Kultum Ramadhan Wacana Tanggung Jawab Orang Renta Membuatkan Fitrah Anak


Selamat datang di spider web log , pada kesempatan ini kami berbagi Kultum Ramadhan Tentang Tanggung Jawab Orang Tua Mengembangkan Fitrah Anak.

Kultum ini sangat cocok sekali Digunakan pada bulan suci Ramadhan sebagai kajian Islam sebelum atau sehabis melaksanakan sholat tarawih dan sehabis sholat shubuh. 

Tujuannya yaitu sebagai refrensi kultum pada bulan suci Ramadhan yang sangat gampang dan uncomplicated bagi para santri dan santriwati.

Berikut rujukan kultum Ramadhan versi yang berjudul,
Tanggung Jawab Orang Tua Mengembangkan Fitrah Anak
Allah SWT mengingatkan kepada pribadi muslim supaya menjaga dan memelihara diri dari keluarganya dari sentuhan api neraka, sebagai mana firmannya dalam QS Al-Tahrim 66:6:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Yang Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.

Tanggung jawab yang pertama dan utama yang harus dipenuhi oleh sorang orang renta dan bahkan setiap orang remaja yang normal yakni terhadap dirinya sendiri. Tanggung jawab yang dimaksudkan yakni bagaimana supaya dirinya sendiri benar-benar terbina menjadi pribadi yang bertakwa, yakni patuh melaksanakan pemikiran islam secara konsikuen, sehingga ia dapat menjadi panutan bagi keluarganya. Namun, tidak cukup hanya membina diri dari pribadinya sendiri, justru kewajiban yang tak kalah pentingnya yakni bagaimana supaya kemantapan pribadinya sebagai seorang muslim yang muttaqim mampu diwariskan kepada keturunannya. Tanggung jawab yang paling utama yakni tanggung jawab Iman.

Pendidikan Islam harus ditanamkan oleh orang renta sejak dini, mengingat bahwa anak telah memiliki potensi dasar atau fitrah, yakni potensi imaniyah islamiyah (fitrah) yang dibawah anak sejak lahir. Potensi tersebut harus diberikan sentuhan-sentuhan yang mampu menumbuh suburkan supaya anak mampu bertumbuh sesuai fitrahnya itu.

Rasulullah SAW bersabda sebagaimana hadisnya yang diriwayatkan al-Hakim dari Ibn Abbas r.a: Bukalah lembaran awal terhadap anak anak kau dengan kalimah La Ilaha Illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah. (al-Hadis).

Hal yang dimaksudkan supaya kalimah tauhid itulah yang pertama didengar oleh pendengaran anak, kalimat pertama yang diucapkan oleh lisannya dan lafal pertama yang dipahami oleh anak kelak merpuakan salah satu usulan Rasul SAW. Ia mengazankan anak yang baru lahir pada pendengaran kanannya dan menqiyamatkan di pendengaran kirinya.

Tentang usulan menyuarakan azan pada pendengaran kanan anak dan iqamah pada pendengaran kirinya, tidak diragukan lagi bahwa upaya ini memiliki pengaruh terhadap penanaman dasar aqidah atau keimanan bagi anak. Dalam upaya menanamkan doktrin ini, harus dilakukan oleh orang renta dengan metode yang dilandasi rasa kasih sayang yang terimplikasi dalam ucapan dan prilaku orang renta yang tumbuh dari sifat-sifat: iklhlas; taqwa; berilmu; cinta kasih dan tanggung jawab.

Orang renta harus menumbuhkan sejak dini kepada anak anaknya untuk mencintai Nabinya, anggota keluarganya serta mencintai Alquran melalui cerita-cerita yang sesuai kondisi anak serta pembiasaan-pembiasaan dengan metode keteladanan.

Rasulullah bersabda: Muliakan anak-anakmu dan perbaiki adat adab mereka.(H.R. Ibnu Majah dari Anas bin malik). Didalam riwayat yang lain dikatakan yang artinya: Didiklah anak-anak kau kepada tiga perkara: mencintai nabi kamu, mencintai anggota keluarganya, dan membaca atau mempelajari Alquran.(al-Hadis).

Disamping itu, anak-anak diajarkan dirah al-Rasul (Sejarah hidup dan perjuangan Rasullullah). Ibnu Khaldun dalam mukaddimahnya menegaskan pentingnya mengajar dan menghafal Alquran bagi anak-anak bahwa pengajaran Alquran itu merupakan dasar pengajaran bagi seluruh kurikulum sekolah diberbagai negara Islam. Sebab Alquran merupakan salah satu syiar al-dinyang menguatkan aqidah dan meresapkan keimanan.

Ibnu Sina, dalam bukunya As-Siyasah menganjurkan supaya anak pertama kali diajar Alquran sebagai persiapan fisik dan intelektual. Hala ini dimaksudkan supaya ia dapat menanamkan bahasa alinya dan jalan-jalan menuju keimanan anak. Demikian Rasulullah SAW mengatakan betapa pentingnya pengajaran dasar-dasar doktrin kepada anak-anak sejak dini, sekaligus mengatakan betapa besar tanggung jawab bagi orang renta dalam memelihara fitrah anak dengan menanmkan pendidikan aqidah atau keimanan tersebut.

Alquran menginformasikan metode yang Digunakan Luqman dalam mengajarkan keimanan kepada puteranya sebagaimana dalam firman Allah SWT QS Lukman 31:13:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Yang artinya:

Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada puteranya, diwaktu ia memberi pelajaran kepada puteranya: “Hai anakku janganlah engkau mempersekutukan Allah, sebenarnya mempersekutukan Allah benar-benar kedzaliman yang besar”.

Metode yang Digunakan Lukman tersebut memberitahukan kepada kita bahwa didalam mengajarkan atau menanamkan doktrin kepada anak harus dilakukan dengan ungkapan yang penuh kasih sayang disertai penjelasan yang konkrit mampu dipahami oleh anak-anak dengan mudah.

Demikian pula dalam mengajarkan ibadah terutama shalat. Alquran mengingatkan sebagai firman Allah QS Thaha 20:132:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Yang Artinya:

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kau dalam mengerjakannya.

Jika sekiranya para orang renta dan pendidik mampu melaksanakan para orang renta dan pendidik mampu melaksanakan peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang pribadi Muslim dalam mendidik anak-anaknya dengan berpijak di atas landasan doktrin dan mengajarkan dasar-dasar Islam. Maka selayaknya setiap orang-orang yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban mengetahui batasan-batasan tanggung jawab dan kewajiban yang dipikulkan di atas pundaknya supaya mampu melahirkan anak yang berpijak pada landasan doktrin yang sempurna dan diridhai Allah SWT.

Pada dasarnya, batas batas tanggung jawab utama yang menjadi kewajiban orang renta dan pendidik yang harus ditanamkan kepada anak-anaknya yakni sebagai berikut:

Membina anak untuk beriman kepada Allah, kedua menanamkan perasaan khusyuk dan beribadah kepada Allah dan ketiga menanmkan perasaan selalu ingat kepada Allah.
Dengan upaya yang sungguh-sungguh disertai kesabaran dan rasa kasih sayang dan keteladanan serta penyesuaian dan latihan yang terus menerus, dan pendiidkan doktrin yang benar ini, kesudahannya akan membawa hasil yang lahirnya generasi Muslim yang beriman kepada Allah dan bangsa sebagai seorang Muslim, pemuda-pemuda ibarat yang diisyaratkan oleh Alquran ibarat Firman Allah SWT, QS Al-Kahfi 18:13:


نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

Yang Artinya:

Sesungguhnya mereka itu yakni pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk.

Keberhasilan orang renta dan pendidik didalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya dalam pendidikan doktrin ini, akan sangat membantu terwujudnya masyarakat sejahtera lahir dan bathin sebagaimana yang menjadi dambaan setiap pribadi Muslim sesuai doa yang diajarkan Alquran sebagaimana firman Allah QS Al-Baqarah 2:201:

وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Yang Artinya:

Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kesejahteraan (kebaikan) di dunia dan kebahagiaan (kebaikan) di akhirat.

Demikianlah tanggung jawab pendidikan doktrin yang menjadi peran dan tanggung jawab yang merupakan amanah dari Allah SWT kepada setiap perilaku Muslim yang menyandang predikat sebagai orang renta dan pendidik.

Demikian, supaya bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Kultum Ramadhan Wacana Tanggung Jawab Orang Renta Membuatkan Fitrah Anak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel