Kultum Ramadhan Wacana Kewajiban Berpuasa.


Selamat datang di weblog , pada kesempatan ini kami mengembangkan kultum Ramadhan tentang Kewajiban Berpuasa.

Kultum ini sangat cocok sekali Digunakan pada bulan suci Ramadhan sebagai kajian Islam sebelum atau setelah melakukan sholat tarawih dan setelah sholat shubuh. 

Tujuannya yaitu sebagai refrensi kultum pada bulan suci Ramadhan yang sangat simpel dan uncomplicated bagi para santri dan santriwati.

Berikut contoh kultum Ramadhan versi  yang berjudul, 
Tentang Kewajiban Berpuasa
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.

Alhamdulillahirrabil alamin  wasalatu wasalamu asrafil anbiya iwal mursalin wa’ala alihi wasahbihi azmain.

Pertama – tama dan yang palimg utama marilah kita panjatkan puji beserta syukur kita kehadirat Allah SWT. yang mana Ia telah memperlihatkan rahmat dan hidayahnya berupa kesehatan keimanan dan juga kesempatan kepada kita semua sehingga kita bisa berkumpul ditempat yang kita cintai ini.

Salawat berangkaikan salam kita hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi besar Muhammad SAW. 

Baiklah untuk mempersingkat waktu, kita masuki judul ceramah kita pada hari ini yaitu yang berjudul : Tentang Kewajiban Berpuasa.

Puasa yaitu menahan lapar mulai dari terbitnya fajar di sebelah timur sampai terbenamnya matahari disebalah barat. Yang mana dikala kita berpuasa, kita dilatih untuk menahan nafsu, menahan lapar dan menahan haus.

Puasa merupakan salah satu yang termasuk dalam rukun islam, yaitu rukun islam yang ke - 4. Pastinya kita semua sudah pada mengetahui rukun – rukun islam. Hanya sekedar mengingat kembali, Rukun islam yang ke.

1. Mengucapkan dua kalimat sahadat
2. Mengerjakan shalat
3. Membayar zakat
4. Mengerjakan puasa,
5. Naik haji bagi yang mampu.

     Rukun islam merupakan kewajiban bagi seluruh umat islam dipenjuru dunia. Kewajiban berarti segala sesuatu yang harus atau mesti dikerjakan atau dilaksanakan. Maka dari itu kita sebagai umat muslim wajib berpuasa.

Berdasarkan keterangan yang sangat terperinci dari Al-Qur'an dan Sunnah. Bahkan, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menerangkan salah satu dari rukun Islam yang 5. Hal ini memperlihatkan bahwa kedudukannya yang mulia dan agung dalam Islam.

Karenanya semua orang muslim wajib memperhatikan dan menjaganya dengan seksama supaya tepat bangunan di dalam dirinya.

Apabila ada seorang yang mengaku muslim namun meninggalkan puasa karena ia mengingkarinya, maka ia termasuk orang – orang yang kufur.

Sedangkan bagiorang - orang yang tidak mengerjakan puasa karena malas atau lalai “tetap meyakini bahwa hukumnya wajib”, maka ia telah melakukan dosa yang besar dan kebinasaan karena tidak melakukan salah satu rukun Islam dan kewajiban yang penting.

Adapun konsekuensi berdasarkan aturan fiqihnya, para ulama - ulama memiliki pendapat yang berbeda - beda. Sebagiannya berpendapat, bahwa bagi orang yang telah berbuka “tidak berpuasa” satu hari saja dari bulan Ramadhan maka wajib mengqadla puasanya sebanyak 12 hari.

Ada juga yang pendapat bahwa mereka wajib berpuasa qadla selama satu bulan. Pendapat lainnya, memberikan bahwa seseorang itu harus berpuasa selama 3000 hari dan ini merupakan pendapat al-Nakhai, Waqi' bin al-Jarrah,.

Namun ada dua pendapat yang paling masyhur dalam duduk kasus ini dan memiliki landasan argumen yang kuat, yaitu: wajib mengqadla tanpa kafarah dan cukup bertaubat tanpa harus qadla.

Pendapat Pertama: Wajib qadla saja
Pendapat ini merupakan pendapat yang sangat umum di kalangan para ulama, yaitu wajib mengqadla bagi orang yang sengaja berbuka (tidak berpuasa) pada bulan Ramadlan, yaitu dengan berpuasa sesuai jumlah hari yang ia rusak.

Pendapat Kedua: Tidak wajib mengqadla, dan hanya bertaubat dengan sebenar - benarnya "bersungguh - sungguh".

Menurut pendapat kedua ini, tidak cukup dengan qadla walaupun ia berpuasa setahun penuh. Sebabnya, karena ia sengaja merusak puasanya tanpa udzur syar'i. Maka tidak mencukupi hari untuk menggantikan hari yang ia rusak tersebut, karena qadla disyariatkan bagi orang yang memiliki udzur (berhalangan).

Allah Ta'ala berfirman yang maknanya :
Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain." (QS. Al-Baqarah: 184)

Maka barang siapa yang merusak puasa di bulan ramadhan tanpa ada udzur syar'i kemudian mengganti puasanya itu di hari – hari yang lain, berarti telah membuat aturan baru dalam agama Allah yang tidak diizinkan oleh-Nya.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda yang maknanya "Siapa yang mengada-adakan hal baru dalam urusan kami ini (Islam) yang bukan berasal darinya, maka akan tertolak." (HR. Bukhari dari Aisyah radliyallahu 'anha)

Adapun firman Allah swt perihal puasa yang maknanya :
“Hai orang – orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang – orang sebelum kamu supaya kamu bertaqwa”
(Q.S. Al-Baqarah : 183)

Dari arti firman Allah SWT. dalam Q.S. Al-Baqarah : 183, telah terperinci bahwa puasa itu telah diwajibkan dan diperintahkan kepada orang – orang sebelum kita. Yang bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT.

Pasti kita bertanya – Tanya, apa bergotong-royong nasihat dari Puasa?
Berikut beberapa nasihat dari puasa
1. Puasa sanggup menyempitkan aliran darah dan juga makanan. Aliran yang sama yang Digunakan oleh syaitan. Sehingga bisikan syaitan akan menjadi lemah.

2. Puasa sanggup melemahkan nafsu, hasrat berbuat maksiat dan cita-cita berbuat jahat. Ini mengakibatkan roh menjadi suci.

3. Puasa juga merupakan penyucian hati, pendidikan jiwa, pengendalian pandangan mata dan juga menjaga seluruh anggota badan dari pada perbutan dosa.

4. Puasa sanggup menyehatkan tubuh, kerana puasa mengosongkan perut dari banyak sekali bahan yang merusakkan. Puasa juga berfungsi membersihkan darah, menormalkan fungsi jantung, hati dan ginjal.

5. Apabila seseorang itu berpuasa, dirinya akan merasa kerdil di hadapan Allah SWT, hatinya akan simpel tersentuh dan rasa tamak akan menipis. Nafsunya terkawal sehingga doanya dikabulkan kerana ia dekat dengan Allah SWT.

Mungkin diantara kita masih ada yang bingung, bergotong-royong apa – apa saja yang sanggup membatalkan ataupun yang sanggup mengurangi pahala puasa, berikut akan saya sebutkan kembali perihal hal – hal yang sanggup membatalkan ataupun yangdapat mengurangi pahala puasa :
  1. Makan dan juga Minum yang dilakukan dengan sengaja
  2. Merokok
  3. Melakukan kekerabatan badan antara suami dan juga istri pada siang hari, Jima’ (berssenggema)
  4. Keluarnya darah haid atau nifas bagi seorang perempuan
  5. Menghirup obat untuk melegakan pernafasan
  6. Menelan sisa - sisa masakan yang masih ada menempel di antara gigi-gigi meskipun hanya sedikit
  7. Transfusi darah bagi orang yang berpuasa
  8. Ghibah ( membicarakan aib kejelekan orang lain)
  9. Namimah ( mengadu domba )
  10. Mendo’akan hal – hal yang buruk terhadap orang lain dan juga mencaci-maki
  11. Melakukan maksiat
  12. Berbohong
  13. Timbul syahwat kyang disebabkan memikirkan atau melihat hal-hal yang jorok ( mesum )

Saudara saudari yang muliakan oleh Allah SWT. kita telah mengetahui apa saja aturan bagi orang – orang yang tidak berpuasa dengan sengaja, yaitu menerima dosa yang besar. Naudzubilahimindzalik. Oleh karena itu, untuk kedepannya semoga puasa kita akan lebih baik lagi,. Dan semoga kita menjadi umat muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, amin yarobal alamin.

Sekianlah ceramah dari saya apa jikalau ada kesalahan dalam penyampaian, ataupun kata–kata yang kurang berkenan saya mohon maaf, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. 

Sekian, akhirul kalam Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Demikianlah Kultum Ramadhan Tentang Kewajiban Berpuasa, semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Kultum Ramadhan Wacana Kewajiban Berpuasa."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel