Perbandingan Mesin Diisi Pertamax, Pertalite & Premium

Hal awal yang mampu kita ketahui dari perbedaan antara Pertalite, Premium dan Pertamax tentu yaitu nilai oktannya, yakni RON ninety (Pertalite), RON 88 (Premium), dan RON 92 (Pertamax Biasa – warna Biru).. Naaahh mengenai perbedaan riilnya di lapangan, tentunya brosist sekalian masih pada penasaran khan, utamanya terkait efek dari masing-masing jenis BBM tersebut terhadap tenaga, konsumsi bahan bakar, hingga pengaruhnya terhadap kebersihan ruang bakar..




Premium (RON 88)
Tenaga maksimum : 13,33 dk @ 8.650 rpm
Torsi maksimum : 12,45 Nm @ 6.900 rpm

Pertalite (RON 90)
Tenaga maksimum : 13,38 dk @ 8.650 rpm
Torsi maksimum : 12,64 Nm @ 6.800 rpm

Pertamax (RON 92)
Tenaga maksimum : 13,58 dk @ 8.650 rpm
Torsi maksimum : 12,81 Nm @ 6.750 rpm

Terlihat khaan, ability dan torsi meningkat seiring dengan meningkatnya bilangan oktan bahan bakar.. Hasil yang diperoleh Pertalite berada diantara Premium dan Pertamax..

* Hasil Tes Akselerasi

Premium (RON 88)
0-60 km/jam : 4,8 detik
0-80 km/jam : 7,9 detik
0-100 km/jam : 14,3 detik
0-100 meter : 7,7 detik
0-201 meter : 11,9 detik
0-402 meter : xix detik

Pertalite (RON 90)
0-60 km/jam : 4,7 detik
0-80 km/jam : 7,8 detik
0-100 km/jam : 14,1 detik
0-100 meter : 7,5 detik
0-201 meter : 11,7 detik
0-402 meter : 18,8 detik

Pertamax (RON 92)
0-60 km/jam : 4,7 detik
0-80 km/jam : 7,7 detik
0-100 km/jam : 13,8 detik
0-100 meter : 7,3 detik
0-201 meter : 11,5 detik
0-402 meter : 18,6 detik

Terlihat juga khaan, waktu yang dibutuhkan untuk berakselerasi semakin menurun seiring dengan meningkatnya bilangan oktan bahan bakar.. Hasil yang diperoleh Pertalite juga sama, berada diantara Premium dan Pertamax..



Bagi Anda yang tidak tahu perbedaan antara kedua jenis BBM tersebut, Anda mampu menemukan jawabannya pada uraian berikut. Perbedaan paling telephone commutation dari kedua jenis BBM ini yaitu pada kandungan zat adiktif serta nilai oktan di dalamnya. Nilai oktan merupakan ketahanan dari BBM terhadap kompresi mesin. Dimana semakin tinggi nilai oktan yang ada pada BBM tersebut maka akan semakin tahan pula terhadap tekanan kompresi. Begitu juga sebaliknya, jikalau nilai oktannya rendah maka semakin rendah pula ketahanannya terhadap tekanan kompresi.

Pertamax memiliki nilai oktan atau Research Oktan Number (RON) 92, sementara premium hanya memiliki RON 88 saja. Dari tingkat nilai oktan tersebut maka sudah mampu disimpulkan bahwa pertamax memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap motor dengan tingkat kompresi yang tinggi. Tingkat kompresi setiap motor berbeda-beda, lihatlah spesifikasinya secara mendetail. Bagi Anda yang memiliki motor dengan tingkat kompresi yang tinggi, sebaiknya gunakan pertamax. Jika Anda memaksakan untuk Menggunakan premium maka kemungkinan akan merusak mesin motor Anda.

Efek samping dari penggunaan BBM dengan nilai oktan rendah pada mesin yang memiliki tingkat kompresi tinggi yaitu terjadinya ledakan bahan bakar sebelum busi memercikkan bunga api. Hal tersebut terjadi alasannya ialah bahan bakar yang tidak tahan dengan kompresi mesin yang tinggi. Ledakan itu sendiri mampu menyebabkan knocking, dimana akan menawarkan efek buruk (merusak) pada komponen mesin. Perbedaan lain antara premium dan pertamax yaitu pada kandungan zat adiktifnya. Zat adiktif sendiri memiliki kiprah sebagai pembersih, yang menjaga kebersihan dari komponen-komponen mesin.

Bahan bakar pertamax memiliki kandungan zat adiktif yang menjaga kebersihan injektor, ruang bakar dan juga inlet valve. Sementara pada premium, tidak ada kandungan zat adiktif mirip yang ditemukan pada pertamax. Efek samping dari penggunaan premium pada mesin yang berinjeksi biasanya akan terjadi penyumbatan alasannya ialah kotoran yang ada pada bahan bakar tersebut. Itulah perbedaan antara bahan bakar premium dan juga pertamax. Setelah mengetahui perbedaan serta efek samping dari penggunaan kedua bahan bakar tersebut, tentunya Anda akan lebih berhati-hati. Sekian informasi mengenai perbedaan premium dan pertamax serta efek samping penggunaannya.

Karakteristik Premium

Premium atau biasa disebut bensin merupakan BBM jenis distilat yang memiliki warna kekuningan yang jernih. Premium mengandung RON 88, yang merupakan kadar paling rendah di antara BBM kendaraan bermotor yang dipasarkan SPBU Pertamina di Indonesia.
Dari Segi teknologi
  • Penggunaan premium dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan knocking. Premium di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan meledak tidak sesuai gerakan piston. Knocking menyebabkan tenaga mesin berkurang sehingga terjadi pemborosan atau inefisiensi. Kandungan RON dalam premium yaitu RON 88.

Dari Segi Ekonomi
  • knocking berkepanjangan menyebabkan kerusakan pada piston sehingga komponen tersebut lebih cepat diganti, Dibanderol dengan harga paling murah (di Subsidi oleh Pemerrintah)
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
  • Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah besar. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)
Dari Segi Pembuatan
  • Produksi premium lebih banyak komponen lokal, dalam pembuatannya Menggunakan embel-embel pewarna (dye). Memiliki kandungan welirang maksimal 0,15 persen m/m atau setara dengan 1500 ppm.
Dari Segi Wujud
  • Berwarna Kuning Bening

Karakteristik Pertalite

Pertalite merupakan BBM baru yang diluncurkan Pertamina di in conclusion Juli 2015 untuk memenuhi Surat Keputusan Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 313 Tahun 2013 wacana Spesifikasi BBM RON 90. Dari sisi teknologi, bersama-sama kendaraan roda empat di Republic of Indonesia rata-rata mampu mengonsumsi BBM RON 90-92.
Dari Segi teknologi
  • Pembakaran Lebih sempurna ketimbang premium alasannya ialah memiliki RON 90.
Dari Segi Ekonomi
  • Dibanderol dengan harga lebih murah dari pertamax dan Lebih mahal dari Premium namum Lebih anggun pada mesin (dibanding Premium), BBM jenis Pertalite tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional.
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
  • Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah sedikit. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)
Dari Segi Pembuatan
  • Memiliki kandungan welirang maksimal 0,05 persen m/m atau setara dengan 500 ppm.
Dari Segi Wujud
  • Berwarna Hijau Terang


Karakteristik Pertamax

Pertamax merupakan BBM yang dibuat Menggunakan embel-embel zat aditif. Sekadar diketahui, pertamax pertama kali diluncurkan tahun 1999 sebagai pengganti premix 98 alasannya ialah unsurnya MTBE yang berbahaya bagi lingkungan.

Pertamax sangat disarankan pada kendaraan bermotor yang diproduksi setelah 1990, terutama kendaraan yang Menggunakan teknologi catalytic converters (pengubah katalitik) dan electronic fuel injection (EFI).
Dari Segi teknologi
  • Pertamax mampu mendapat tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga mampu bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang Menggunakan pertamax lebih maksimal. Pembakaran pada Pertamax Lebih sempurna ketimbang Premium dan Pertalite alasannya ialah memiliki kadar RON 92.
Dari Segi Ekonomi
  • BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
  • Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit.
Dari Segi Pembuatan
  • Mengandung Ethanol sebagai peningkat bilangan oktannya
Dari Segi Wujud
  • Berwarna Biru kehijauan

Karakteristik Pertamax Plus

Pertamax addition merupakan jenis BBM yang telah memenuhi standar performa International World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax addition biasanya Digunakan pada kendaraan yang memiliki rasio kompresi minimal 10,5, serta Menggunakan teknologi electronic fuel injection (EFI), catalytic converters, variable valve timing intelligent (VVTI), VTI dan turbochargers.
Dari Segi teknologi
  • Pembakaran Paling sempurna alasannya ialah memiliki RON 95, Pertamax addition mampu mendapat tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga mampu bekerja dengan optimal pada gerakan piston, Pertamax Plus mampu membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, dan ruang bakar, timbunan ini mampu menurunkan performa mesin kendaraan, Pertamax Plus juga mampu melarutkan air di dalam tangki mobil sehingga mampu mencegah karat dan korosi pada terusan dan tangki bahan bakar.
Dari Segi Ekonomi
  • BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
  • Menghasilkan NOx dan Cox paling sedikit dibandingkan jenis BBM lain.
Dari Segi Pembuatan
  • Megandung Toluene sebagai peningkat oktannya.
Dari Segi Wujud
  • Berwarna Merah

Untuk Mesin Motor/Mobil sebaiknya gunakan bahan bakar yang direkomendasikan di Manualbook, supaya performa mesin tidak cepat turan atau bahkan rusak.

Belum ada Komentar untuk "Perbandingan Mesin Diisi Pertamax, Pertalite & Premium"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel