Video Mesum Sma Karawang

Polisi mengungkap kasus penyebaran video porno mahasiswa dan siswi asal Karawang, Jawa Barat. Sebelum menyebar luas, video itu pernah diputar di sebuah ruang kelas salah satu SMA negeri di Karawang. Puluhan siswa sahabat sekelas dan sahabat dari kelas lain nonton bareng (nobar) video adegan seks tersebut.


"Salah satu siswa menggunakan proyektor dan memutar video mesum itu dikala jam kosong. Video itu ditonton ramai-ramai, beberapa siswa merekam adegan di proyektor menggunakan ponsel," kata Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya dikala jumpa pers di Mapolres Karawang, Rabu (21/11/2018).


Saat ini, polisi sedang menyidik intensif puluhan siswa yang ikut menonton dan merekam adegan tersebut. Termasuk menyidik S, siswa yang berinisiatif memutar video mesum menggunakan proyektor.

"Kami sedang mendalami kasus ini, dan sedang menentukan tersangka yang membuatkan video porno itu," tutur Slamet. 

Puluhan siswa diperiksa alasannya yaitu diduga ikut membuatkan video adegan mesum tersebut. "Saat ini sedang kami periksa semuanya. Untuk sementara, condition mereka masih saksi," ujar Slamet.

Slamet mengungkapkan, video itu dibuat pada pertengahan Juli 2018 dalam kamar sebuah hotel di wilayah Karawang Barat. thou dan Influenza A virus subtype H5N1 membuat dua video mesum berdurasi two menit 31 detik dan 1 menit 31 detik. Sejumlah adegan seks dilakukan di ranjang dan toilet.


Tiga bulan kemudian atau pada Oktober 2018, siswi Influenza A virus subtype H5N1 yang tengah bersekolah meminta thou untuk mengirim video mesum mereka. "Video itu kemudian dikirim ke handphone milik M," katanya. 

Hal itu kemudian diketahui oleh D, sahabat satu kelas A. Tanpa sepengetahuan A, D mengambil handphone milik Influenza A virus subtype H5N1 kemudian mengirimkan file video tersebut ke ponsel miliknya. "Video itu kemudian tersebar ke teman-temannya," kata Slamet. 

Video tersebut membuat geger para siswa di SMA negeri tersebut. "A kita menetapkan sebagai korban," ucap Slamet


Polisi berhasil menangkap seorang mahasiswa inisial thou (23), yang tak lain yaitu bintang cinema dalam video porno yang menghebohkan Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Dalam video tersebut, thou bersetubuh dengan Influenza A virus subtype H5N1 (16), siswi SMA di Karawang. Keduanya melakukan adegan tersebut atas suka sama suka. Meski begitu, pelaku ditetap proses alasannya yaitu korbannya masih di bawah umur.

"Setelah melakukan penyelidikan secara mendalam kami berhasil mengungkap pelaku bintang cinema utama dan pembuat video porno berinisial M," kata Kapolres Karawang, AKBP Slamet Waloya.


"Diketahui bintang cinema wanita dalam video mesum tersebut merupakan salah satu siswi SMA yang masih duduk dikelas XII," tambah Slamet.





bintang cinema video mesum itu merupakan mantan finalis mojang di ajang Pasanggiri Mojang-Jajaka 2017 Kabupaten Karawang.

Dia pernah bersekolah di salah satu sekolah favorit yang berada di daerah itu. "Ya ia pernah jadi finalis mojang Karawang," ujar guru Bimbingan Konseling yang namanya enggan disebutkan, Rabu fourteen Nov 2018.

Pihak sekolah enggan berkomentar lebih jauh alasannya yaitu work ini terjadi di luar sekolah dan bukan menjadi wewenang sekolah.



"Ini sudah menjadi penanganan pihak kepolisian," katanya.





pelaku thou mengakui bahwa alasan membuat video mesum atas kesepakatan mereka berdua sebelum melakukan relasi intim.

"Alasannya untuk dokumentasi pribadi saja, kesepakatan berdua," ujar M.


Pemeran utama thou menceritakan jikalau ia dan AR sudah bekerjasama sejak satu tahun kemudian dan melakukan persetubuhan dengan korban sebanyak empat kali. Pengambilan video layaknya suami istri itu diambil di sebuah hotel sekitar pukul 12.00 WIB dan pukul 16.00 WIB.

"Sudah pacaran selama satu tahun, pengambilan gambar video layaknya suami istri dilakukan sebanyak satu kali," kata M.

Pelaku bintang cinema pria ini mengaku perbuatan layaknya pasangan suami istri dilakukan dengan suka sama suka tidak ada paksaan dan bahkan sudah dilakukan sebanyak empat kali dan terakhir iseng dibuat video.

"Tidak ada paksaan, malah sudah dilakukan empat kali," katanya.



Bahkan, kata guru BK itu, anak tersebut sudah tidak bersekolah lagi lantaran sudah mengundurkan diri dari sekolah.

Pihak sekolah memaparkan work yang terjadi diserahkan kepada kedua orangtua anak bersangkutan yang memerankan video mesum.

"Mungkin alasannya yaitu merasa malu, orang tuanya meminta anak tersebut untuk mengundurkan diri, "imbuhnya.

thou dihadirkan dalam konferensi pers kasus Video Mesum itu mengenakan kaus oranye. Mukanya ditutup masker warna hijau.

Dalam foto-foto yang diunggah Humas Polres Karawang di akun instagram, sepanjang konferensi pers, thou terus menundukkan kepalanya.

Bahkan dikala ditanya sejumlah awak media.

Di dalam unggahan itu, Polres Karawang juga memberikan barang bukti berupa ponsel, tripod, dan pakaian yang dikenakan dikala thou melakukan mesum dengan sisi SMA di Karawang.


Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya dalam jumpa persnya, menjelaskan, thou melakukan perbuatan mesum pada Juli 2018.

thou melakukan perbuatan persetubuhan dengan salah seorang peremuan yang berinisial AR, anak di anak-anak yang masih bersekolah di tingkat SMA.

"Untuk Tersangka thou kita kenakan UU Perlindungan Anak dengan ancaman sanksi v - fifteen tahun penjara, alasannya yaitu melakukan perbuatan cabul dan persetubuhan anak dibawah umur," tegas Kapolres.


Kapolres menjelaskan adegan mesum yang dilakukan pasangan pelajar dan mahasiswa tersebut dilakukan di sebuah hotel di wilayah Karawang Barat.

Setelah melakukan adegan mesum pada Juli 2018, korban berinisial AR meminta rekaman adegan mesum itu ke tersangka thou dengan cara dikirim melalui handphone androidnya.

Video adegan mesum itupun dikirimkan dan karenanya hingga ke handphone android milik AR.

Kemudian tanpa sepengatuan AR, rekaman video itu dikirimkan ke handphone temannya yang berinisial B.

Selanjutnya, tersebarlah video mesum tersebut di kalangan pelajar sekolah tersebut hingga ke luar sekolah melalui pesan berantai media sosial.

Selanjutnya pihak kepolisian akan melakukan pengembangan untuk mencari tahu pelaku yang membuatkan video mesum itu.

"Jadi para pelajar di sekolah tersebut yang ikut membuatkan video mesum temannya sendiri berpotensi menjadi tersangka," katanya.

Berdasarkan pemeriksaan awal, kata Slamet, perekaman relasi badan itu dilakukan lantaran iseng.

"Pemeriksaan awal iseng, baik dari pihak pria maupun perempuan," katanya.

Sementara M, mengaku berpacaran dengan AR selama satu tahun.

Hubungan badan itu, kata M, dilakukan atas dasar suka sama suka.

"Ya kesepakatan berdua, sama-sama suka," kata M.

Hanya saja, thou mengaku baru melakukan relasi badan dengan AR satu kali. Ia merekam adegan itu untuk koleksi pribadi.

"Satu kali, ya dikala itu," katanya.


Nahas dialami siswi SMA di Kabupaten Karawang berinisial Ar (16).

Video mesumnya dengan pria berinisial thou (23) yang direkam oleh thou di sebuah hotel di Karawang menyebar‎.

Kini Ar terpaksa mengundurkan diri dari sekolahnya kemudian mengasingkan diri ke tempat yang tidak diketahui alasannya yaitu menanggung malu.


Sedangkan M, kini mendekam di Mapolres Karawang.

"Ar berstatus korban, dikala ini mengundurkan diri dari sekolah. Informasi yang kami terima yang bersangkutan pindah sekolah di luar kota," ujar Kapolres Karawang, AKBP Slamet Waloya via ponselnya, Rabu (21/11/2018).

Informasi yang dihimpun, Ar merupakan siswi berprestasi bahkan sempat meraih ajang bergengsi yang biasa digelar Pemkab Karawang.

Polisi masih mendalami kasus itu. thou bakal dijerat Pasal 82 atau 83 Undang-undang Perlindungan Anak.

"Ar bukan yang membuatkan video tersebut. Video itu disebar tanpa sepengetahuan AR oleh temannya," kata Slamet.







Kapolres menjelaskan, semula Ar meminta video mesum yang direkam pada Juli 2018 itu pada M.

Namun, ada pihak lain yang mengetahui yakni sahabat satu kelas Ar yang kemudian mengambil file rekaman itu di ponsel Ar tanpa sepengetahuan pemiliknya.

"Kemudian video itu tersebar‎ di kalangan teman-temannya," ujar Kapolres.

Menanggapi hal ini seorang guru bimbingan konseling (BK) di SMA bekas Ar bersekolah, yang tidak ingin disebutkan namanya, membenarkan wacana Ar yang telah mengundurkan diri.

"Tanggal tepatnya kurang ingat, ia keluar sekolah sesudah videonya mulai tersebar.

Orangtuanya yang datang ke sini sekaligus meminta maaf," kata guru tersebut dikala ditemui Tribun Jabar di ruang BK sekolah.

Ia pun menuturkan bahwa pihak sekolah menyayangkan keputusan yang diambil tersebut.

Sebab, Ar yang kini telah dinyatakan sebagai korban atas tersebarnya video tersebut yaitu siswa berprestasi.

Guru BK di SMA bekas Ar bersekolah juga menuturkan bahwa yang bersangkutan yaitu siswi kelas 12 yang berprestasi di bidang seni.

"Padahal tidak perlu pindah dari sini, kami akan bimbing, arahkan ke arah yang lebih baik dan dilindungi. Namun kan keputusan menyerupai itu, ya kami hargai," ucapnya.

Bahkan, alasannya yaitu prestasinya telah ada dua kampus swasta di Bandung yang menyasar Ar untuk menjadi mahasiswanya melalui jalur prestasi akademik.

Diketahui, korban juga merupakan finalis mojang Karawang alasannya yaitu paras wajahnya dan prestasi yang dimiliki.

Guru BK itu mengaku telah cukup kenal lama dengan keluarga korban.

AR berasal dari keluarga yang baik.

"Dia tuh bapak ibunya keluarga yang baik, contoh asuh dan perhatiannya baik, enggak ada rails tape yang buruk. Mungkin ini keteledoran saja ya, musibah," ujar dia.

Selain itu, Seorang guru bimbingan konseling (BK) ini juga minta keterangan para siswa atas kasus itu.

"Teman-temannya menyesalkan terjadinya video mesum yang kini menyebar itu. Mereka berempati, kasihan terhadap Ar alasannya yaitu mereka sayang ke Ar," katanya.

Menurut guru itu, pada awalnya teman-teman AR menutupi dan menginginkan video panas itu tidak tersebar luas.

Setelah yang bersangkutan keluar dan mengasingkan diri, guru itu pun membuat survei ke beberapa kelas untuk mengetahui respons siswa lain.

"Saat saya bertanya ke siswa di satu kelas, apakah AR lebih baik bertahan atau keluar dari sekolah ini, hanya satu orang yang menjawab Ar mending keluar," katanya.

Guru BK ini juga membantah bila para siswa  menonton menggunakan proyektor untuk menyaksikan video panas.

"Enggak bener (lewat proyektor). Masa iya lewat proyektor kaya gitu, masa iya dikala siang gelap gitu," kata dia.

Meski di sejumlah kelas memang tersedia proyektor yang digunakan untuk keperluan belajar mengajar, ia meyakini video panas yang tersebar bukanlah ditonton di proyektor kelas.

Guru yang juga sempat melakukan bimbingan konseling bagi Ar itu memberikan para siswa menonton video itu di kolong meja kelas.

Ia pun menjelaskan bahwa hanya sebagian siswa bukan satu kelas yang menonton bareng, dan juga menonton video tersebut dikala jam istirahat.

"Dia itu nonton di bawah meja, kan gelap, nah kemudian di rekam lagi, jadi mungkin keliatannya kaya di proyektor," ujarnya




Sementara, Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya mengatakan, pihaknya sedang mendalami dan mengumpulkan bahan serta keterangan. Pihaknya juga akan melakukan penyelidikan dugaan penyebaran link video mesum yang tersebar di media sosial.

"Kita upayakan mampu terungkap dan terang masuk dalam UU pidana apa untuk pelaku dan yang menyebarkannya," katanya.

 Slamet Waloya berpesan kepada pihak yang mendapat kiriman video tersebut untuk tidak ikut menyebarluaskan dan langsung menghapusnya.

"Sebab, pelaku perekaman, pengunggahan, dan penyebaran video mampu dijerat Undang-Undang No xix Tahun 2016 ihwal Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Saya sampaikan (agar) langsung dihapus. Khususnya bahwa video ini tidak pantas dipertontonkan dan disebarluaskan," imbaunya





references past times detik, tribun,, liputan6

Belum ada Komentar untuk "Video Mesum Sma Karawang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel