Ciri & Tanda Perjaka Yang Belum Pantas Dijadikan Suami?

Menemukan pasangan yang klik dan cocok di hati memang sulit, apalagi kalau niatmu yaitu menjalin kekerabatan cinta jangka panjang dan serius. Kamu pasti harus mampu menyeleksi mana pria yang sudah mampu jadi calon suami yang baik dan mampu #JagainKamu.


Tapi seolah-olah apa sih menilai pria yang sudah mampu jadi calon suami yang baik? Ini nih sekian tanda bahwa ia yaitu pria yang belum siap jadi calon suami yang baik.

1. Masih memprioritaskan kepentingan pribadi

Tidak salah memiliki prioritas yang baik, seolah-olah misalnya mengejar karir yang mapan, mendapatkan pekerjaan menjanjikan atau menyelesaikan pendidikan tinggi untuk masa depan, apalagi kalau itu tujuannya semoga mampu nyaman hidup denganmu. Namun kalau ia justru memprioritaskan primary game dengan teman, terobsesi dengan hobi kekanak-kanakan yang hanya menguras waktu dan bahkan sering mengabaikanmu, maka pikirkan lagi hubunganmu dengannya.

2. Memperhatikan tubuh perempuan yang lewat

Ini yaitu kebiasaan yang bukan hanya tidak sopan, namun juga tidak baik secara moral. Kamu tak mampu mempercayai pria yang masih suka memandang perempuan manis yang baru saja lewat. Kamu sudah mampu menilai seolah-olah apa pikiran dan komitmennya yang rapuh kalau seolah-olah ini.


3. Belum mampu diajak berkomitmen

Ketika merencanakan kehidupan masa depan berdua, kalian harus sudah siap dengan risiko yang diambil. Harus tahu akan kehilangan apa dan apa yang akan dimiliki nantinya, itulah komitmen. Misalnya saja kehilangan kebebasan untuk bersenang-senang sepuasnya dengan sobat dan melepaskan kebiasaan buruk yang masing khas dengan kehidupan pria lajang.

4. Dia tidak menghormati prinsip, pandangan dan pendapatmu

Setiap orang punya pandangan sendiri mengenai suatu hal. Jika ia tak mampu mendapatkan apa yang kamu yakini, apalagi tidak mampu berkompromi dan justru menyerang baik atau mencoba menasihati seakan ia yang paling benar, pikirkan lagi untuk menjalin kekerabatan dengannya.

5. Jangan memilih pria yang tidak memiliki pandangan perihal masa depan yang ia akan hadapi

Jangan pernah memilih seorang pria yang tidak terang dalam menggapai impian perihal masa depannya. Seringkali pria seolah-olah ini akan terus lari, meskipun dirimu menanyakan bagaimana perihal hari esok, bagaimana perihal pekerjaan yang akan ia capai, dan bagaimana caranya ia akan melalui masa depan yang penuh rintangan ini. Beberapa pria yang hanya seenaknya sendiri, ia hanya akan menjawab ‘jalani saja kekerabatan hari ini’, yang berarti ia sendiri tidak pernah mengerti bagaimana hari esoknya perihal keseriusan hubunganmu dengannya dan bagaimana keseriusannya dalam mendapatkan suatu pekerjaan yang lebih baik guna menggapai bahtera rumah tangga denganmu kelak. Pria seolah-olah nii tidak akanpernah mau menjawab hal tersebut dan cenderung menghindari pembicaraan ini

6. Jangan memilih pria yang suka sekali lari dari tanggung jawab dirinya sendiri dan orang lain

Hal ini mungkin saja terlihat sangat sederhana sekali, dimana terkadang pria seolah-olah ini meremehkan arti dari sebuah tanggung jawab. Kamu mampu dengan simpel menilainya, dari mulai melakukan hal yang terkecil seolah-olah lupa kaan sesuatu hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain, apalagi dengan keluarganya. Pria seolah-olah ini sering meremehkan hal yang menjadi tanggung jawabnya, apalagi dikala menjalani sebuah kekerabatan pastilah kamu akan sering sekali dikecewakan olehnya. Dan kalau ia tidak mau berubah, pada dikala menjalani rumah tanggapun ia tidak akan berubah dan akan gagal menjadi seorang ayah yang bertanggung jawab bagi anak anakmu kelak

7. Jangan memilih pria yang sering emosi dan pemarah terlebih suka bermain tangan

Hal ini seringkali dialami oleh wanita, dimana di dikala ia menjalani dengan pria temperamen yang suka murka dan terkadang ringan tangan dengan kekerasan. Dimana perempuan terkadang berpikir kalau suatu dikala nanti ketika tengah menikah, maka perangai pria seolah-olah ini akan mampu berubah. Jika kamu berpikir seolah-olah itu maka kamu salah, karena pria dengan kriteria emosional seolah-olah ini tidak akanpernah berubah sampai kapanpun apalagi dikala menjalani rumah tangga, maka perangai pra seolah-olah ini akan selalu ia ulangi dan ulangi. Tidak jarang terkadang pria seolah-olah ini meminta maaf sehabis melakukan hal tersebut, namun di keesokan harinya ia akan mengulangi lagi dan lagi serta tidak akan pernah mampu berubah


8.Jangan memilih pria yang hanya berani mengandalkan harta kedua orang tuanya


Jangan pernah memilih seorang pria seolah-olah nii, dimana yang ia andalkan hanyalah harta dari kedua orang tuanya. Bahkan sampai dikala ini pria seolah-olah ini tidak akan pernah mengenal dengan arti sebuah perjuangan hidup, dimana ia seringkali meremehkan orang lain yang tidak memiliki harta. Jangan pernah terjebak dengan harta sesaat dari pria ini, karena apa yang ia dapatkan selama ini dan ia miliki selama ini bukanlah dari hasil jerihpayahnya sendiri. Dan seringkali dikala berumah tangga, ia akan sering merusak suatu rumah tangga daripada membangun rumah tangga. Sebab ia tidak akan pernah mau hidup dengan perjuangan dan yang ada hanyalah sebuah hidup yang penuh dengan gelimang harta




  • Pertama-tama yang kita cari tentunya yaitu kalau pemuda kita tersebut pada dikala kita menikah dengannya nanti mampu menjadi imam yang baik. Tidak hanya baik bagi kita selaku istrinya melainkan juga baik kepada belum cerdik balig cukup akal kita kelak. Dengan memiliki calon suami yang beriman maka mampu dipastikan ia akan mampu membawa calon istri dan calon anak-anaknya nanti ke kehidupan yang lebih agamis, lebih nyaman, lebih damai, lebih baik secara keseluruhan.
  • Cowok yang mampu menghormati orang lain. Dengan sikapnya yang selalu mampu menghormati dan menghargai orang lain tentu saja pemuda kita tersebut juga mampu melakukan hal demikian kepada kita, terlebih kepada orang tuanya, orang renta kita dan kepada orang yang lebih renta dari kita.
  • Cowok yang selalu memiliki sikap jujur. Sikap jujurnya tersebut tidak hanya di tunjukkan pada saat-saat awal masa perkenalan dan penjajagan melainkan juga setelahnya. Yaitu pada dikala kita telah menjalani suatu kekerabatan yang serius, yang mengarah ke jenjang pernikahan. Dia mampu menceritakan secara jujur perihal masa lalunya, perihal keluarganya dan perihal apapun yang ada di dalam dirinya. Dan dari sini kita mampu mengetahui apakah pemuda kita itu membohongi kita pada dikala di bertemu dengan perempuan lain yang kita tidak kenal maupun untuk hal-hal yang lain.
  • Cowok yang mampu mengelola keuangannya dengan baik. Meskipun ia mendapatkan abide by yang cukup besar dari pekerjaannya namun ia mampu mengendalikan dirinya untuk tidak menghabiskan gajinya tersebut. Dia hanya akan membeli barang-barang yang betul-betul diperlukan. Dia juga tidak suka meminjam atau berhutang. Gajinya yang masih tersisa ia tabungkan atau untuk investasi yang penting.
  • Cowok yang suka sekali bercanda. Hidupnya ia isi dengan seimbang, antara yang serius dengan sesuatu yang santai.
  • Cowok yang sayang sekali kepada keluarganya. Kalau ia mampu sayang dengan keluarganya maka dipun mampu sayang juga kepada kita dan seluruh keluarga kita tentunya.
  • Cowok yang mampu kita mintai tolong untuk membantu pekerjaan rumah. Selain mampu menyelesaikan pekerjaaan di kantornya dengan baik dan tepat waktu, pada saatnya nanti kalau sudah menikah dan memiliki anak-anak, ia mampu juga bekerja sama dengan kita pundak membahu menyelesaikan pekerjaan rumah dan membimbing anak-anak.
  • Cowok yang memimpin dengan memperlihatkan teladan yang baik. Kalau ia ingin kita mengikuti apa yang ia maui maka ia juga melakukan apa yang ia perintahkan. Seperti misalnya ia menginginkan kita untuk sholat lima waktu dengan tepat maka pada jam waktunya sholat ia akan langsung sholat, tidak menunda-menunda. Jadi di sini ia memperlihatkan teladan atau tindakan yang positif juga, tidak dengan kata-kata saja.
  • Cowok yang memiliki rasa tanggung jawab yang sangat tinggi. Dia memiliki pekerjaan yang mapan, yang mampu ia gunakan untuk menghidupi istri dan anak-anaknyan kelak dengan baik.
  • Cowok yang pola pikirnya dewasa. Yang mampu menghadapi dan menyelesaikan segala sesuatu dengan matang dan bijaksana, tidak grusa grusu. Meskipun itu kasus yang sangat pelik sekalipun.
  • Cowok yang sangat pandai menjaga perasaan orang lain. Kalau ia mampu menjaga perasaan orang lain maka diapun mampu menjaga perasaan kita. Dia akan sangat berhati-hati kalau ingin mengutarakan sesuatu.
  • Cowok yang mampu membedakan bahwa apa yang ia lakukan kepada calon istrinya itu yaitu merupakan bentuk dari tanggung jawab dan rasa sayang, bukan pengorbanan. Jadi ia akan melakukan segala sesuatunya dengan perasaan ikhlas, tidak terpaksa.
  • Cowok yang pandai memilih sobat dalam pergaulan sehari-harinya. Kalau teman-temannya baik maka ia dan kitapun akan mampu selalu terhindar dari sesuatu yang tidak baik.
  • Cowok yang tidak memiliki kebiasaan yang buruk. Seperti suka merokok, keluar malam kalau tidak penting sekali. Kalaupun terpaksa harus keluar malam itupun karena ada masalahnya dengan pekerjaan.
  • Cowok yang selalu ada buat kita pada dikala kita butuhkan. Bisa menjadi penyemangat kita, mampu menghibur kita kalau kita sedang menghadapi suatu kasus yang pelik dan sangat membutuhkan kehadiran dia.
  • Cowok yang mampu membuat kita aman dan nyaman kalau berada di sampingnya. Karena hal inilah yang akan kita bawa sampai ke kehidupan janji nikah nanti. Kalau wajah yang ganteng itu hanyalah bonus. Karena supaya janji nikah kita mampu langgeng yang dibutuhkan yaitu rasa aman dan nyaman tersebut.
  • Cowok yang pintar, yang memiliki pengetahuan yang sangat luas. Dengan pengetahuan yang ia miliki tersebut mampu membawa kita menjadi orang yang berilmu, yang punya wawasan dan pandangan yang luas. Dan dengan kepintarannya ia mampu membimbing anak-anaknya menjadi anak yang pandai pula.
  • Cowok yang mampu menempatkan dirinya dengan baik, mampu bergaul dengan siapa saja. Kalau ia sedang kita ajak untuk bergabung dengan teman-teman kita maka diapun mampu menyesuaikan diri dengan baik. Begitu pula halnya kalau ia diajak bicara dengan orang renta kita.
  • Cowok yang mau meluangkan waktunya. Walaupun pemuda kita sedang disibukkan dengan pekerjaannya di kantor yang sangat menyita waktu dan pikirannya, ia masih sempat untuk menelepon kita, untuk berkomunikasi menanyakan kabar dan lain sebagainya.
  • Cowok yang mampu membaur dengan keluarga kita. Kalau kita ajak bergabung dengan acara-acara yang diadakan oleh keluarga kita maka pemuda kita tadi mampu leluasa mengobrol dengan erat dan santai dengan para sanak saudara kita.




Ciri Lelaki yang Tidak Boleh Dijadikan Suami Oleh Wanita Menurut Islam

Semua orang mendambakan hidup bahagia. Terlebih sehabis ia menikah. Karena perjalanan panjang manusia, tidak lepas dari keterlibatan keluarga di sekitarnya. Setiap lelaki ingin mendapatkan istri yang baik, menurut kriterianya. Demikian pula, setiap perempuan ingin mendapatkan suami yang baik menurut kriterianya. Karena standar senang setiap manusia, berbeda-beda. Mungkin anda akan merasa terheran ketika melihat ada pasangan suami istri, yang perbandingan wajahnya ’selisih jauh’, ibarat langit dan bumi. Tapi bagi masing-masing, itulah kebahagiaan.

Karena itu, sangat sulit kalau kami harus memperlihatkan kriteria apa saja yang mampu membuat perempuan bahagia. Mengingat semacam ini, kembali kepada selera. Hanya saja, menimbang beberapa dalil yang kami pahami, selain penampilan, ada iv sifat baik lelaki yang penting untuk diperhatikan:

1. Akidah & Perilaku Maupun Agamanya baik

Nampaknya menjadi harga mati untuk yang satu ini. Agama dan sekaligus budbahasa yang baik. Karena agama Allah turunkan agama ini sebagai pola untuk bimbingan manusia. Dan dengan akhlaknya yang baik, ia akan berusaha mengamalkannya. Untuk itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan para wali, semoga segera mendapatkan pelamar putrinya, yang baik agama dan akhlaknya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan,

إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ، وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

Apabila ada orang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, yang meminang putri kalian, nikahkan dia. Jika tidak, akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar. (HR. Turmudzi 1084, Ibn Majah 1967, dan yang lainnya. Hadis ini dinilai hasan oleh al-Albani).

2. Lugu dengan keluarga dan tidak keras

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan perempuan seolah-olah al-Qawarir (gelas kaca). Fisiknya, dan hatinya lemah, sangat simpel pecah. Kecuali kalau disikapi dengan hati-hati. Karena itu, tidak ada perempuan yang suka disikapi keras oleh siapapun, apalagi suaminya. Maka sungguh malang ketika ada perempuan bersuami orang keras. Dia sudah lemah, semakin diperparah dengan sikap suaminya yang semakin melemahkannya.

Sebaliknya, keluarga yang berhias lemah lembut, tidak suka teriak, tidak suka mengumpat, apalagi keluar kata-kata binatang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ

“Sesungguhnya kelembutan menyertai sesuatu maka ia akan menghiasinya, dan tidaklah kelembutan itu dicabut dari sesuatu, melainkan akan semakin memperburuknya.” (HR. Muslim 2594, Abu Daud 2478, dan yang lainnya).


3. Tanggung jawab dan perhatian dengan keluarga

Tanggung jawab dalam nafkah dan perhatian dengan kesejahteraan keluarganya.

Bagian ini merupakan perwujudan dari perintah Allah untuk semua suami,

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

”Pergaulilah istri-istrimu dengan cara yang baik.” (QS. An-Nisa’: 19)

Beberapa suami terkadang tidak perhatian dengan keluarganya. Penghasilannya banyak ia habiskan untuk kebutuhan pribadi, sementara kebutuhan rumah lebih banyak ditanggung oleh istri. Lebih parah lagi, ketika terjadi perceraian, beberapa suami sama sekali tidak mau menafkahi anaknya. Sehingga yang menghidupi anaknya yaitu ibunya.

Memang ada mantan istri sehabis perceraian, namun tidak ada istilah mantan anak.

Kemudian, di sana ada beberapa sifat – selain penampilan – yang harus dijauhi. Karena lelaki yang memiliki sifat ini, tidak layak menjadi suami seorang muslimah.

1. Aqidahnya rusak

Aqidah yang rusak, mampu mengakibatkan seseorang keluar dari islam. Karena kerusakan aqidah, merupakan gerbang kekufuran. Sementara Allah melarang perempuan muslimah menikah dengan lelaki musyrik atau kafir.

وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ

Janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun ia menarik hatimu. (QS. Al-Baqarah: 221)

Karena itu, perlu diwaspadai model lelaki yang demen dengan klenik, tenaga dalam, amalan-amalan pesugihan, pemikat orang, suka berteman dengan paranormal, bercita-cita mendapatkan karomah layaknya wali, atau merawat jimat. Umumnya mereka sangat sulit disembuhkan. Sekali percaya dengan dukun gurunya, biasanya terikat untuk terus jadi budak si dukun.

Beberapa istri sempat mengadukan keadaan suaminya ke konsultasisyariah.com. Karena sejak berteman dengan paranormal, kebiasaannya menjadi aneh, dan suka mengakibatkan istri sebagai objek percobaan.

Termasuk juga mereka yang memiliki pemahaman menyimpang, seolah-olah pengikut Syiah, penganut wihdatul wujud, atau penganut tarekat sesat lainnya. Tidak ada yang mampu dipertahankan dari aqidah mereka.

2. Tidak pernah Shalat / Shalatnya Masih Bolong-Bolong

Shalat merupakan ibadah paling penting dalam islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakibatkan shalat sebagai batas antara mukmin dan kafir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ

Sesungguhnya pembatas antara seseorang dengan kesyirikan atau kekufuran yaitu meninggalkan shalat. (HR. Ahmad 15183, Muslim 82, dan yang lainnya).

Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengakibatkan shalat sebagai perjanjian besar umat islam. Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْعَهْدَ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُم الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

Perjanjian antara kami dan mereka yaitu shalat. Karena itu, siapa yang meninggalkannya maka ia kafir. (HR. Ahmad 22937, Nasai 463, Turmudzi 2621, dan dishahihkan al-Albani).

Karena alasan ini, para sahabat menghukumi orang yang meninggalkan shalat, sebagimana orang kafir. Seorang tabi’in, Abdullah bin Syaqiq mengatakan,

كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرَوْنَ شَيْئًا مِنَ الأَعْمَالِ تَرْكُهُ كُفْرٌ غَيْرَ الصَّلَاةِ

Dulu para sahabat, tidaklah mereka menganggap ada satu ibadah yang apabila ditinggalkan mampu mengakibatkan kafir, selainshalat. (HR. Turmudzi 2622, dan dishahihkan al-Albani)

Orang tidak shalat, sejatinya sumber peristiwa alam di rumah tangga. Karena itu, hindari kriteria calon suami yang tidak shalat.

3. Tidak menjaga pergaulan dengan lawan jenis

Allah ta’ala melarang orang baik-baik untuk menikah dengan lelaki pezina atau perempuan pezina, sampai mereka bertaubat dari zinanya.

الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ

”Laki-laki pezina dilarang menikah melainkan dengan perempuan pezina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan pezina dilarang dikawini melainkan oleh pria pezina atau pria musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.” (QS. An-Nur: 3)

Diantara nasihat larangan menikahi mereka yaitu semoga istri tidak terkena pengaruh buruk dari kebiasaan suami yang pernah berzina namun belum taubat. Karena penyakit simpel suka terhadap lawan jenis, mampu saja kambuh. Terlebih kalau ia pernah berhubungan di luar nikah. Sehingga perbuatannnya ini memicunya untuk selingkuh.

4. Berpenghasilan haram

Hidup serba kecukupan yaitu dambaan setiap wanita. Dengan segala akomodasi yang lengkap, memudahkan dirinya untuk melakukan aneka macam aktivitasnya. Namun itu semua hanya standar dunia. Standar yang hanya kembali pada kebahagiaan lahiriyah, yang tentu saja itu bukan segala-galanya. Konsekuensi menikah dengan lelaki berpenghasilan haram, berarti siap untuk makan harta haram hasil kerja suami. Rela untuk berbahagia dengan yang haram.

Dari Ka’ab bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتْ النَّارُ أَوْلَى بِهِ

“Tidak ada daging yang tumbuh dari as-suht, kecuali neraka lebih layak baginya.” (HR. Turmudzi 614 dan dishahihkan al-Albani).

Ibnu Rusyd mengatakan,

ولم يختلف المذهب – المالكية – أن البكر إذا زوجها الاب من شارب الخمر، وبالجملة من فاسق، أن لها أن تمنع نفسها من النكاح، وينظر الحاكم في ذلك، فيفرق بينهما، وكذلك إذا زوجها ممن ماله حرام، أو ممن هو كثير الحلف بالطلاق

Ulama madzhab Malikiyah tidak berselisih pendapat bahwa seorang gadis yang dinikahkan ayahnya denagn lelaki peminum khamr atau lelaki fasik secara umum, ia berhak untuk menolak lamaran nikah, sementara hakim menimbang kasus dan memisahkan keduanya. Demikian pula kalau ia dinikahkan dengan orang yang hartanya haram atau lelaki yang suka mengancam talak (Bidayatul Mujtahid, Hal. 404).

Berfikir k kali untuk memiliki calon suami pegawai bank, berpenghasilan riba di luar bank, atau bekerja membantu proyek yang haram, pegawai perusahaan barang haram, dst. Halal haram penghasilan orang tua, memilih keberlangsungan hidup anaknya.

5. Perokok berat

Selain merugikan kesehatan, merokok juga mampu membuat sebagian besar perempuan sick feel. Ada beberapa alasan, mengapa mereka tidak suka perokok,

Pertama, scent tubuh seorang perokok tidak sedap apalagi perokok berat. Bagi orang yang tidak merokok, ngobrol bersama perokok yaitu sebuah siksaan batin. Dia dipaksa sabar untuk menahan nafas busuk mulutnya yang sangat tidak sedap.
Kedua, kebutuhan beli rokok, terang mengurangi kantong tabungan sang suami. Jika kebutuhan rokok 10 ribu/bungkus/hari, dalam satu bulan suami menghabiskan 300rb hanya untuk menambah sesak paru-parunya.
Ketiga, ancaman ancaman bagi perokok pasif. Beberapa kasus anak kecil yang meninggal karena dosa ayahnya, jago hisab rokok. Sebenarnya ia sudah berupaya menghindari anaknya ketika merokok. Tapi endapan nikotin di baju sang ayah, tidak mampu dihindarkan dan tercium si anak.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah ingatkan, semoga kita selalu berusaha menghindari hal yang membahayakan,

لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ

“Tidak boleh melakukan perbuatan yang membuat mudharat bagi orang lain baik permulaan ataupun balasan.” (HR. Ibnu Majah. Hadis ini di shahihkan oleh Albani).

Allahu a’lam








references yesteryear vemale, iwebpedia, konsultasisyariah

Belum ada Komentar untuk "Ciri & Tanda Perjaka Yang Belum Pantas Dijadikan Suami?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel