Kultum Ramadhan Wacana Pintu-Pintu Masuknya Setan Kedalam Diri Kita.
Selamat datang di weblog , pada kesempatan ini kami menyebarkan kultum Ramadhan tentang Pintu-Pintu Masuknya Setan Kedalam Diri Kita.
Kultum ini sangat cocok sekali Digunakan pada bulan suci Ramadhan sebagai kajian Islam sebelum atau sehabis melakukan sholat tarawih dan sehabis sholat shubuh.
Tujuannya yaitu sebagai refrensi kultum pada bulan suci Ramadhan yang sangat gampang dan uncomplicated bagi para santri dan santriwati.
Berikut teladan kultum Ramadhan versi yang berjudul,
Pintu-Pintu Masuknya Setan Kedalam Diri Kita
Assalamualaikum.wr.wb
Hati insan bagaikan benteng, sedangkan setan ialah musuh yang senantiasa mengintai untuk menguasai benteng tersebut. Kita harus bisa menguasai benteng kita sendiri, bukannya benteng kita di kuasai oleh setan.
Jika kita ingin memiliki kemampuan untuk menjaga pintu benteng kita semoga tidak di kendalikan oleh setan, kita harus mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan setan sebagai jalan untuk menguasai benteng tersebut.
Melindungi hati dari gangguan setan ialah wajib, oleh karena itu mengetahui pintu masuknya setan itu merupakan salah satu syarat untuk melindungi hati kita maka kita diwajibkan untuk mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan jalan untuk menguasai hati manusia.
Pintu tempat masuknya setan ialah semua sifat kemanusiaan insan yang tidak baik. Berarti pintu yang akan dimasuki setan sebenarnya sangat banyak, Namun kita akan membahas pintu-pintu utama yang dijadikan prioritas oleh setan untuk masuk menguasai manusia. Di antara pintu-pintu besar yang akan dimasuki setan itu adalah:
1. Marah
Marah ialah kalahnya tentara kebijaksanaan oleh tentara setan. Bila insan marah maka setan bisa mempermainkannya menyerupai anak-anak mempermainkan kelereng atau bola. Orang marah ialah orang yang sangat lemah di hadapan setan.
2. Hasad
Manusia bila hasad dan tamak menginginkan sesuatu dari orang lain maka ia akan menjadi buta. Rasulullah bersabda: Ă‚”Cintamu terhadap sesuatu bisa menjadikanmu buta dan tuliĂ‚” Mata yang bisa mengenali pintu masuknya setan akan menjadi buta bila ditutupi oleh sifat hasad dan ketamakan sehingga tidak melihat.
Saat itulah setan mendapat kesempatan untuk masuk ke hati insan sehingga orang itu mengejar untuk menuruti syahwatnya walaupun jahat.
3. Perut Kenyang
Rasa kenyang menguatkan syahwat yang menjadi senjata setan. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Iblis pernah menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya bin Zakariyya a.s. Beliau melihat pada setan beberapa belenggu dan gantungan pemberat untuk segala sesuatu seraya bertanya.
Wahai iblis belenggu dan pemberat apa ini? Setan menjawab: Ini ialah syahwat yang saya gunakan untuk menarik hati anak cucu Adam.Yahya bertanya: Apa hubungannya pemberat ini dengan insan ? Setan menjawab: Bila kamu kenyang maka saya beri pemberat sehingga engkau enggan untuk sholat dan dzikir. Yahya bertanya lagi: Apa lainnya? Tidak ada! Jawab setan. Kemudian Nabi Yahya berkata:
Demi Allah saya tidak akan mengenyangkan perutku dengan masakan selamanya.
Iblis berkata. Demi Allah saya tidak akan memberi nasehat pada orang muslim selamanya.
Kebanyakan makan mengakibatkan munculnya enam hal tercela:
- Menghilangkan rasa takut kepada Allah dari hatinya.
- Menghilangkan rasa kasih sayang kepada makhluk lain karena ia mengira bahwa semua makhluk sama kenyangnya dengan dirinya.
- Mengganggu ketaatan kepada Allah
- Bila mendengarkan ucapan pesan tersirat ia tidak mendapat kelembutan
- Bila ia bicara perihal ilmu maka pembicaraannya tidak bisa menembus hati manusia.
- Akan terkena banyak penyakit jasmani dan rohani
4. Cinta Perhiasan Dan Perabotan Rumah Tangga
Bila setan melihat hati orang yang sangat mencintai embel-embel dan perabotan rumah tangga maka iblis bertelur dan beranak dan menggodanya untuk terus berusaha melengkapi dan membaguskan semua perabotan rumahnya, menghiasi temboknya, langit-langitnya dst. Akibatnya umurnya habis disibukkan dengan perabotan rumah tangga dan melupakan dzikir kepada Allah.
5. Tergesa-gesa Dan Tidak Melakukan Receck
Rasulullah pernah bersabda: "Tergesa-gesa termasuk perbuatan setan dan hati-hati ialah dari Allah SWT". Allah berfirman: Ă‚”Manusia diciptakan tergesa-gesaĂ‚” dalam ayat lain ditegaskan: Sesungguhnya insan itu sangat tergesa-gesa.
Mengapa kita tidak boleh tergesa-gesa? Semua perbuatan harus dilakukan dengan pengetahuan dan penglihatan mata hati. Penglihatan hata hati membutuhkan perenungan dan ketenangan.
Sedangkan tergesa-gesa menghalangi itu semua. Ketika insan tergesa-gesa dalam melakukan kewajiban maka setan menebarkan kejahatannya dalam diri insan tanpa disadari.
6. Mencintai Harta
Kecintaan terhadap uang dan semua bentuk harta akan menjadi alat jago bagi setan. Bila orang memiliki kecintaan besar lengan berkuasa terhadap harta maka hatinya akan kosong. Kalau dia mendapat uang sebanyak satu juta di jalan maka akan muncul dari harta itu sepuluh syahwat dan setiap syahwat membutuhkan satu juta. Demikianlah orang yang punya harta akan merasa kurang dan menginginkan tambahan lebih banyak lagi.
7. Taa’assub Bermadzhab Dan Meremehkan Kelompok Lain.
Orang yang taĂ‚’assub dan memiliki anggapan bahwa kelompok lain salah sangat berbahaya. Orang yang demikian akan banyak mencaci maki orang lain.
Meremehkan dan mencaci maki termasuk sifat binatang buas. Bila setan menghiasi pada insan bahwa ta'assub itu seakan-akan baik dan hak dalam diri orang itu maka ia semakin senang untuk menyalahkan orang lain dan menjelekkannya.
8. Kikir Dan Takut Miskin.
Sifat kikir ini mencegah seseorang untuk menunjukkan infaq atau sedekah dan selalu menyeru untuk menumpuk harta kekayaan dan siksa yang pedih ialah janji orang yang menumpuk harta kekayaan tanpa menunjukkan haknya kepada fakir miskin.
Khaitsamah bin Abdur Rahman pernah berkata: Sesungguhnya setan berkata: Anak cucu Adam tidak akan mengalahkanku dalama tiga hal perintahku: Aku perintahkan untuk mengambil harta dengan tanpa hak, menginfaqkannya dengan tanpa hak dan menghalanginya dari hak kewajibannya (zakat).
Sufyan berkata: Setan tidak memiliki senjata sehebat senjata rasa takutnya insan dari kemiskinan. Apabila ia mendapat sifat ini maka ia mengambil harta tanpa hak dan menghalanginya dari kewajiban zakatnya.
9. Memikirkan Dzat Allah
Orang yang memikirkan dzat Allah tidak akan sampai kepada apa yang diinginkannya ia akan tersesat karena kebijaksanaan insan tidak akan sampai kesana. Ketika memikirkan dzat Allah ia akan terpeleset pada kesyirikan.
10. Suudzon Terhadap Orang Islam/ Ghibah.
Allah berfirman dalam Surat Al Hujuroot 12 sbb.:
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu ialah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.
Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
Rasulullah pernah bersabda: "Jauhillah tempat-tempat yang bisa memunculkan prasangka buruk.
Kalau ada orang yang selalu suudzon dan selalu mencari cela orang lain maka sebenarnya ia ialah orang yang batinnya rusak. Orang mukmin senantiasa mencari maaf dan ampunan tetapi orang munafik selalu mencari cela orang lain.
Itulah sebagian pintu-pintu masuknya setan untuk menguasai benteng hatinya.
Kalau kita teliti secara mendetail kita pasti tidak akan bisa menghitung semua pintu masuknya setan ke dalam hati manusia
Sekarang bagiamana solusi dari hal ini? Apakah cukup dengan zikrullah dan mengucapkan Ă‚“Laa haula wa laa quwwata illa billahĂ‚”? ketahuilah bahwa upaya untuk membentengi hati dari masuknya serbuan setan ialah dengan menutup semua pintu masuknya setan dengan membersihkan hati kita dari sifat-sifat tercela yang disebutkan di atas.
Bila kita bisa menetapkan akar semua sifat tercela maka setan mendapat aneka macam halangan untuk memasukinya ia tidak bisa menembus ke dalam karena zikrullah. Namun perlu diketahui bahwa zikir tidak akan kokoh di hati selagi hati belum dipenuhi dengan ketakwaan dan dijauhkan dari sifat-sifat tercela.
Bila orang yang hatinya masih diliputi oleh tabiat tercela maka zikrullah hanyalah omongan jiwa yang tidak menguasai hati dan tidak akan bisa menolak kehadiran setan. Oleh karena itu Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka saat itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (Al AĂ‚’raaf [7]: 201)
Perumpamaan setan ialah bagaikan anjing lapar yang mendekati anda. Bila anda tidak memiliki roti atau daging pasti ia akan meninggalkanmu walaupun cuma menghardiknya dengan ucapan kita.
Tapi bila di tangan kita ada daging maka ia tidak akan pergi dari kita walaupun kita sudah berteriak ia ingin merebut daging dari kita. Demikian juga hati bila tidak memiliki masakan setan akan pergi hanya dengan dzikrullah.
Syahwat bila menguasi hati maka ia akan mengusir dzikrullah dari hati ke pinggirnya saja dan tidak bisa merasuk dalam relung hati. Sedangkan orang-orang muttaqin yang terlepas dari hawa nafsu dan sifat-sifat tercela maka ia akan dimasuki setan bukan karena syahwat tapi karena kelalaian dari dzikrullah apabila ia kembali berdzikir maka setan langsung lari. Inilah yang ditegaskan firman Allah dalam ayat sebelumnya:
Artinya: "Dan jikalau kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al AĂ‚’raaf [7]: 200)
Dalam ayat lain disebutkan:
Artinya: "Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta donasi kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.
Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah." (An Nahl [16] : 98-100)
Mengapa Rasulullah SAW pernah bersabda: Ă‚“Bila Umar ra. Melewati suatu lereng maka setan mengambil lereng selain yang dilewati Umar.Ă‚”? Karena Umar memiliki hati yang bersih dari sifat-sifat tercela sehingga setan tidak bisa mendekat.
Kendatipun hati berusaha menjauhkan diri dari setan dengan dzikrullah tapi mustahil setan akan menjauh dari kita bila kita belum membersihkan diri dari tempat yang disukai setan yaitu syahwat, menyerupai orang yang meminum obat sebelum melindungi diri dari penyakit dan perut masih disibukkan dengan masakan yang kerasa dicerna.
Taqwa ialah donasi hati dari syahwat dan nafsu apabila zikrullah masuk kedalam hati yang kosong dari zikir maka setan mendesak masuk menyerupai masuknya penyakit bersamaan dengan dimakannya obat dalam perut yang masih kosong.
Allah SWT Berfirman :
Artinya: "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang memiliki hati atau yang Menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya." (Qaaf [50]: 37)
Sekian, Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum. wr.wb.
Belum ada Komentar untuk "Kultum Ramadhan Wacana Pintu-Pintu Masuknya Setan Kedalam Diri Kita."
Posting Komentar