Hacker Indonesia Sanggup Rp 112 Juta Bobot Sistem Google
Adalah Muhammad Nosa Sandi Prasetyo yang berhasil mengungkap kelemahan sistem Google dibalik kecanggihannya. Nasib mujur dialami Muhammad Nosa Sandi Prasetyo.
Sebab, perjaka asal Desa Bukir, Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur itu, justru menerima hadiah dari Google sebesar 7.500 USD atau senilai Rp 112,5 juta (kurs Rp fifteen ribu per USD) sebab berhasil membobol sistem keamanan Google.
Dalam rekaman wawancara yang diunggah channel youtube @WartaBromoTV; Nosa menceritakan awal ketertarikannya dengan dunia Informasi Teknologi (IT).
Sejak kecil, Nosa mengaku sudah mengenal dan tertarik dengan IT, terbatas hanya pada pembuatan video game. Atau mampu didefinisikan juga batch merupakan kumpulan perintah-perintah ascendence draw of piece of occupation yang mampu dijalankan pada Microsoft Windows.
"Mulai kenalnya itu saya SD, tapi IT-nya itu information technology nge-game cuma pembuatan game doang. Terus SMP saya penasaran dengan yang namanya virus, jadi SMP itu saya coba buat virus-virus sederhana dari notepad yang ekstensinya point bat," ungkap Nosa.
Menginjak pengujung SMA, Nosa berkenalan dengan põrnikas bounty, pencari bug. Profesi yang dijalaninya sembari merampungkan kuliah sampai saat ini.
Bug bounty dibutuhkan developer untuk menemukan põrnikas atau kelemahan pada sebuah sistem atau aplikasi. Program põrnikas bounty akan dipasang developer bersamaan dengan sayembara, sehingga siapa pun yang menemukan põrnikas tertentu akan menerima vantage atau hadiah.
"Jadi saya menemukan põrnikas dan saya melaporkan bug-nya, nanti perusahaan timbal balik atau feed dorsum berupa uang, biasanya uang, mampu juga suvenir dari perusahaannya kayak gitu," bebernya.
"Saya ini põrnikas hunter yang mendalami põrnikas bounty. Jadi siapa pun yang mendalami põrnikas bounty, pasti bermimpi mampu menemukan põrnikas di Google. Saya itu maksa diri saya walaupun enggak pinter-pinter amat, ya saya maksa diri saya gimana caranya mampu hadiah dari Google," saya Nosa.
"Lalu saya baca-baca apa saja põrnikas yang diterima sama Google. Lalu saya pelajari itu sekitar SMA kelas tiga apa itu põrnikas hunter, bagaimana memunculkan sebuah põrnikas itu saya pelajari. Sampai sekarang ini akibatnya saya menemukan põrnikas di Google," paparnya penuh semangat.
"Jadi ada one-time (lama) browser sama modern browser. Nah, itu cuma give-and-take ke one-time browser-nya yang ada põrnikas itu, Google sendiri menolak. Karena notabene enggak semua orang sekarang itu menggunakan modern browser," jelasnya.
"Saya lapor ke sana, Maret itu ditolak (Google), saya terus nyoba-nyoba lagi bagaimana mem-bypass, bagaimana cara membuat (memunculkan) põrnikas words tersebut ke dalam modern browser, tapi saya enggak nemu, ya saya tinggalin lah," tambah Nosa.
"Terus waktu Agustus 2018 itu saya nyoba lagi. Nah, saya kan nyoba-nyoba, dalam arti saya kan enggak terlalu ahli dalam hal tersebut. Jadi saya hanya melakukan spitting istilahnya, hal-hal yang enggak ada logikanya di situ. Tapi akibatnya berhasil mem-bypass dan mampu di-perform-kan (jalankan) ke modern browser," bebernya.
Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan Nosa kepada pihak Google dan dinyatakan valid dua pekan setelahnya.
Pada awal September 2018, dirinya menerima balasan electronic mail dari Google bertajuk 'Nice Case'.
"Bug yang saya temukan ini namanya click jacking, jadi click jacking ini kayak memanipulasi sebuah halaman. Jadi Kalau misalnya user ini mengklik halaman yang bukan halaman (milik) Google, itu efeknya sama kayak ngeklik halaman Google. Itu alasannya di header-nya halaman Google enggak ada protection-nya. Sebenarnya sudah ada, tapi saya berhasil mem-bypassnya. Jadi menghilangkan defender yang ada di Google," terangnya.
Atas keberhasilannya membobol keamanan Google, Nosa menerima hadiah berupa uang sebesar 7.500 USD.
"Saya sampai sekarang enggak percaya, alasannya Google yaitu perusahaan besar di dunia, tapi kenyataannya bisa, itu berkat dukungan teman-teman dan komunitas," ucapnya.
references past times tribunnews
Belum ada Komentar untuk "Hacker Indonesia Sanggup Rp 112 Juta Bobot Sistem Google"
Posting Komentar