Robinhood Ransomware Lumpuhkan Sistem Komputer Satu Kota

Sebuah serangan ransomware membuat komputer pemerintah kota Baltimore tak sanggup beroperasi selama satu hari.Para hacker dikabarkan mengunci file pemerintah kota dan meminta thirteen Bitcoin (Rp1,1 miliar) untuk pembebasan sistem itu. Sehari kemudian, pemerintah kota Baltimore berhasil mengarantina ransomware tersebut, lapor Baltimore Sun. Namun, dalam konferensi pers, pemerintah mengaku mereka tidak tahu kapan sistem pemerintahan akan berjalan normal. 

Serangan ini memengaruhi hampir semua departemen dari pemerintahan kota. Untungnya, sistem kepolisian, pemadan kebakaran, dan gawat darurat masih sanggup digunakan. Ponsel di kota juga masih digunakan dan para pekerja sanggup bekerja.

Untuk melakukan serangan ini, para hacker menggunakan varian RobbinHood yang agresif. Cara kerja ransomware itu ialah dengan mengunci file menggunakan enkripsi.

Para kriminal siber itu kemudian meminta sejumlah uang sebagai bayaran bila sang korban, dalam perkara ini pemerintah Baltimore, ingin menerima kunci enkripsi untuk membuka file.

Sebuah catatan yang ditinggalkan di komputer pemerintahan Baltimore menyebutkan bahwa harga dari uang tebusan akan naik dalam waktu empat hari.

Dalam waktu 10 hari, para hacker mengancam bahwa pemerintah tidak akan sanggup menerima filenya kembali. Kantor FBI di Baltimore tengah menyidik perkara ini, lapor Engadget.

Serangan ini serupa dengan serangan yang terjadi di Greenville, North Carolina bulan lalu. Ini ialah serangan siber besar kedua yang dialami Baltimore dalam waktu satu tahun. Tahun lalu, hacker membuat sistem 911 Baltimore tidak sanggup diakses.

"Sayangnya, perlombaan antara kriminal siber dan peneliti keamanan siber akan terus berjalan," kata CIO Baltimore, Frank Johnson.

"Begitu para peneliti tahu cara memitigasi dan mencegah serangan, para kriminal siber akan telah selangkah lebih maju, dan kita menjadi penggalan dari perlombaan ini."

Johnson mengatakan, sistem information technology Baltimore telah dinyatakan baik-baik saja. Serangan siber ini memperlihatkan betapa sulitnya untuk menjaga sistem keamanan IT, terutama alasannya ialah ahli keamanan siber biasanya lebih tertarik dengan karir yang memperlihatkan respect yang lebih besar.

references past times medcom

Bagikan Artikel ini