Pengertian Dan Teladan Routing Static Dan Routing Dynamic



Routing Static
Routing static itu merupakan jenis dari routing yang dilakukan oleh admin jaringan untuk mengkonfigurasi berita tentang jaringan yang dituju dan semua itu dilakukan secara manual.

Routing static ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  •          Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
  •          Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
  •          Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil


Dibalik semua itu, routing static juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, diantaranya :
Kelebihan menggunakan Routing static
  •          Meringankan kinerja processor router
  •          Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran berita dari tabel isi routing pada ketika pengiriman paket
  •          Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
  •          Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik


Kelemahan menggunakan routing static
  •          Administrator jaringan harus mengetahui semua berita dari masing-masing router yang digunakan
  •          Hanya sanggup digunakan untuk jaringan berskala kecil
  •          Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih bila banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
  •          Rentan terhadap kesalahan ketika entri information routing statis yang dilakukan secara manual


Contoh Routing Static



1.     Windows
      route add together network mask netmask gateway
seumpama kita berada di posisi R1 masukan perintah route add yakni untuk menambahkan routing tabel gres secara manual. Lalu masukkan network ip dan netmask tujuan yang ingin di routing ialah 192.168.20.0 dan netmasknya yakni 255.255.255.0 dan sesudah itu masukkan gateway atau jalur dari routing ialah 192.168.10.2
route add together 192.168.20.0 mask 255.255.255.0 192.168.10.2

2.     Linux
Format routing static :
ip route add together network/netmask via gateway
Contoh routing static :
ip route add together 192.168.20.0/24 via 192.168.10.2

3.     Cisco
Format routing static :
ip route network netmask gateway
Contoh routing static :
ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.10.2


Routing Dynamic
Routing Dynamic Route atau yang biasa dusebut dengan Dynamic Route yakni sebuah router yang membuat tabel routing secara otomatis. Apa itu tabel routing? tabel routing merupakan tabel yang memuat tentang seluruh IP address dari interfaces router dan juga memuat tentang berita routingnya. Dengan menggunakan kemudian lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya. Dalam kata lain Dynamic route besifat dinamik dan sanggup melakukan update route dengan cara medistribusikan berita mengenai jalur terbaik ke router lain.

Dynamic route  ini juga memiliki ciri-ciri, diantaranya; Router membuatkan berita routing secara otomatis, Jumlah gateway sangat banyak, Routing tabel dibuat secara dinamik, serta Membutuhkan protokol routing (contohnya RIP ,OSPF, dll).

Dynamic route juga sanggup membuat keputusan pada route yang mana sebuah paket mencapai tujuan. Umumnya ia mengirimkan paket ke route yang paling efisien; salah satu yang menghasilkan jumlah hop lebih sedikit. Bagaimanapun, bila route macet, dynamic route sanggup mengirimkan paket ke route alternatif.

Disini juga terdapat jenis jenis dari protokol routing dinamis, ialah :
  • RIP (Routing Information Protocol) : yakni sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
  • IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) : yakni protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP.
  • EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) : yakni routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO.
  • OSPF (Open Shortest Path First) : merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya sanggup bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya yakni jaringan masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya.
  • BGP (Border Gateway Protocol) : merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di Internet service provider besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).



Adapun keuntungan dynamic route yakni sebagai berikut :
  •          Cocok untuk expanse besar/luas
  •          Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
  •          Bila terjadi penambahan suatu network gres tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
  •          Router secara otomatis membuatkan informasi
  •          Routing tabular array dibuat secara dinamik
  •          Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
  •          Administrator tidak ikut campur tangan


Sedangkan kelemahan dynamic route yakni sebagai berikut :
  •          Beban kerja router menjadi lebih berat lantaran yakni selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
  •          Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama lantaran yakni router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga sesudah konfigurasi harus menunggu beberapa ketika semoga setiap router mendapatkan semua alamat IP yang ada.


Contoh Dynamic Routing


1.     RIP (Routing Information Protocol)
Format :
router rip
network network
Contoh :
router rip
network 192.168.20.0

2.     EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
Format :
router eigrp id
network network
Contoh :
router eigrp 10
network 192.168.20.0

3.     OSPF (Open Shortest Path First)
Format :
router ospf id
network network wildcard expanse id_area
Contoh :
router ospf 10
network 192.168.20.0 0.0.0.255 expanse 0

4.     BGP (Border Gateway Protocol)
Untuk penjelasan lebih lengkap klik di sini
Format :
router bgp id
vecino ip_tujuan remote-as id_tujuan
network network_tujuan mask netmask
Contoh :
router bgp 10
vecino 192.168.10.2 remote-as 20
network 192.168.10.0 mask 255.255.255.0


Belum ada Komentar untuk "Pengertian Dan Teladan Routing Static Dan Routing Dynamic"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel