Hukum Shalat Tarawih Secara Berjamaah Berdasarkan Hebat Fikih.

Marhaban ya Ramadahan, pada kesempatan ini kami menyebarkan artikel kajian Ramadhan tentang Hukum Shalat Tarawih Secara Berjamaah Menurut Ahli Fikih.

Tujuannya supaya kita mengetahui aturan Shalat Tarawih yang sering kita kerjakan pada malam bulan Ramadhan.


Hukum Shalat Tarawih Secara Berjamaah Menurut Ahli Fikih

Para ulama fikih baiklah atas disyariatkannya berjama’ah dalam Shalat tarawih. Berdasarkan pada perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian dilanjutkan oleh para sobat semenjak masa Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu bahkan masih terus diamalkan oleh kaum muslimin sampai ketika ini.

A. SUNNAH ‘ALAL KIFAYAH
Ahli fikih Hanafiyah berpendapat, yang benar berjama’ah dalam shalat tarawih hukumnya adalah sunnah ‘alal kifayah.

Jika seluruhnya meninggalkan maka berdosa, jikalau salah seorang menyelisihi kaum muslimin untuk shalat sendirian di rumah maka ia kehilangan fadhilah. Jika dilaksanakan di rumah dengan berjama’ah maka mereka tidak menerima fadhilah berjama’ah di masjid. (Hasyiyah Ibn ‘Abidin, 1/473-476)

B. MUSTAHAB
Ahli fikih Malikiyah berpendapat, berjama’ah dalam shalat tarawih hukumnya mustahab(dianjurkan), dan diperintahkan menegakkannya di rumah, hal ini didasarkan pada hadits Abu Dzar. (Syarh Al-Kabir, Hasyiyah Ad-Dasuki, 1/315, Syarh Az-Zarqani ‘ala Al-Muwatta’ li Malik, 1/283)

C. SUNNAH
Ahli fikih Syafi’iyah berpendapat, berjama’ah dalam shalat tarawih adalah sunnah, lebih afdhal daripada ditegakkan sendirian. (Al-Majmu’, 3/528, Syarh Al-Muhalla, 1/217,218, Mughni Al-Muhtaj, 1/226)

Ahli fikih Hanabilah berpendapat, shalat tarawih berjama’ah lebih afdhal daripada menegakkannya sendiri-sendiri. Imam Ahmad berkata, biasanya Ali, Jabir, dan ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhum shalat tarawih berjama’ah, tapi jikalau berudzur untuk berjama’ah mereka shalat sendiri-sendiri. (Kasyaaf Al-Qana’, 1/425, Al-Mughni, 2/196)

Mengenai berjama’ah dalam shalat witir setelah shalat tarawih hukumnya dianjurkan menurut Hanafiyah, Syafi’iyah. Dan Sunnah menurut Hanabilah. (Hasyiyah Ibn ‘Abidin, 1/371, Mughni Al-Muhtaj, 1/223, Syarh Muntaha Al-Iradaat, 1/224) [M. Shodiq/dakwah.id]

Demikian, supaya bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Hukum Shalat Tarawih Secara Berjamaah Berdasarkan Hebat Fikih."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel