Kisah Nabi Ayub As, Lengkap!!!

Ayub bin 'Ish bin Ishaq, saudara Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim ialah nama seorang nabi yang tertulis dalam beberapa kitab suci samawi. Al-Quran menyebut nama itu four kali, yaitu dalam Surat An-Nisa, Al-An'am, Al-Anbiya dan Shaad, di antaranya ia disebut tolong-menolong dengan Nabi Daud a.s. dan Nabi Sulaiman a.s..

qub bin Ishaq bin Ibrahim ialah nama seorang nabi yang tertulis dalam beberapa kitab suci Kisah Nabi Ayub AS, Lengkap!!!

Hal ini menawarkan bahwa ibarat halnya kedua nabi tersebut, Ayub ialah seorang yang berpengaruh dan kaya raya, mempunyai tanah yang sangat luas, unta, keledai, sapi, dan kambing. Beliau selalu berbuat kebajikan kepada keluarganya, tetangganya, teman, fakir miskin, dan banyak menolong anak yatim piatu.

Beliau tidak pernah melupakan ibadahnya kepada Allah dan mengetahui segala hak milik Allah dan pinjaman dari Allah SWT. Oleh karena itu, ia tidak melupakan syukur kepada-Nya.

Pada suatu hari Iblis tidak rela melihat hamba Allah yang begitu taat kepada Allah SWT., kaya harta dan anak, juga sangat sabar, maka Iblis mengadakan beragam percobaan, tetapi tidak mampu mengalahkan Nabi Ayub.

Iblis tetap saja menggunakan taktiknya, tetapi sia-sia belaka. Maka pada suatu hari Allah SWT. ingin menawarkan kesabaran hambanya (Ayub) kepada Iblis yang menjadi musuh hamba Allah SWT. alasannya ialah ialah Iblis memang selalu menggoda ketentraman manusia.


Ujian dan Tantangan Nabi Ayub a.s.

Suatu ketika Nabi Ayub a.s. mendapat ujian (cobaan) dari Allah SWT. berupa berkurangnya harta benda yang dimilikinya, sehingga ia yang dulunya kaya-raya, kemudian jatuh miskin seketika, semua binatang peliharaannya mati dan tanahnya yang luas tiba-tiba tandus dan tidak mampu ditanami lagi.

Hal demikian, tidak mengurangi kepatuhannya kepada Allah SWT. karena ia telah beriman dan mempercayai segala pinjaman dari Allah SWT. Beliau berkeyakinan, segala sesuatu yang dimilikinya adakah kepunyaan Allah SWT. dan bila Allah SWT. akan mengambilnya kembali, tidak ada alasan bagi dirinya untuk menolaknya.

Oleh karena itu, Nabi Ayub a.s. dengan penuh kepasrahan, ketabahan, kesabaran, dan kepatuhan mendapat apa yang menimpa dirinya dan menyerahkannya kepada Allah SWT. pemberi anugrah.

Selanjutnya Nabi Ayub a.s. mendapat cobaan lagi, yaitu semua anak-anaknya meninggal dunia, baik yang laki-laki maupun yang perempuan. Ujian ajal keluarga dirasakan berat oleh setiap manusia. Namun ia tetap tabah. Hal ini dianggapnya biasa saja.

Karena yang memberi dan mengambil tiada lain hanyalah Allah SWT. Maka dari itu, ia merasa rela dan sabar. Demikianlah seharusnya watak dari orang yang beriman dan tawakal kepada Allah SWT., bahkan merelakan diri pribadinya yang merupakan hak Allah, sehingga kalau dipanggil sewaktu-waktu, maka ia akan kembali kepada Allah.

Demikian hal nya hidup dan mati insan di dunia ini tidak lain hanya semata berada dalam kekuasaan Allah SWT.

Firman Allah SWT:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Artinya:
"Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah gosip besar hati kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "innaalillaahi wa inna ilaihi raaji'un." (Q.S. Al-Baqarah: 155-156)

Demikianlah Nabi Ayub, ia lulus dari ujian Allah SWT., sehingga ia mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. atas kesabarannya itu.


Nabi Ayub Menderita Sakit

Sesudah Nabi Ayub a.s. diuji dengan kemiskinan dan ajal anak-anaknya, ia mendapat ujian lagi yang paling berat, yaitu menderita sakit selama kurang lebih tujuh tahun. Meskipun dirasakan sakitnya sangat berat, namun ia tidak pernah mengeluh atas penderitaan itu. Semua amal ibadahnya  yang mampu dilaksanakan tetap dikerjakan sekuat tenaganya.

Istrinya yaitu Rahmah, selalu setia berada di sisinya. Ia begitu setia, taat dan beriman kepada Allah SWT. sehingga setan tidak senang melihatnya. Ia mencoba menggoda wanita itu biar tidak mau menunggu suaminya. Lama kelamaan istrinya termakan dan ia mula merasa enggan bila disuruh oleh suaminya Ayub a.s.

Rupanya Ayub mengetahui perilaku istrinya yang mulai mengabaikan tugasnya dalam suaminya, maka Ayub marah, seraya berkata, "Jika saya sembuh niscaya engkau saya pukul 100 kali." Nabi Ayub a.s. berdoa kepada Allah SWT. biar penyakit itu lekas sembuh.

Firman Allah SWT.:

وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ
Artinya:
"Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub ketika ia menyeru tuhannya,  "sesungguhnya saya dianggap setan dengan kepayahan dan siksaan." (Q.S. Shad: 41)

Nabi Ayub berkata demikian, karena setanlah yang meminta kepada Allah biar ia diberi cobaan yang berat. Menurut pandangan setan, Ayub hidup dalam kesenangan, harta banyak, anak anaknya cantik-cantik dan sehat-sehat, sehingga tidak kekurangan sesuatu apapun.

Jika sekiranya Ayub telah menderita, tentulah ia akan durhaka kepada Allah. Maka Tuhan menawarkan keimanan Ayub, dan ia justru bertambah selalu kepada Allah. Maka kesannya Nabi Ayub berdoa kepada Allah dan doanya dikabulkan oleh Allah sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur'an:

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ . فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ

Artinya:
"Dan ingatlah kisah Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sebetulnya saya telah ditimpa penyakit dan engkau ialah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, kemudian Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya, dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (Q.S. Al-Anbiya: 83-84)

Demikianlah cerita kisah Nabi Ayub. Penyakitnya menjadi sembuh, kulitnya menjadi putih kembali hanya dengan berbat air tawar saja, karena izin dari Allah. Kalau belum mendapat izin dari Tuhan, penyakit itu tidak mampu sembuh sekalipun dirawat oleh dokter yang ahli penyakit itu.


Pelajaran dan Hikmah yang Terkandung dalam Kisah Nabi Ayub a.s.

  1. Nabi Ayub a.s. memohon kasih sayang Allah untuk menyembuhkannya dari penyakit berat yang dideritanya.
  2. Karena ia tetap dalam keimanan, kesabaran, dan kesalehan dalam menghadapi cobaan itu, maka Allah mengabulkan doanya dan menawarkan rahmat.
  3. Nabi Ayub a.s. sembuh dari penyakit yang sangat berat dan memperoleh keturunan yang lebih banyak lagi.
  4. Kisah ini hendaklah menjadi pelajaran bagi semua orang yang beriman dan beribadah kepada Allah SWT.


Demikian artikel perihal Kisah Nabi Ayub a.s. ini, biar artikel ini mampu bermanfaat bagi semua orang.

Belum ada Komentar untuk "Kisah Nabi Ayub As, Lengkap!!!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel