Google Izinkan Aplikasi Pihak Ketiga Baca Isi Gmail Pribadimu

Google baru saja mengumumkan pengesahan penting terkait layanan Gmail miliknya. Raksasa mesh itu mengungkap bahwa pihaknya masih memungkinkan pengembang pihak ketiga untuk mengintegrasikan layanannya dengan Gmail.


Dengan kata lain, aplikasi tersebut mampu mengetahui ibarat apa isi dari Gmail.Beberapa aplikasi yang biasa memanfaatkan hal ini ialah perencanaan perjalanan dan sistem manajemen khusus.

"Pengembang mampu membagi datanya ke pihak ketiga selama mereka transparan dengan para pengguna cara pemanfaatan information tersebut," tutur VP of Public Policy as well as Government Affairs untuk Amerika di Google, Susan Molinari, ibarat dikutip dari CNN Money, Sabtu (21/9/2018).

Sekadar informasi, pernyataan tersebut ditujukan dalam bentuk surat untuk para senator di Amerika Serikat. Google juga memastikan bahwa aturan soal privasi mampu diakses oleh pengguna sebagai bahan pertimbangan.

"Pengguna juga mampu melihat atau menghapus kanal aplikasi lewat laman Google Account-nya. Atau, mereka mampu memilih untuk tidak mengunduh aplikasi tersebut sama sekali," tutur Molinari.

Untuk diketahui, Google gotong royong sudah menghentikan praktik pemindaian e-mail akun Gmail untuk kebutuhan iklan. Lebih lanjut juga,disebut bahwa tidak ada pegawai manusia yang membaca isi Gmail pengguna.

Kendati demikian, bukan berarti langkah itu berlaku umum. Dalam beberapa kasus, semisal menyangkut keamanan atau kebutuhan investigasi, pegawai manusia baru akan turun tangan. Karenanya, Google dengan tegas mengaku akan menindak aplikasi yang tidak memberi kejelasan mengenai pemakaian information pengguna. Salah satunya ialah menonaktifkan aplikasi tersebut.

Surat pada senator soal Gmail ini sendiri gotong royong muncul usai pemerintah Amerika Serikat menaruh perhatian pada information privasi pengguna di layanan online.Tak cuma Google, komite senat juga mempertanyakan hal tersebut ke Apple dan Twitter.

Soal pemindaian isi Gmail gotong royong sudah mengemuka pada Juli 2018. 

Dalam laporan The Wall Street Journal, diketahui Google masih masih memberi izin bagi pengembang untuk mengakses Gmail pengguna. 

Hal itu dimungkinkan karena setelan kanal Gmail membuat perusahaan dan pengembang aplikasi mampu melihat e-mail orang dan especial pribadi pengguna. Misalnya saja alamat penerima, waktu pengiriman, hingga isi pesan.

Aplikasi-aplikasi yang dibuat pengembang itu gotong royong diwajibkan menerima persetujuan pengguna untuk mengakses email.

Sayangnya tidak dijelaskan apakah manusia atau komputer yang mampu mengakses email-email milik pengguna Gmail.

Google menyebut, hanya menyampaikan kanal ke pengembang pihak ketiga untuk menyelidiki information dengan persetujuan dari si pengguna. Proses pemeriksaan meliputi pemeriksaan identitas perusahaan. Dalam hal ini apakah perusahaan yang bersangkutan terwakili oleh aplikasinya, karena kebijakan privasi menyatakan akan memonitor email.

Menurut Google, information yang diminta perusahaan cukup masuk nalar guna melihat apa yang dilakukan perusahaan. Aplikasi e-mail misalnya, harus menerima kanal ke Gmail. Google mengatakan, beberapa pengembang telah mengajukan permohonan untuk mengakses Gmail, tetapi oleh Google belum diberikan izin.

Sayangnya, raksasa mesh itu tidak menyebut berapa banyak perusahaan yang meminta kanal terhadap Gmail. Dalam laporan, disebutkan kemungkinan karyawan Google telah membaca e-mail pengguna.

"Tetapi itu hanya dalam beberapa masalah tertentu, contohnya dikala kami menyampaikan izin, atau untuk tujuan keamanan ibarat penyelidikan põrnikas atau penyalahgunaan," kata Google.


Menjawab kegelisahan pengguna, Google pun segera bereaksi dan merespons laporan tersebut. Melalui unggahan di blog, perusahaan memastikan komitmennya menyelidiki pihak ketiga yang memiliki kanal ke information sensitif di Gmail.

"Sebelum aplikasi non-Google mampu mengakses pesan di Gmail, mereka melewati beberapa tahap pengecekan lebih dulu, baik secara otomatis dan manual," tulis Director Security, Trust, as well as Privacy Google Cloud Suzanne Frey.

Pengecekan dilakukan untuk mengetahui aplikasi tersebut bekerja sesuai dengan keterangan yang diberikan. Oleh karena itu, aplikasi harus benar-benar menjelaskan secara utuh layanannya dan tak melakukan tindakan menyimpang.

"Aplikasi hanya meminta information yang memang dibutuhkan untuk fungsi spesifik mereka--tak lebih dari itu--dan harus dijelaskan pula cara information itu digunakan," tulis Frey menjelaskan.

Dikutip dari The Verge, Rabu (4/7/2018), Frey juga menyarankan semoga pengguna mampu menjaga datanya dengan aman. Salah satunya dengan memastikan lebih dulu warta apa saja yang dikumpulkan aplikasi sebelum memberi akses.

"Pengguna juga mampu memanfaatkan fungsi Security Checkup untuk mengetahui perangkat apa saja yang memakai akunnya, aplikasi pihak ketiga apa yang menerima akses, termasuk izin yang dimiliki tiap aplikasi," tulisnya.

Google juga memastikan tak memindai e-mail pengguna untuk menampilkan iklan. Perusahaan menyebut meski pengguna Gmail mampu menerima iklan, bukan berarti iklan itu ditampilkan berdasarkan isi e-mail pengguna.



references past times liputan6

Belum ada Komentar untuk "Google Izinkan Aplikasi Pihak Ketiga Baca Isi Gmail Pribadimu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel