Rukun-Rukun Puasa Lengkap Dengan Penjelasannya.
Marhaban ya Ramadhan, pada kesempatan ini kami berbagi artikel kajian Ramadhan tentang Rukun-rukun Puasa Lengkap Dengan Penjelasannya.
Dalam melaksanakan puasa, ada beberapa syarat dan rukun yang harus kita ketahui semoga ibadah puasa kita sah dan diterima oleh Allah SWT.
Rukun-rukun Puasa
Berdasarkan kesepakatan para ulama, rukun puasa yaitu berniat dan menahan diri dari berbagai pembatal puasa mulai dari terbit fajar (yaitu fajar shodiq) sampai terbenamnya matahari[23].
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
“Dan makan minumlah sampai terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah: 187).
Yang dimaksud dari ayat diatas adalah, terangnya siang dan gelapnya malam dan bukan yang dimaksud benang secara hakiki.
Dari ‘Adi bin Hatim ketika turun surat Al Baqarah ayat 187, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padanya,
إِنَّمَا ذَاكَ بَيَاضُ النَّهَارِ مِنْ سَوَادِ اللَّيْلِ
“Yang dimaksud yaitu terangnya siang dari gelapnya malam”[24]. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ibarat itu pada ‘Adi bin Hatim alasannya yakni yaitu sebelumnya ia mengambil dua benang hitam dan putih. Lalu ia menanti kapan muncul benang putih dari benang hitam, namun ternyata tidak kunjung nampak. Lantas ia menceritakan hal tersebut pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau pun menertawai kelakukan ‘Adi bin Hatim.[25]
Keterangan:
- [23] Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/9915.
- [24] HR. Tirmidzi no. 2970, beliau memberikan bahwa hadits ini hasan shahih.
- [25] HR. Ahmad, 4/377. Shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth
Demikian, semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Rukun-Rukun Puasa Lengkap Dengan Penjelasannya."
Posting Komentar