Perbedaan Surat Resmi Dan Tidak Resmi Dan Contohnya.


Selamat datang, pada kesempatan ini kami menyebarkan contoh surat yang sering kita terima dan antar kepada orang lain. 

surat permintaan yakni sebuah gesekan pena di dalam kertas yang memuat permintaan kepada orang lain baik perorangan maupun kelompok untuk menghadiri kegiatan tertentu.

Surat permintaan mampu berupa surat resmi maupun tidak resmi. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dan Digunakan untuk keperluan yang tidak sama. Berikut contoh surat permintaan resmi dan tidak resmi:

Secara keseluruhan, fungsi surat permintaan resmi dan tidak resmi yakni sama, yakni untuk mengundang seseorang atau instansi dalam sebuah acara. Meski begitu di antara keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Hal ini mampu dilihat dari contoh surat permintaan resmi dan tidak resmi yang memiliki format berbeda dalam penulisannya.

Secara umum, terdapat sedikitnya lima poin pembeda antara surat permintaan resmi dan tidak resmi yang mampu dijadikan pedoman untuk menulis surat undangan. Bagian-bagian pembeda yang terdapat pada surat permintaan resmi dan tidak resmi mampu diuraikan sebagai berikut:

1. Segi Tata Bahasa Undangan
Dari segi bahasa, surat resmi Menggunakan padanan kata yang baku sesuai dengan ejaan yang disempurnakan dalam bahasa Indonesia.

Sementara untuk surat permintaan tidak resmi, penggunaan bahasa pergaulan sehari-hari yang gampang dan lekat dengan masyarakat sering diterapkan. Akan tetapi tidak jarang juga surat permintaan tidak resmi Menggunakan bahasa formal menyerupai permintaan pernikahan.

2. Gaya Bahasa Penyampaian Isi Surat Undangan
Penyampaian isi surat permintaan resmi tidak berbelit-belit dan langsung pada pokok yang dituju. Hal ini bertujuan untuk mempersingkat pembaca memahami maksud dan tujuan surat permintaan tersebut diberikan.

Sementara surat permintaan tidak resmi sering menyelipkan kata kiasan, ungkapan, dan doa selamat sehingga penyampaian isi surat permintaan tidak langsung tepat sasaran.

3. Struktur Surat Undangan
Selain Menggunakan tata bahasa yang baku, surat permintaan resmi juga memiliki struktur yang telah ditentukan dan memiliki sistematika terang dalam membuatnya.

Dimulai dari kop, tanggal, nomor surat, alamat yang dituju, salam, kalimat pembuka, isi dan penutup. Sementara di dalam surat permintaan tidak resmi tidak terlalu mementingkan struktur dan sistematika dalam penulisannya.

4. Tujuan Pembuatan Surat Undangan
Surat permintaan resmi biasanya mengundang seseorang atau instansi untuk membahas hal yang bersifat penting. Bisa berupa rapat, seminar, maupun pertemuan penting yang memang harus diikuti.

Sementara surat permintaan tidak resmi dibuat bertujuan untuk mengundang seseorang menghadiri aktivitas yang lebih bersifat pribadi.

5. Pemakaian Atribut Pada Surat Undangan
Surat permintaan resmi Menggunakan atribut menyerupai logo instansi ataupun organisasi yang wajib dicantumkan. Atribut lain yang dihentikan tinggal yakni cap atau stempel sebagai penanda surat tersebut resmi dan benar dikeluarkan oleh pihak yang bersangkutan.

Penggunaan atribut sangat jarang terdapat pada surat permintaan tidak resmi, hal ini dikarenakan surat permintaan tidak resmi bersifat bebas dan tidak mengikat.

Berikut contoh surat resmi dan tidak resmi;
  1. Surat Tugas MGMP
  2. Surat Tugas PLPG
  3. Pendaftaran Akreditasi
  4. Surat Permakluman Pengeluaran Penamatan
  5. Surat Keterangan Pindah
  6. Surat Rekomendasi Sensus Ekonomi
  7. Surat Musyawarah Persiapan Pemberkasan
  8. Surat Mandat Cuti Bersalin
  9. Surat Perintah Tugas
  10. Surat Rapat Pembagian Tugas Semester Genap
  11. Berita Acara  Rapat Pembagian Tugas Semester Genap
  12. Daftar Hadir Rapat Pembagian Tugas Semester Genap
Untuk lebih jelasnya, silahkan didownload. Klik....Surat Resmi dan Tidak resmi

Demikian, supaya bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Perbedaan Surat Resmi Dan Tidak Resmi Dan Contohnya."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel