Materi Kuliah Kegiatan Studi Akuntansi : Bahan Pengantar Bisnis Pecahan 5 Administrasi Dan Organisasi.


Pada kesempatan ini kami membuatkan Program Studi Akuntansi : Materi Mata Kuliah Pengantar Bisnis Semester 1.

Tujuannya memudahkan para mahasiswa untuk mendalami Materi Pengantar Bisnis Bab v Manajemen Dan Organisasi. 

Berikut Materi Pengantar Bisnis Bab v Manajemen Dan Organisasi :

BAB v MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Manajemen
Pengertian dan peranan manajemen
Manajemen sanggup di artikan sebagai ilmu dan seni perihal upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. 

Para mahir ekonomi umumnya memiliki pengertian yang berbeda tantang manajemen, berikut pengertian dengan demikian sebenernya manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan insan alasannya insan akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.

Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen yaitu elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadiakan teladan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. 

Fungsi manajemen sanggup dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen:

1.  George R. Terry
Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.

2.  Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan
conrtolling.

3.  Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling

Berikut ini yaitu garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita dapoat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum Digunakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.

1.  Perencanaan (planning)

Perencanaan yaitu kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka    melaksanakan fungsi manajemen agar sanggup menciptakan keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
  • Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan. 
  • Sasaran, yaitu perincian singkat dan kiprah mengenai sasaran yang ingin   dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
  • Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
  • Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.
  • Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau computer programme yang harus dilakukan.
  • Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang Digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.

Planning yang efektif harus memenuhi v westward 1 H:
  • What, apa tujuan yang hendak dicapai
  • Why, mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
  • Where, dimana hal tersebut akan dilakukan.
  • When, kapan hal tersebut akan dilakukan
  • Who, bagaimana cara melakukannya

3. Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a. Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.

b. Memusatkan perhatian pada sasaran.
c. Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d. Memudahkan pengawasan.
e. Mendorong orang menawarkan prestasi.

3.  Pelaksanaan (Actuating)
Actuating atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari planning yang telah ditetapkan dan diorganisasikan. 

Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan planning didalam kondisi faktual yang mekibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
                               
Actuating yaitu menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadarab secara bahu-membahu untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).

Leadership yaitu kemampuan untuk menghipnotis orang lain agar mau bekerja dengan lapang dada sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan sanggup tercapai.

4.  Pengawasan (Controlling)
Pengawasan yaitu fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan dibutuhkan untuk melihat apakah planning dilaksanakan sesuai dengan tujuan. 

Tujuan pengawasan yaitu untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu:
  • Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
  • Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang mencakup pembiayaan dan efesiensi kerja.

TIPE-TIPE MANAJEMEN
1. SEGI TIPE GOLONGAN
Golongan pimpinan  yang terdiri atas orang-orang yang bakat atau kesenangannya yaitu menggerakkan atau memimpin orang-orang lain.

Golongan menengah ( independent ) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran, hukum dan lain-lain.

Golongan bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak bisa atau memang tidak senang mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya yaitu mengikuti orang lain sebagai pemimpin mereka.

2. SEGI TIPE LEADERSHIP

Manajemen Tradisional yaitu manajemen yang berjalan karena tradisi, menurut kebiasaan yang dipupuk secara bertahun-tahun dan sering kali secara sistematis.
                                               
Manajemen ini memiliki kelemahan yaitu :
  1. Pengembangan lambat sekali, memerlukan waktu bertahaun-tahun dan mungkin sampai puluhan tahun.
  2. Penggunaannya terbatas, hanya sanggup Digunakan dalam menghadapi bidang usaha atau pekerjaan yang terbatas.
  3. Manajemen Bapak-Isme yaitu manajemen yang berjalan karena pandangan dan ketaatan bawahan terhadap manajernya. sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya ditaati dan dituruti kemauannya sebaik-baiknya.

Kelemahannya yaitu :
  1. Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan, sehingga selalu akan gagal.
  2. Penggantian pimpinan sukar, oleh alasannya tidak banyak orang yang sanggup berperan sebagai bapak.
  3. Manajemen semacam itu hanya sanggup Digunakan dalam lingkungan usaha kecil.
  4. Kerja sama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang tidak sanggup diperbaiki dengan Menggunakan perasaan.

Manajemen sistematis yaitu jenis manajemen yang terutama digemari oleh para insinyur dan teknisi pada umumnya berjiwa eksakta. Penyelenggaraan pekerjaan dalam rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya dipola sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah- jumlah atau kwalitas kerjanya.

Kelemahannya yaitu :
  1. Manajemen mirip ini hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang sanggup diukur dan di kalkulasi secara eksak, kemudian ditata mirip permainan tata letak.
  2. Kurang luwas, memerlukan pekerja-pekerja yang sanggup bekerja mekanis-rasional, dan terutama sukar guna menyesuaikan diri yang berubah serba cepat.
  3. Mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan insan sebagai mesin atau robot.

Manajemen ilmiah yaitu manajemen yang Menggunakan ilmu pengetahuan, metode-metode ilmiah didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-tindakan yang perlu diambil. 

Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi duduk masalah atau masalah berarti pada waktu menghadapi duduk masalah atau masalah dan berusaha mencari tanggapan atau jalan pemecahan si manajer bersikap obyektif, sistematis, rasional, factual, analitis, dan kritis. Namun dalam pelaksanaan dari keputusan-keputusan nanti barulah ia bersikap sesuai dengan iklim social, psykologis, dan sebagainya.

Proses Manajemen

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan simpulan tertentu yaitu computer programme manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu planning dibuat, planning tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan planning tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan planning dan melaksanakan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.

Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara aneka macam choice disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa planning yang sanggup dipilih. Komentar serupa sanggup dibentuk berkenaan dengan fungsi pengendalian.

Ciri-Ciri Manajer Profesional:
1. Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
2. Berpandang jauh kedepan.
3. Berwawasan luas.
4. Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil

Keterampilan manajemen yang dibutuhkan:
Menurut  Robert  L.Katz :
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
3. Keterampilan teknis (technical skill)

Menurut  Ricky W. Griffin:
1. Keterampilan manajamen waktu.
2. Keterampilan menciptakan keputusan.
3. Organisasi

Definisi Organisasi
Pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur  dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga kekerabatan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh kekerabatan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. 

Sedangkan pengorganisasian sendiri memiliki arti yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan. Berikut beberapa pendapat para mahir mengenai definisi dari organisasi:

1.Prof Dr. Sondang P. Siagian
organisasi yakni setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja   bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.

2.Drs. Malayu S.P Hasibuan
organisasi yakni suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.

3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
organisasi yaitu struktur pembagian kerja dan struktur tata kekerabatan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang berhubungan secara tertentu untuk bahu-membahu mencapai tujuan tertentu.

4. James D Mooney
Organization is the shape of every human, association for the assignment of mutual purpose” atau organisasi yaitu setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.

5. Chester L Bernard (1938)
Organisasi yaitu scheme kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization every bit a scheme of cooperative of 2 or to a greater extent than persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.

6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi yaitu sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang berhubungan untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is a collection people, arranged into groups, working together to accomplish closed to mutual objectives).

Fungsi Pengorganisasian
  • Adanya pembagian kiprah dan penggolongan kegiatan perusahaan.
  • Pembagian kiprah kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah ditetapkan.
  • Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Selain memiliki fungsi, pengorganisasian juga memiliki tujuan yakni:

a.  Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b.  Kemudahan pimpinan dalam melaksanakan pengawasan.
c.  Kemudahan dalam memilih orang-orang yang dipercaya dalam melaksanakan tugas.

Pentingnya mengenal Organisasi:

a.  Terciptanya kekerabatan yang baik antaranggota organiosasi.
b.  Setiap anggota mengetahui kiprah dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.  Spesialisasi dalam melaksanakan tugas

Bentuk-Bentuk Organisasi:

Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang turun langsung dari pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.

Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis mirip adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf mirip adanya spesialisasi kerja.

Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi fungsional dan organisasi garis dan staf.

Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:

1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.  Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan mirip rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, memiliki tujuan yang ingin dicapai  antara lain, menawarkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang terang dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga sanggup mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya mendapat perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin memiliki kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus sanggup menjamin tercapainya hasil yang diharapkan.  

Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan mencakup kewenangan dalam pengambilan keputusan, melaksanakan kekerabatan dengan orang lain, dan  mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.

5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.

6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melaksanakan aneka macam computer programme atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut sanggup berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. 

Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.  Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.

8) Prinsip  Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus terang kiprah dan wewenangnya, kegiatannya, kekerabatan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.

9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban kiprah pekerjaan seseorang tidak sanggup dibebankan tanggung jawabnya kepada
orang lain.

10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan.  

Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) referensi ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar mirip di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melaksanakan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya efek di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi bisa menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya dibutuhkan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi bisa menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

Sebab keberhasilan dan kegagalan Organisasi

Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan kiprah para anggotanya. Suatu keberhasilan sanggup dicapai jikalau ada kerjasama yg baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan sanggup disebabkan karna adanya faktor internal di pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.

Hubungan Antara Manajemen dan Organisasi

Manajemen yaitu proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya kekerabatan timbale balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.

Untuk sanggup mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungssional sanggup diartikan sebagai sekelompok insan yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. 

Sehingga sanggup dikatakan bahwa fungsi organisasi yaitu sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) kekerabatan antara manajemen dan organisasi.

Demikian, semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Materi Kuliah Kegiatan Studi Akuntansi : Bahan Pengantar Bisnis Pecahan 5 Administrasi Dan Organisasi."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel