Dongeng Rakyat Indonesia Ihwal Legenda Watu Menangis.



Selamat datang di weblog , pada kesempatan ini, kami mengembangkan cerita rakyat Republic of Indonesia sebagai hiburan di sela-sela istirahat yaitu Legenda Batu Menangis.

Cerita rakyat yaitu cerita legenda tempat yang berkembang di indonesia yang dipelihara oleh warga dan kadang dipercayai kebenarannya sebagai insiden nyata, namun tak jarang beberapa orang menganggapnya hanya mitos dan cerita belaka. Berikut salah satu contoh cerita rakyat yaitu Legenda Batu Menangis.  
Legenda Batu Menangis

Disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Borneo hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya.

Anak gadis janda itu sangat anggun jelita. Namun sayang, ia mempunyai prilaku yang amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.

Selain pemalas, anak gadis itu sikapnya manja sekali. Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.

Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu amat jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan Menggunakan pakaian yang bagus dan bersolek supaya orang dijalan yang melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dengan pakaian sangat dekil. Karena mereka hidup ditempat terpencil, tak seorangpun mengetahui bahwa kedua perempuan yang berjalan itu yaitu ibu dan anak.

Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para perjaka desa yang tak puas-puasnya memandang wajah gadis itu. Namun ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya.

Di antara orang yang melihatnya itu, seorang perjaka mendekati dan bertanya kepada gadis itu, “Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?”

Namun, apa tanggapan anak gadis itu ?

“Bukan,” katanya dengan angkuh. “Ia yaitu pembantuku !”

Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang perjaka dan bertanya kepada anak gadis itu.

“Hai, manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?”
“Bukan, bukan,” jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. ” Ia yaitu budakk!”

Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan wacana ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.

Pada mulanya mendengar tanggapan putrinya yang durhaka jikalau ditanya orang, si ibu masih mampu menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang amat menyakitkan hati, hasilnya si ibu yang malang itu tak mampu menahan diri. Si ibu berdoa.

“Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, dewa hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia….”

Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu bermetamorfosis batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.

” Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini. Ibu…Ibu…ampunilah anakmu..” Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu hasilnya bermetamorfosis batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang mampu melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, menyerupai sedang menangis. Oleh lantaran yaitu itu, kerikil yang berasal dari gadis yang mendapatkan kutukan ibunya itu disebut ” Batu Menangis “.

Demikianlah cerita berbentuk legenda ini, yang oleh masyarakat setempat dipercaya bahwa kisah itu benar-benar pernah terjadi. Barang siapa yang mendurhakai ibu kandung yang telah melahirkan dan membesarkannya, pasti perbuatan laknatnya itu akan mendapatkan sanksi dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Demikian, supaya terhibur.

Belum ada Komentar untuk "Dongeng Rakyat Indonesia Ihwal Legenda Watu Menangis."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel