Kultum Ramadhan Perihal Keutamaan Berguru Dan Mengajarkan Alquran.

Selamat datang di spider web log , pada kesempatan ini kami berbagi Kultum Ramadhan Tentang Keutamaan Belajar dan Mengajarkan Alquran.

Kultum ini sangat cocok sekali Digunakan pada bulan suci Ramadhan sebagai kajian Islam sebelum atau setelah melakukan sholat tarawih dan setelah sholat shubuh. 

Tujuannya yaitu sebagai refrensi kultum pada bulan suci Ramadhan yang sangat gampang dan unproblematic bagi para santri dan santriwati.


Berikut referensi kultum Ramadhan versi yang berjudul, 
Keutamaan Belajar dan Mengajarkan Alquran
Dalam Sebuah Hadis ini menjelaskan betapa mulianya orang yang mempelajari Dalam sebuah hadis yang disampaikan oleh Utsman bin Affan, bahwa rasulullah saw. Bersabda yang artinya: Orang terbaik diantara kalian yaitu orang yang mempelajari Quran dan mengajarkannya.



Hadis  ini menjelaskan betapa mulianya orang yang mempelajari Alquran, menghapalkan kemudian menyeberluaskan pengetahuan dan hapalannya itu kepada orang lain khususnya kepada  keluarganya sehingga mereka juga menguasai bacaan dan menghapal ayat-ayat Alquran. Tingkat keutamaan dan keistimewaan insan diukur dari amal baik yang dilakukannya, dan amal yang paling utamlam bahasa arab a yaitu mempelajari dan mengajarkal Alquran.

Namun, perlu digaris bawahi bahwa menghapal dan mempelajari Quran hanya mampu dilakukan dibawah bimbingan seorang guru, seorang pelajar yang menuntunnya membaca Quran dalam bahasa Arab sesuai hukum-hukum bacaannya,batasannya dan ketepatan makhrajnya. Seorang pelajar yang berguru mengaji dan menghapalkan ayat Quran mampu mengaetahui kesalahan dan kekeliruan bacaannya dihadapan guru, pengajar Quran segera akan mengoreksinya. 

Hal itu sesuai dengan petunjuk rasulullah saw. Seperti dikemukakan Anas ra. Bahwasanya Rasulullah saw. Pernah bersabda kepada Ubay bin ka’ab yang artinya: Sesungguhnya Allah memerintahku supaya membacakan untukmu Quran Ubay bin Ka’ab bertanya: Allah menyebutku?. Nabi Menjawab: Ya. Dia (Ubay) berkata: Sunggu saya disebut di sisi Tuhan semesta alam. Nabi menjawab : Iya. Maka menangislah Ubay (HR. Al-Bukhari).

Dalam kesempatan lain bahwa Rasulullah saw. Menyuruh seseorang untuk membacakan atau memperdengar-kan kepadanya ayat Alquran, mirip dikemukakan dalam hadis berikut: Rasulullah SAW bersabda kepada Ibn Mas’ud ra.: bacakanlah Quran untukk. Lalu saya (Ibn Mas’ud) menyahut, Ya Rasulullah apakah saya membacakan untuk anda sedangkan (Alquran) itu diturunkan kepada anda? Rasulullah SAW bersabda: Saya senang mendengarkan dari orang selain saya. Maka saya bacakan untuknya surah An Nisah, hingga saat saya membaca ayat “fakaifa idza ji’na instant kulli ummatin bisyahidin wa ji’na bika ala haulai syahida. Ia bersabda: cukup hingga disini. Lalu saya menoleh kepadanya, tampak kedua matanya berlinang-linang.(Muttafaq Alaih).

Hadis diatas mengatakan betapa mulianya membacakan Quran untuk orang lain terlebih lagi mengajarkannya, supaya mereka menghapal, mendengar, mempelajarinya dengna baik. Secara tersirat sesungguhnya hadis ini mengatakan sifat dan perilaku kaum muslimin yang baik yag tidak hanya mementingkan diri sendiri tetapi melupakan kemashlahatan orang lain. Hal ini berbeda dengan sifat orang-orang kafir yang besar kepala yang tidak memberi menfaat dan tidak mengatakan kesempatan kepada orang lain untuk mendapat manfaat sebagaimana firman Allah dalam QS.An-Nahl 16:88:

الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يُفْسِدُونَ
Yang artinya:

Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.

Menurut pendapat mufassirin, perilaku jahat orang-orang kafir menghalangi dari jalan Allah termasuk mencegah insan untuk mempelajari dan mengikuti Alquran, sementara mereka juga jauh membelakangi Alquran. Maka d ua perilaku yang mereka lakukan yaitu mendustakan dan menghalangi mempelajari Alquran, orang mirip ini dipandang sebagai insan yang paling zalim, paling naiyana di sisi Allah.

Sedang orang-orang mukmin yang baik yang utama yaitu mereka yang baik dan tepat keislaman dirinya dan berupa juga menyempurnakan orang lain mirip yang dikemukakan hadis diawal tabrakan pena ini. Sebagaimana juga dinyatakan Allah dalam Quran QS Fushshilat 41:33:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Yang Artinya:

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya saya termasuk orang-orang yang menyerah diri?”

Menyeru atau berdakwah untuk mengikuti seruan Allah meliputi banyak sekali macam cara mirip azan menyeru orang melakukan shalat, mengajarkan Alquran, hadis, fiqih dan semua ajaran yang mencari keridhaan Allah, dan dia sendiri suka melakukan amal shaleh dan mengucapkan kata-kata baik, maka tidak ada orang yang terbaik keadaannya dibanding orang ini. Satu referensi dari orang yang ingin mencapai martabat ini yaitu ulama besar Abu Abdurrahman Abdullah bin Habib al-Salmi al-Kufi yang tekun mengajarkan Quran selama lxx tahun sejak masa pemerintahan Utsman bin Affan hingga masa al-Hajj.

Keikhlasan dan kesungguhan seorang mukmin dalam mempelajari kemudian mengajarkan Quran dan mengamalkan dalam kehidupannya pasti mengangkat kedudukan orang itu disisi Allah sperti yang disampaikan Rasulullah SAW yang artinya: Sesungguhnya Allah mengangkat derajat sekelompok kaum karena Quran dan merendahkan segolongan lainnya.(HR. Muslim).

Kesimpulan :

Mempelajari Quran yaitu kewajiban setiap muslim untuk mengentahui ajaran agama dengan benar. Setiap muslim yang andal membaca Quran hendaknya mengajarkan ilmunya itu kepada orang lain khususnya anak-anaknya dan keluarganya. Mempelajari dan mengajarkan Quran yaitu amal utama yang mengangkat derajat mukmin disisi Allah.

Seorang Muslim yaitu orang yang selalu berupaya mencapai kesempurnaan melalui pengkajian ajaran agamanya melalui Quran dan hadis dan juga mengajarkannya atau memberi manfaat kepada orang lain.

Demikian, supaya bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Kultum Ramadhan Perihal Keutamaan Berguru Dan Mengajarkan Alquran."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel