Merubah Latar Dongeng Hikayat Debu Nawas
Hikayat Abu Nawas |
Bertemu lagi di "". Sekarang Saya akan part peran Bahasa Republic of Indonesia sekolah Saya pada kelas SMA two ialah peran untuk merubah latar suatu kisah dari " Hikayat Abu Nawas ". Berarti aku mengubah jalan ceritanya tetapi tetap harus mampu memberikan pesan adat kehidupan. Berikut contohnya.
Mengajar Ikan Mas Memanjat Pohon
"Tolong panggilkan Budi Bijak sekarang juga," Kata Si Kaya kepada pengawal pribadinya.
"Pak Budi Bijak, Anda dipanggil oleh tuan saya, ialah Si Kaya untuk datang ke rumah istananya sekarang juga." Kata Si Pengawal sesampainya di rumah Budi Bijak.
Si Pengawal mengantarkan Budi Bijak ke istana. Hanya berjarak twenty menit, alhasil mereka pun hingga di istana. Budi Bijak melihat aneka macam ikan di istana.
"Hai Budi Bijak." Kata Si Kaya, "Apakah benar Anda ialah Budi Bijak yang terkenal lantaran ialah kebijakannya yang dapat merampungkan aneka macam duduk perkara yang rumit? Kalau begitu aku akan meminta anda untuk mengajari ikan mas kesayangan aku untuk berguru memanjat pohon. Saya akan pinjamkan ikan mas kesayangan aku kepada Anda. Tolong jaga baik-baik ikan mas itu lantaran ialah ikan mas itu berbeda dengan ikan mas yang lainnya disini. Jika ikan itu tidak dapat memanjat pohon, aku akan membunuhmu tetapi jikalau berhasil, aku akan menunjukkan ikan mas kesayangan aku kepadamu."
"Baiklah Tuan," Jawab Budi Bijak. Kemudian Budi Bijak disuruh pulang membawa seekor ikan mas. Sesampainya di rumah, ikan mas tersebut dipindahkan ke gelas kaca besar yang bening dan diisi air dengan penuh dan diletakkan di akrab pohon.
Esok harinya Budi Bijak mengetuk-ketuk gelas kaca tersebut dan sambil berkata "hingga", "hingga", "hingga". Budi Bijak selalu memberikan kata tersebut untuk diajarkan kepada ikan mas itu. Budi Bijak selalu mengajarkan ikan mas sepanjang hari dari pagi hari hingga malam hari.
Beberapa hari kemudian, Si Kaya menyuruh pengawalnya untuk mengawasi Budi Bijak, apakah dia benar-benar mengajarinya atau tidak.
Si Pengawal melihat dan menceritakan kepada tuannya bahwa Budi Bijak hanya mengajarkannya kata "hingga", "hingga","hingga" sambil mengetuk gelas kacanya hingga ikan mas itu mulai terasa pusing.
Si Kaya merasa resah setelah mendengar ceritanya dari Si Pengawal. Si Kaya berkata, " panggil kemari Budi Bijak sekarang juga, aku mau tahu apakah ikan mas kesayanganku sudah dapat memanjat pohon?"
Beberapa lama kemudian Budi Bijak datang dan Si Kaya bertanya, "Apakah ikan masku sudah dapat memanjat pohon?" Budi Bijak menjawab, "Sudah dapat sedikit Tuan." Si Kaya bertanya,"Apa arti dari kata "hingga","hingga","hingga" itu?" Budi Bijak menjawab,"Arti dari 'hingga','hingga','hingga' itu ialah hingga ikan mas itu yang mati, hingga Tuan mati, hingga salah seorang yang mati, ikan mas tersebut tidak akan pernah dapat memanjat pohon. Saya mengetuk gelas kaca tersebut semoga ikan mas itu mati. Tuan tidak akan pernah puas bila tidak ada salah seorang yang mati."
Si Kaya tidak mampu berkata sepatah katapun. Si Kaya berkata,"Sebagai janjinya, kamu boleh ambil ikan mas itu, atau kamu jual." "Terima kasih banyak," kata Budi Bijak dan memohon diri untuk pulang kerumah dengan hati senang.
-
Sekian dari peran Bahasa Republic of Indonesia SMA kelas XII Merubah Latar Cerita "Hikayat Abu Nawas". semoga postal service ini bermanfaat bagi kalian semua dan semoga menjadi bahan untuk mendirikan masa depan yang lebih baik. Terima kasih telah mengunjungi postal service ini.
LIHAT JUGA : Dukungan Masyarakat Republic of Indonesia Dalam Melawan Asap #SaveIndonesiaFromAsap #MasihMelawanAsap
-
Sekian dari peran Bahasa Republic of Indonesia SMA kelas XII Merubah Latar Cerita "Hikayat Abu Nawas". semoga postal service ini bermanfaat bagi kalian semua dan semoga menjadi bahan untuk mendirikan masa depan yang lebih baik. Terima kasih telah mengunjungi postal service ini.
LIHAT JUGA : Dukungan Masyarakat Republic of Indonesia Dalam Melawan Asap #SaveIndonesiaFromAsap #MasihMelawanAsap
Belum ada Komentar untuk "Merubah Latar Dongeng Hikayat Debu Nawas"
Posting Komentar