebut. Aku bingung, takut, dan cemas. Apalagi Aku itu pemalu dan Aku sangat susah untuk bersosial dengan orang lain. Aku dan Ibuku menunggu beberapa menit dan namaku dipanggil. Aku melakukan exam interview, apakah Aku layak untuk masuk ke sekolah tersebut dan Aku ditanya beberapa pertanyaan tetapi mulutku tidak mau bergerak dan berkata. Akupun tidak diterima disekolah tersebut dan Ibuku menangis kecewa.
Saat tiba dirumah, Kuku-ku heran dan marah dan pribadi kembali menuju ke sekolahku untuk di tes ulang. Akupun ditanya kembali oleh beberapa guru dan Akupun terdiam.
"Coba Hendy, sebutkan apa bahasa inggris dari apel." Kata Kuku-ku
"Apple!" Jawab Aku
"Lihat Dia mampu berbicara dan menjawab! Apalagi dengan Bahasa Inggris!" Tegas Kuku-ku
Dan pada risikonya Akupun diterima bersekolah disana. Aku senang mampu diterima dengan baik dan masuk sekolah nanti. Aku tidak sabar apa yang terjadi di sekolah nanti? Aku penasaran lantaran adalah Aku belum pernah mengalami rasanya bersekolah apalagi bertemu dengan orang lain yang mampu menjadi sahabatku sampai masa depan nanti.
Pada akhirnya, Aku mampu bersekolah nantinya dan Aku memiliki waktu libur dan istirahat sejenak selama i tahun. Dan mirip biasa Aku selalu primary ke rumah saudaraku (Edwin). Dan biasanya lagi Aku pribadi duduk di pangkuan Kakak Kuku-ku dan Ia selalu memainkan daun telingaku yang besar dan segar ini. Tiba-tiba, Kakak kuku-ku ini batuk keras dan pusing mungkin sakit kecil dan simpel diobati.
"Kuku, kenapa batuk-batuk gitu sakit ya?" Aku bertanya.
"Kuku, kenapa batuk-batuk gitu sakit ya?" Aku bertanya.
"Tidak apa-apa kok, hanya batuk biasa." Jawab Kakak Kuku-ku.
Akupun heran dan saya tahu bahwa itu bukanlah batuk biasa. Aku cemas dan takut jikalau Ia sakit parah dan meninggalkanku di masa dini ini. Mungkin walaupun Ia tidak ada tetapi kenangannya masih menempel pada diriku dan akan ku ingat selalu adalah "Daun telinga" ku ini.
Beberapa hari telah berlalu, Aku menghabiskan waktuku bermain kerumah saudaraku dengan suka dan murung setiap harinya mirip rutinitas biasa. Setelah hari menjelang sore, setiap Aku mengunjungi rumah saudaraku, Kakak Kuku-ku selalu memanggilku untuk menemaninya dan duduk di pangkuannya sambil memegang daun telingaku.
Beberapa hari telah berlalu, Aku menghabiskan waktuku bermain kerumah saudaraku dengan suka dan murung setiap harinya mirip rutinitas biasa. Setelah hari menjelang sore, setiap Aku mengunjungi rumah saudaraku, Kakak Kuku-ku selalu memanggilku untuk menemaninya dan duduk di pangkuannya sambil memegang daun telingaku.
"Kuku pergi sebentar ya ada urusan sekalian jalan-jalan, pasti nanti balik lagi kok." Panggil Kakak Kuku-ku.
Aku pun menyetujuinya dan Kakak Kuku-ku pergi bersama Adiknya pergi ke depan dan pergi menggunakan taksi dan Ia tidak memberitahuku sama sekali kemana tujuannya. Seperti biasa, Aku bermain sampai menjelang malam hari dirumah saudaraku dan Kuku-ku pulang sendirian dan membawakan oleh-oleh padaku. Tetapi Aku galau kemana Kakak Kuku-ku pergi?
Aku pun menyetujuinya dan Kakak Kuku-ku pergi bersama Adiknya pergi ke depan dan pergi menggunakan taksi dan Ia tidak memberitahuku sama sekali kemana tujuannya. Seperti biasa, Aku bermain sampai menjelang malam hari dirumah saudaraku dan Kuku-ku pulang sendirian dan membawakan oleh-oleh padaku. Tetapi Aku galau kemana Kakak Kuku-ku pergi?
"Kuku , Kakak Kuku kemana?" Tanya Aku.
"Kakak lagi sakit dan dirawat di rumah sakit." Jawab Kuku-ku
Setelah hari itu, Aku merasa ada sesuatu yang terhilang jikalau Aku pergi bermain ke rumah saudaraku. Aku merasa mirip kesepian dan hilang tanpa arah yang terang di tengah jalan. Setiap sore, setiap keluargaku ada yang pergi menjenguknya di rumah sakit tetapi Aku tidak diajak lantaran adalah takut tertular penyakit lantaran adalah rumah sakit menampung banyak orang sakit. Sehingga Aku dirumah bersama Edwin untuk bermain games dan bersenang-senang.
Keesokan harinya, mirip biasa Aku pergi kerumah saudaraku tetapi entah kenapa Aku galau kenapa kita semua harus berpakaian rapi dan meninggalkan rumah bersama dan pergi ke suatu tempat bersama. Aku hanya mengikuti perintahnya dan mengikuti arahannya.
Akupun sampai di tempat yang penuh suka murung cita. Aku melihat gedung besar yang berwarna putih dan setiap ruangan dikelilingi kaca yang bening. Disana terdapat banyak karangan-karangan bunga yang berjejer di depan gedung itu. Pada saatnya, Aku tiba di suatu ruangan bersama keluargaku dan disana terdapat saudaraku yang menunggu diruangan itu.
"Kakak lagi sakit dan dirawat di rumah sakit." Jawab Kuku-ku
Setelah hari itu, Aku merasa ada sesuatu yang terhilang jikalau Aku pergi bermain ke rumah saudaraku. Aku merasa mirip kesepian dan hilang tanpa arah yang terang di tengah jalan. Setiap sore, setiap keluargaku ada yang pergi menjenguknya di rumah sakit tetapi Aku tidak diajak lantaran adalah takut tertular penyakit lantaran adalah rumah sakit menampung banyak orang sakit. Sehingga Aku dirumah bersama Edwin untuk bermain games dan bersenang-senang.
Keesokan harinya, mirip biasa Aku pergi kerumah saudaraku tetapi entah kenapa Aku galau kenapa kita semua harus berpakaian rapi dan meninggalkan rumah bersama dan pergi ke suatu tempat bersama. Aku hanya mengikuti perintahnya dan mengikuti arahannya.
Akupun sampai di tempat yang penuh suka murung cita. Aku melihat gedung besar yang berwarna putih dan setiap ruangan dikelilingi kaca yang bening. Disana terdapat banyak karangan-karangan bunga yang berjejer di depan gedung itu. Pada saatnya, Aku tiba di suatu ruangan bersama keluargaku dan disana terdapat saudaraku yang menunggu diruangan itu.
Aku masuk ke ruang murung tersebut dan disana berbagai orang-orang yang sedih, berduka cita, dan pasrah. Aku melihat ada Kakak Kuku-ku terbaring kaku disebuah peti yang dihiasi dengan berbagai bunga dan hiasan di sekitar peti-nya. Aku hanya pasrah melihatnya dan Kami berdoa bersama untuk kebaikannya. Dan pada akhirnya, peti tersebut telah ditutup dan tidak mampu dibuka kembali. Dan kini sudah waktunya untuk berpisah selamanya.
Sepulangnya dari sana, Aku selalu memikirkan waktu-waktu Aku bersama Kakak Kuku-ku dan kini hanya tinggal kenangan dan daun telingaku ini menjadi simbol kenangan Kakak Kuku-ku. Aku pulang kerumah dan melepas segala rasa emosi, sedih , dan murung cita. Akupun tidur dan melupakan segala insiden itu dan kembali menghadapi hidup keesokan harinya mirip biasa. Tapi Aku yakin Ia selalu mendampingi hidupku sampai selamanya.....
-
Quote :
* Mohon Maaf jikalau ada unsur ketidaksengajaan atau kesamaan insiden atau nama tokoh yang terjadi di cerita (post) ini, dan adanya kesalahan dalam pembuatan cerita (post) ini. Post ini dibuat dengan tujuan hanya untuk memperlihatkan pesan moral kehidupan dan hiburan semata bukan untuk menyinggung siapapun yang telah membaca postal service ini. Kritik dan Saran anda sangatlah membantu kami untuk menjadi yang lebih baik dalam mengelola Blog ini.*
Thank You, Guys ;v! For Reading This Post & See You Again ;v!
Sepulangnya dari sana, Aku selalu memikirkan waktu-waktu Aku bersama Kakak Kuku-ku dan kini hanya tinggal kenangan dan daun telingaku ini menjadi simbol kenangan Kakak Kuku-ku. Aku pulang kerumah dan melepas segala rasa emosi, sedih , dan murung cita. Akupun tidur dan melupakan segala insiden itu dan kembali menghadapi hidup keesokan harinya mirip biasa. Tapi Aku yakin Ia selalu mendampingi hidupku sampai selamanya.....
-
Quote :
" Hargailah, hiburlah, dan buatlah tersenyum kepada orang yang sayang pada kita. Karena kita tidak akan pernah tahu kapan akan terpisah dengannya dan sebuah kenangan yang telah kita buat bersamanya tidak akan pernah hilang selamanya walaupun telah terpisah dalam kehidupannya." - Stefanus Hendy
* Mohon Maaf jikalau ada unsur ketidaksengajaan atau kesamaan insiden atau nama tokoh yang terjadi di cerita (post) ini, dan adanya kesalahan dalam pembuatan cerita (post) ini. Post ini dibuat dengan tujuan hanya untuk memperlihatkan pesan moral kehidupan dan hiburan semata bukan untuk menyinggung siapapun yang telah membaca postal service ini. Kritik dan Saran anda sangatlah membantu kami untuk menjadi yang lebih baik dalam mengelola Blog ini.*
Thank You, Guys ;v! For Reading This Post & See You Again ;v!
Maaf sekali GUYS mungkin H's Life Story akan gue akhiri disini :D
FlashBack tidak perlu guys yang kita butuhkan adalah menyusun rancangan masa depan dan buat apa kita FlashBack lagi ya ga bro???? :D Makasih lho yang sudah baca sampai sini :)
-------------Updated------------
Halo guys, mungkin gw tidak akan flashback tapi gue akan bahas kehidupan-kehidupan menarik gue melalui spider web log ini. Pokoknya staytuned saja wkkwkw.... Thank yous atas back upwardly kalian semua sampai spider web log ini akhir-akhir ini sudah menembus 100 viewpage per hari.
THANK YOU GUYS :D for Reading in addition to STAY TUNED :D
jangan lupa mampir ke Youtube Saya ya :D
www.youtube.com/StefanusHendy
Jangan Lupa di Like, Comment, Share, in addition to Subscribe :D
LIHAT JUGA : Video Youtube Pertama (intro) | HVLOG #1
FlashBack tidak perlu guys yang kita butuhkan adalah menyusun rancangan masa depan dan buat apa kita FlashBack lagi ya ga bro???? :D Makasih lho yang sudah baca sampai sini :)
-------------Updated------------
Halo guys, mungkin gw tidak akan flashback tapi gue akan bahas kehidupan-kehidupan menarik gue melalui spider web log ini. Pokoknya staytuned saja wkkwkw.... Thank yous atas back upwardly kalian semua sampai spider web log ini akhir-akhir ini sudah menembus 100 viewpage per hari.
THANK YOU GUYS :D for Reading in addition to STAY TUNED :D
jangan lupa mampir ke Youtube Saya ya :D
www.youtube.com/StefanusHendy
Jangan Lupa di Like, Comment, Share, in addition to Subscribe :D
LIHAT JUGA : Video Youtube Pertama (intro) | HVLOG #1
Belum ada Komentar untuk "H's Life Story | Ep.2 Grief"
Posting Komentar