Tes Dan Pengukuran Kebugaran Jasmani, Lengkap!

Halo sob kali ini saya akan membahas ihwal penjasorkes mengenai tes dan pengukuran kebugaran jasmani mulai dari fungsi, tujuan, dan pelaksanaannya akan saya jelaskan secara lengkap supaya teman-teman sanggup memahaminya dengan baik, silahkan simak dibawah ini.

Halo sob kali ini saya akan membahas ihwal penjasorkes mengenai tes dan pengukuran kebug Tes dan Pengukuran Kebugaran Jasmani, Lengkap!

Fungsi Tes dan Pengukuran Kebugaran Jasmani

Fungsi tes kebugaran jasmani yaitu sebagai berikut.
  1. Mengukur kemampuan fisik.
  2. Menentukan condition kondisi fisik.
  3. menilai kemampuan fisik sebagai salah satu tujuan pengajaran pendidikan jasmani.
  4. Mengetahui perkembangan kemampuan perkembangan fisik.
  5. Sebagai bahan memperlihatkan bimbingan dalam meningkatkan kesegaran jasmani.
  6. Salah satu bahan masukan dalam memperlihatkan nilai pelajaran jasmani.

Tes Kesegaran Jasmani di Indonesia

Tes kesegaran jasmani di Republic of Indonesia terdiri atas v butir tes, dengan rangkaian butir tes sebagai berikut.
  1. Lari cepat (60 meter).
  2. Angkat tubuh (pull up/30 detik untuk putri dan lx detik untuk putra).
  3. Baring duduk (sit up/60 detik).
  4. Loncat tegak (vertical jump).
  5. Lari jauh (1.000 meter untuk putri dan 1200 meter untuk putra).

Tujuan tes kesegaran dan kebugaran jasmani Republic of Indonesia yaitu mengukur kemampuan fisik dan menentukan tingkat kesegaran jasmani seseorang.

Alat dan fasilitasnya yaitu sebagai berikut.
  • Lintasan lari.
  • Stopwatch.
  • Bendera starting fourth dimension dan tiang pancang.
  • Nomor punggung atau dada.
  • Palang tunggal.
  • Papan berskala dengan ukuran xxx x 150 cm dan berwarna gelap.
  • Serbuk kapur.
  • Penghapus.
  • Pencatat hasil tes dan alat tulisnya.

Pelaksanaan Tes


1. Lari cepat lx meter

  • Tujuan: tujuannya untuk mengukur kecepatan lari seseorang.
  • Alat dan Fasilitas: alat dan kemudahan yang digunakan yaitu lintasan lari, peluit, stopwatch, bendera starting fourth dimension dan tiang pancang.
  • Pelaksanaan: Siswa berdiri di belakang garis start. Apabila ada kode ya, siswa lari ke depan secepat mungkin sejauh lx meter. Pada saat siswa menyentuh garis finis stopwatch dihentikan
  • Penilaian: cara memperlihatkan skor dengan mempertimbangkan waktu yang dicapai pelari untuk menempuh jarak lx meter, sedangkan waktu yang dicatat sampai sepersepuluh detik.

2. Tes Angkat Tubuh

xxx detik untuk putri dan lx detik untuk putra.
  • Tujuan: tujuannya untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu.
  • Alat dan Fasilitas: alat dan kemudahan yang digunakan yaitu lantai, palang tunggal, stopwatch, dan lembaran pencatatan hasil.
  • Pelaksanaan: Siswa bergantung pada palang tunggal sehingga kepala, badan, dan tungkai lurus. Kedua lengan dibuka selebar pundak dan keduanya lurus. Siswa mengangkat tubuhnya dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh dan atau melewati palang tunggal, lalu kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang tanpa istirahat selama xxx detik untuk putri dan lx detik untuk putra.
  • Penilaian: skor hasil tes ini yaitu jumlah angkatan tubuh yang dilakukan dengan benar selama xxx detik untuk pria dan lx detik untuk putri. Setiap gerakan angkatan tubuh yang tidak benar diberi nilai nol atau tidak dihitung.

3. Tes Baring Duduk lx detik

  • Tujuan: tujuannya yaitu untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
  • Alat dan Fasilitas: alat dan kemudahan yang diharapkan yaitu lantai, palang tunggal, stopwatch, dan lembar hasil penilaian.
  • Pelaksanaan: Siswa berbaring diatas lantai atau rumput, kedua lutut dibentuk kurang lebih ninety derajat. Kedua tangan dilipat dan diletakkan di belakang kepala dengan jari tangan saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai. Salah seorang sobat membantu memegang dan menekan kedua pergelangan kaki supaya kaki tidak terangkat. Apabila ada kode ya (mulai), siswa bergerak mengambil sikap duduk, sehingga kedua sikunya menyentuh paha, lalu kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan itu berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat dalam waktu lx detik.
  • Penilaian: cara memperlihatkan skor yaitu dengan menentukan jumlah baring duduk yang dilakukan dengan benar selama lx detik. Setiap gerakan angkatan tubuh yang tidak benar diberi nilai nol atau tidak dihitung.

4. Tes Loncat Tegak

  • Tujuan: tujuannya yaitu untuk mengukur daya ledak (tenaga eksploosif) otot tungkai.
  • Alat dan Fasilitas: alat dan kemudahan yang diharapkan yaitu dinding, papan berwarna gelap berukuran xxx x 150 cm, berskala satuan ukuran sentimeter yang digantung pada dinding dengan ketinggian 150 cm, dan jarak lantai dengan papan yaitu nol. serbuk kapur, alat penghapus, dan lembar penilaian.
  • Pelaksanaan: Siswa berdiri tegak dinding, kedua kaki berada bersahabat papan dinding di samping tangan kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang berada bersahabat dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan bersekala, sehingga meninggalkan bekas raihan jari. Kedua tangan lurus berada di samping tubuh lalu siswa mengambil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan diayun ke belakang. Seterusnya siswa meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan jari pada papan berskala. Tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan siswa tersebut.
  • Penilaian: cara memperlihatkan skor yaitu dengan mengambil tinggi raihan yang tertinggi dari ketiga kali loncatan, sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil tes loncat tegak diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi dari salah satu loncatan tersebut dikurangi tinggi raihan tanpa loncatan.

5. Tes Lari Jauh

  • Tujuan: tujuannya yaitu untuk mengukur daya tahan (cardio respiratory endurance).
  • Alat dan Fasilitas: alat dan kemudahan yang digunakan yaitu lapangan, bendera start, peluit, stopwatch, nomor dada, tanda atau garis starting fourth dimension dan finis dan formulir pencatatan hasil.
  • Pelaksanaan: Siswa berdiri di belakang garis start. Pada kode siap siswa mengambil sikap starting fourth dimension berdiri untuk siap berlari. Pada kode sikap siswa mengambil sikap starting fourth dimension berdiri untuk siap berlari. Pada kode ya, siswa berlari menuju garis finis dengan menempuh jarak (1.000 meter untuk putri dan 1200 meter untuk putra). Jika siswa ada yang mencuri starting fourth dimension maka siswa tersebut harus mengulangi tes.
  • Penilaian: cara pemberian skor yaitu dengan mencatat waktu yang dicapai dalam menempuh jarak 1.000 meter untuk putri dan 1200 meter untuk putra. Hasil pencatatan sampi sepersepuluh detik.

Demikian artikel ihwal tes dan pengukuran kebugaran jasmani ini, agar artikel ini bisa bermanfaat bagi semua orang.

Belum ada Komentar untuk "Tes Dan Pengukuran Kebugaran Jasmani, Lengkap!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel