Kultum Ramadhan Perihal Shalat Itu Tanda Syukur.

Selamat datang di weblog , pada kesempatan ini kami membuatkan Kultum Ramadhan Tentang Shalat Itu Tanda Syukur.


Kultum ini sangat cocok sekali Digunakan pada bulan suci Ramadhan sebagai kajian Islam sebelum atau sehabis melaksanakan sholat tarawih dan sehabis sholat shubuh. 

Tujuannya adalah sebagai refrensi kultum pada bulan suci Ramadhan yang sangat gampang dan uncomplicated bagi para santri dan santriwati.

Berikut pola kultum Ramadhan versi yang berjudul, 
Shalat Itu Tanda Syukur
Assalamu’alikum Wr. Wb.
Hadirin semua yang dirahmati Allah

Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan segala nikmatnya terus menerus, siang dan malam tanpa perhitungan, yang maha terjaga, yang tidak pernah mengantuk dan tidak tidur, yang maha hidup kekal dan maha memelihara semua makhluk-Nya.

Pemberian-Nya tidak terhitung dan terkira, tak ada ungkapan syukur yang terucap dari Lisan sang hamba yang lemah ini melainkan ucapan Al-Hamdulillahi robbil ‘alamin..

Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita, Pujaan hati kita, kekasih hati ribuan juta muslim di dunia, Muhammad bin Abdillah yang berbudi luhur dan mulia nasabnya dengan semulia-mulia ucapan dan do’a baginya ''Allahumma sholli wasallim wabarik alaih wa’ala ‘alaih.''

Hadirin semua yang dirahmati Allah 
Sering kita mendengar perkataan para da'i, sholat itu nikmat, sholat itu indah, sejuk tenang, nyaman dan bahagia, betulkan demikian? anehnya kenapa malah pada rame-rame meninggalkannya??

lihat ditempat-tempat keramaian, dan ketika itu waktu sholat jum'at atau waktu magrib yang waktunya pendek, anehnya ramai sekali orang-orang disitu asik dengan aktivitasnya masing-masing, bila ditanya apa agamamu jawabnya yakni Islam. Maka timbul pertanyaan kenapa terjadi ibarat itu?

Pertama kali yang harus dipahami dan diinsafi sebagai seorang muslim yakni bahwa dirinya yakni seorang hamba, seorang hamba yang diciptakan Allah, yang dikaruniai banyak nikmat, yang tinggal di bumi yang telah diciptakan Allah, memiliki kewajiban untuk patuh dan tunduk pada aturan-aturan Allah yang menyejahterakan dan menyelamatkan.

Sebagaimana  Allah SWT telah mewajibkan atas hambanya untuk melaksanakan sholat, zakat, puasa, haji, berbakti kepada orang tua, menghormati tetangga, menyantuni anak yatim, mengasihi fakir miskin, memberi pada peminta-minta, nasehat-menasihati dalam menaati kebenaran dan menetapi kesabaran dan lain-lain, maka ketaatan atas semua itu merupakan hal yang wajib pula.

Hadirin semua yang dirahmati Allah 
Apa yang Allah syariat-kan (menjadikan aturan) semua memiliki hikmah kemaslahatan bagi umat manusia. Dalam hal ini kita coba melihat dalam hal kewajiban shalat, Allah berfirman "sesungguhnya sholat mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar" dalam tanda kutip sholat yang diterima Allah, bukan sholat-nya orang-orang yang lalai ketika sholat. Kalau semua orang Islam memelihara sholat dengan baik maka niscaya kemungkaran akan berkurang bahkan sirna.

Maka ku serukan: Wahai yang menyandang Islam didadanya :
Berdirilah untuk sholat sebelum kakimu tidak dapat menahan berat badanmu untuk berdiri

Ruku'lah bersama orang-orang yang ruku' sebelum tubuh ini tak dapat lagi untuk di tekuk. Sujudlah merendahkan dirimu dihadapan-Nya Sebelum dirimu tak kuasa untuk melakukannya.

Sholat yakni tanda syukur, Banyak Sholat = Banyak Syukur. Nabi pernah ditanya Oleh istrinya, Wahai Rasulullah kenapa baginda banyak sholat di malam hari, bukankah baginda sudah diampuni dosa-dosa baginda yang telah kemudian dan yang akan datang (maksum) ?

Pertanyaan Istri Rasulullah hanya dijawab dengan jawaban sederhana nan penuh keikhlasan : Sudahkah diri saya ini termasuk hamba yang  bersyukur.!

Rasul yang ibadahnya luar biasa ibarat itu masih memberikan demikian, alasannya yakni hakekat nikmat  yang Allah telah karuniakan, hingga selesai hayat insan tidak akan cukup untuk mensyukurinya, dan tidak akan pernah terhitung jumlahnya.

Jika kita menengok diri kita, kita harus insaf bahwa kita termasuk orang-orang yang sering lalai untuk senantiasa bersyukur, alasannya yakni kita belum mampu mengikuti cara bagaimana rasulullah bersyukur.

Karena kelemahan dan kelalaian hamba Allah senantiasa mengingatkan dalam Al-Qur'an yang berulangkali "Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan".

Ingatlah saudaraku se kepercayaan sabar dalam kebaikan yakni Penolong, Sabar menjalankan ketaatan yakni penolong, sholat yang khusu' dan nrimo yakni Penolong, Penolong diri untuk selamat di kehidupan dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman: "dan mohonlah bantuan (kepada Allah) degan berbuat sabar dan melaksanakan sholat, dan bekerjsama (sholat) sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusu' (hatinya tunduk pada Allah)".

Ketahuilah wahai orang yang sok usil yang mengatakan: untuk apa sholat ? Ketahuilah bahwa sholat itu untuk diri seorang hamba sendiri, alasannya yakni Allah yang Maha Luhur dan Maha Agung tidak butuh akan sholat hambanya.

Keagungan dan ke-Maha Besaran Allah tidak bertambah sebab ibadah sang hamba dan tidak pula berkurang sebab hamba tidak mau beribadah kepada-Nya, apakah seorang hamba itu mau beribadah atau tidak, tidak akan berpengaruh sama sekali atas kebesaran-Nya.

Karena sangat pentingnya sholat ini Rasulullah SAW bersabda "Amal perbuatan insan yang pertama kali akan diminta pertanggung jawaban besok di-akhirat yakni sholat"  Keinsafan diri sebagai hamba yang wajib patuh dan taat pada perintah Allah dan senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunianya yakni pemicu berpengaruh yang membuat orang ringan menjalankan ketaatan terutama sholat.

Hadirin semua yang dirahmati Allah
Marilah saudaraku, sebagai tanda syukur kita atas karunia Allah yang tak pernah cukup untuk disyukuri, kita menjalankan sholat dengan baik dan tulus, alasannya yakni sungguh penyesalan itu selalu berada diakhir. Sadar atas keterpedayaan ketika di dunia atas meninggalkan sholat atau amal yang Tidak/kurang Ikhlas yakni lebih baik, dan akan terhindar dari penyesalan Abadi di akhirat.

Karena dikisahkan di darul abadi banyak orang mencari-cari amalnya ketika didunia namun ia sedikitpun tidak menjumpainya....maka janganlah buat diri-diri ini menyesal  selamanya ketika di akhirat.... saudaraku.

Demikian apa yang mampu saya sampaikan semoga menjadi ilmu yang bermanfaat, kurang lebihnya mohon maaf, billahitaufiq walhidayah, Ihdinassirotol mustakim....


Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Belum ada Komentar untuk "Kultum Ramadhan Perihal Shalat Itu Tanda Syukur."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel