Apa Imbas Negatif Pakai Charger Iphone Palsu?

Hampir semua charger palsu iPhone ternyata berisiko membuat penggunanya tersengat listrik.Hal tersebut diungkapkan oleh para peneliti jago di Electrical Safety First yang sempat meneliti mengenai charger dan kabel palsu iPhone.

Seperti dikutip dari The Inquirer, Rabu (15/8/2018), para jago menemukan bahwa 49 dari fifty charger palsu iPhone yang dijual di Inggris gagal lolos uji keamanan.

Diungkapkan, satu dari tiga charger gagal dalam seluruh pengujian kelayakan. Sementara, lebih dari setengahnya gagal dalam uji kelistrikan. Artinya, charger tersebut berisiko tinggi membuat penggunanya tersengat listrik.

Hal lain yang ditemukan dalam pengujian internal kabel, di mana setengah dari charger palsu iPhone ini memakai komponen yang tidak memenuhi standar kelayakan.

"Kami menguji banyak sekali charger palsu dan menemukan 98 persen dari charger palsu ini berpotensi menimbulkan sengatan listrik mematikan atau terbakar," kata Electrical Safety First dalam unggahan blog-nya.

Ditambahkan dalam unggahan tersebut, "Hal ini sangat mengerikan, mengingat pengguna kerap kali memakai telepon sembari mengisi daya. Jika pengisian daya dibiarkan semalam, hal tersebut akan menjadikan lebih banyak potensi bahaya."

Menurut information perlindungan konsumen Trading Standards, charger palsu iPhone sangat berbahaya, sesuai dengan harganya yang murah.

Lembaga tersebut membeli 400 charger palsu Apple dengan harga US$ 396 (sekitar Rp 5,3 jutaan) dan menemukan bahwa 397 di antaranya tidak memakai cloth pengantar listrik yang layak untuk melindungi pengguna dari sengatan listrik.

Electrical Safety First pun menunjukkan beberapa tips untuk membedakan charger iPhone palsu. Misalnya saja, charger palsu dua kali lebih lama saat dipakai untuk mengisi daya.

Selain itu, dari segi kemasan biasanya ada kesalahan pengejaan tulisan, hingga pengemasan yang tidak rapi mirip kemasan charger iPhone asli.

Apple mulai mengingatkan konsumen untuk berhenti memakai aksesori, baterai, dan charger palsu di semua produknya.

Perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California, Amerika Serikat itu baru-baru ini menunjukkan peringatan kepada konsumennya.

Pembesut perangkat iPhone itu meminta konsumen tak lagi memakai baterai dan charger palsu. Sebelumnya, Amazon telah mengumumkan daftar charger yang sering dipalsukan dan charger Apple paling banyak dipalsukan.

Apple, dalam laman dukungannya, menunjukkan peringatan cukup keras. "Hati-hati dengan pemanis dan charger palsu," tulis Apple.

Sementara penjelasan di serpihan bawahnya tertulis bahwa sebagian dari baterai dan charger palsu yang berasal dari pihak ketiga kemungkinan besar tidak dirancang dengan baik. "Hal ini sanggup menjadikan risiko keamanan," tulis Apple.

Tak hanya itu, Apple juga menyarankan konsumennya untuk membeli aksesori, charger, dan baterai resmi di Apple Store maupun Apple Authorized Service Provider.

"Jika perangkat Apple kamu membutuhkan penggantian adapter serta charger, kami sarankan membeli adapter resmi Apple," demikian tulis Apple mengingatkan konsumen.

Sebelumnya di Tiongkok sejumlah pemilik iPhone vi dan 6S melaporkan baterai di perangkatnya meledak. Namun Apple menolak disalahkan dan menyebut hal itu disebabkan oleh faktor eksternal, kemungkinan salah satunya yaitu penggunaan charger palsu.

Selain itu, sebuah uji coba yang dilakukan perusahaan independen UL Laboratory mengungkapkan hampir semua charger palsu atau abal-abal dari toko online gagal saat diuji.

"Secara keseluruhan, kami menguji 400 adapter dan hasilnya mengejutkan. Kegagalan pengujian mencapai 99 persen," demikian bunyi laporannya.

Adapun potensi dari penggunaan aksesori, charger, dan baterai palsu yaitu sanggup membuat rumah mati lampu, memperabukan ponsel, hingga yang paling ekstrem menimbulkan kebakaran rumah.

references past times liputan6

modified past times agunkzscreamo.blogspot.com

Bagikan Artikel ini