Inilah Alasan Kenapa Negara Tidak Mencetak Uang Sebanyak-Banyaknya Untuk Mengurangi Kemiskinan

Pernah nggak sih kepikiran kenapa negara tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya untuk memberantas kemiskinan dan membayar utang negara? Jika pernah berarti anda sama dengan yang sedang saya pikirkan.

Menurut Badan Pusat Statistik penduduk miskin di Republic of Indonesia pada Septermber 2016 lalu mencapai 27,76 juta orang atau 10,70% dari full jumlah penduduk. Meskipun demikian full penduduk miskin mengalami penurunan jikalau dibandingkan pada bulan Maret 2016 lalu yang mencapai 28,01 juta orang atau 10,86% dari full jumlah penduduk.

Mencetak uang banyak bukanlah cara yang ampuh untuk menurunkan angka kemiskinan malahan mampu menjadikan duduk perkara baru. Ada dua sistem yang digunakan untuk mencetak uang yakni Pseudo Gold dan Uang Fiat.

Pseudo Gold merupakan sistem percetakan uang yang didukung oleh ketersediaan cadangan emas atau perak.

Uang Fiat merupakan sistem percetakan uang yang didukung dengan apapun, pemerintah mampu mencetak uang sebanyak-banyaknya.

Meskipun demikian ketersediaan barang dan jumlah uang haruslah sebanding, sebab yakni jikalau tidak hal ini akan menghipnotis harga barang.

Sebagai contoh, beberapa bulan yang lalu masyarakat resah dengan harga cabai yang naik. Mengapa hal ini mampu terjadi? Karena dikala itu keadaan keadaan demam informasi yang tidak mendukung petani cabai, sehingga ketersediaan cabai dipasaran semakin sedikit sehingga harga pun menjadi naik.

Apabila jumlah barang yang beredar lebih banyak dari pada jumlah uang maka harga barang akan  cenderung turun.

Sebaliknya, jikalau jumlah barang yang beredar lebih sedikit dari pada jumlah uang maka harga barang akan cenderung naik alias Inflasi. Oleh sebab yakni itu jumlah barang yang beredar harus seimbang dengan jumlah uang yang beredar semoga harga tetap stabil.

Republic of Indonesia Pernah Mencetak uang Banyak pada Masa Pemerintahan Presiden Soeharto

Pernah nggak sih kepikiran kenapa negara tidak mencetak uang sebanyak Inilah Alasan Kenapa Negara tidak Mencetak Uang Sebanyak-banyaknya untuk Mengurangi Kemiskinan
Image: wowkeren.com
Pada zaman pemerintahan Presiden Soeharto Republic of Indonesia juga pernah mencetak uang banyak sehingga menjadikan inflasi, dikala itu pemerintah belum mampu memaksimalkan pemungutan pajak pada masyarakat sehingga tetapkan untuk mencetak uang banyak untuk keperluan pemerintah.

Hal ini pun rupanya tidak hanya pernah dialami oleh negara kita saja ada beberapa negara yang lebih parah lagi yang terjadi dinegaranya, salah satunya yakni negara Republic of Zimbabwe pada tahun 2008 lalu mata uang Republic of Zimbabwe tidak ada harganya.

Hal ini terjadi sebab yakni Bank Central dinegara tersebut terus menerus mencetak uang dalam jumlah yang banyak sehingga jumlah uang yang beredar lebih banyak daripada jumlah barang yang tersedia.

Bahkan USD 1 saja sama dengan 35.000 triliun mata uang Zimbabwe, bahkan masyarakatnya untuk membeli telur saja harus menggunakan roda untuk membawa uang sebanyak 100 miliar yang hanya cukup untuk membeli tiga butir telur, tidak hanya itu saja harga barang pun juga ikut naik dua kali lipat setiap 24 jam.

Kesimpulan

Jadi, mencetak uang dalam jumlah banyak bukanlah cara yang baik untuk memberantas kemiskinan sebab yakni hal itu mampu mengakibatkan nilai mata uang menjadi rendah dan harga barang pun menjadi naik.

Belum ada Komentar untuk "Inilah Alasan Kenapa Negara Tidak Mencetak Uang Sebanyak-Banyaknya Untuk Mengurangi Kemiskinan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel