Hacker Impor Diduga Akan Gabung Salah Satu Capres Pilpres 2019
Hacker asal Rusia diduga telah datang ke Republic of Indonesia dan melakukan komunikasi dengan salah satu paslon yang akan bertarung di Pilpres 2019. Pengamat Intelijen, Nuruddin Lazuardi kepada Tribun di Jakarta, Senin (24/9/2018) membenarkan informasi tersebut. Dikabarkan, hacker tersebut telah melakukan komunikasi dengan beberapa petinggi partai politik.
“Iya saya sudah tahu soal itu. Ada pembicaraan antara mereka dengan beberapa politisi. Tim ini sudah ada sejak lama dan itu hal yang biasa saja,” kata Nuruddin.
Hacker tersebut nantinya akan bertugas di media umum Facebook, Twitter dan Media Online untuk membantu salah satu pasangan calon.
“Mereka akan mengandalkan teknologi yang dimiliki untuk pilpres 2019 ini. Mereka primary di Facebook dan Twitter khususnya. Kalau Instagram saya pikir tidak,” tambahnya.
Caranya yaitu dengan cara memberangus konten negatif yang menyudutkan pasangan calon yang mengontrak mereka, terutama seputar gosip yang viral.
“Mainnya di viral. Kalau ada konten yang menyudutkan, biasanya oleh mereka di “cut” langsung. Kalau sudah viral, nanti kan jadi gosip juga di media mainstream,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Informasi dan Teknologi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Vasco Ruseimy, membantah adanya peran distributor yang menaungi hacker asal Rusia itu. Menurutnya, tidak ada kanal kubu mereka ke peretas asal Rusia tersebut. Terlebih, pasangan nomor urut 02 sudah merasa cukup dengan adanya proteksi dari relawan yang bergerak selama ini di media sosial.
"Enggak lah. Kita cukup dengan relawan saja. Lagian, enggak ada kanal ke mereka," ucapnya.
Sedangkan Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni memberikan bahwa pihaknya masih percaya dengan kemampuan anak bangsa. Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak membutuhkan konsultan dari luar negeri.
"Tidak lah. Kami masih percaya dengan anak bangsa. Tidak perlu konsultan politik dari luar negeri," katanya.
Hacker tersebut nantinya akan bertugas di media umum Facebook, Twitter dan Media Online untuk membantu salah satu pasangan calon.
“Mereka akan mengandalkan teknologi yang dimiliki untuk pilpres 2019 ini. Mereka primary di Facebook dan Twitter khususnya. Kalau Instagram saya pikir tidak,” tambahnya.
Caranya yaitu dengan cara memberangus konten negatif yang menyudutkan pasangan calon yang mengontrak mereka, terutama seputar gosip yang viral.
“Mainnya di viral. Kalau ada konten yang menyudutkan, biasanya oleh mereka di “cut” langsung. Kalau sudah viral, nanti kan jadi gosip juga di media mainstream,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Informasi dan Teknologi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Vasco Ruseimy, membantah adanya peran distributor yang menaungi hacker asal Rusia itu. Menurutnya, tidak ada kanal kubu mereka ke peretas asal Rusia tersebut. Terlebih, pasangan nomor urut 02 sudah merasa cukup dengan adanya proteksi dari relawan yang bergerak selama ini di media sosial.
"Enggak lah. Kita cukup dengan relawan saja. Lagian, enggak ada kanal ke mereka," ucapnya.
Sedangkan Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni memberikan bahwa pihaknya masih percaya dengan kemampuan anak bangsa. Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak membutuhkan konsultan dari luar negeri.
"Tidak lah. Kami masih percaya dengan anak bangsa. Tidak perlu konsultan politik dari luar negeri," katanya.
Belum ada Komentar untuk "Hacker Impor Diduga Akan Gabung Salah Satu Capres Pilpres 2019"
Posting Komentar