Pengertian Lengkap Mobilitas Sosial
Halo sobat pada kesempatan kali ini saya akan membahas perihal mobilitas sosial tidak hanya pengertiannya saja tetapi saya juga akan menjelaskan macam-macam, proses, dan dampak mobilitas sosial silahkan simak penjelasan lengkapnya dibawah ini.

Pengertian Mobilitas Sosial
Menurut Hartini dan G. Karta Sapoetra, mobilitas artinya pihak-pihak yang bergerak atau sejumlah orang yang bergerak secara sosial. Sosial artinya melibatkan individu atau kelompok masyarakat.
Aminnudin Ram memberikan bahwa mobilitas sosial yakni sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
Menurut Soerjono Soekanto mengatakan bahwa gerak sosial atau social mobility yakni gerak struktur sosial (sosial structure) yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Jadi, berdasarkan teori yang dikemukakan para hebat tersebut, mobilitas sosial adalah perpindahan dari struktur sosial ke arah struktur sosial yang lainnya. Perpindahan inilah yang menjadikan naik turunnya kondisi condition sosial seseorang atau kelompok.
Dalam dunia modern banyak orang berupaya melakukan mobilitas sosial. Mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih senang dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang paling cocok bagi diri mereka.
Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial berbeda, mereka tetap sanggup merasa memiliki hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, tentu saja kebanyakan orang akan terkukung dalam dalam condition nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial tertutup.
Mobilitas sosial lebih simpel terjadi pada masyarakat terbuka lantaran yakni lebih memungkinkan untuk berpindah strata lebih sulit. Contohnya masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta.
Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, jikalau seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada di kasta yang rendah. Dia tidak mungkin sanggup pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi yakni keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari sastra satu ke sastra lain yang lebih tinggi.
Macam-macam Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial terdiri dari two macam, yaitu mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal, silahkan simak penjelasannya dibawah ini.
1. Mobilitas Sosial Vertikal
Status sosial seseorang atau kelompok dalam suatu masyarakat biasa mengalami perubahan sebagai konsekuensi dari pelapisan sosial yang bersifat terbuka, ada yang berubah naik, ada yang berubah menurun dan ada pula yang tidak berubah condition sosialnya.
Mobilitas sosial vertikal adalah mobilitas yang berakibat naik atau turunnya condition sosial seseorang atau kelompok dalam masyarakat.
Sebagai contoh, seseorang yang semula hidup miskin lantaran yakni ketekunannya, keuletannya bekerjadan dengan kecerdasannya yang tinggi bisa menduduki jabatan yang tinggi di lingkungan pekerjaannya sehingga secara otomatis merubah condition sosialnya yang semula berada dibawah menjadi diatas. Hal ini pertanda adanya mobilitas vertikal naik.
Akan tetapi sebaliknya orang yang telah kehilangan jabatan sehingga berubah condition menjadi pengangguran, memperlihatkan adanya perubahan condition yang menurun atau tidak dikatakan sebagai mobilitas vertikal menurun.
Sosial climbing adalah mobilitas sosial yang terjadi lantaran yakni adanya peningkatan condition atau kedudukan seseorang.
Sosial climbing memiliki two (dua) bentuk, yaitu:
- Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke condition sosial yang lebih tinggi, di mana condition itu telah tersedia. Contohnya, H5N1 yakni seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah.
- Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi daripada lapisan sosial yang sudah ada. Contohnya, pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru tersebut, sehingga condition sosialnya naik.
Adapun penyebab sosial climbing yaitu sebagai berikut:
- Melakukan peningkatan prestasi kerja.
- Menggantikan kedudukan yang kosong simpulan adanya proses peralihan generasi.
2. Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal adalah mobilitas atau perpindahan yang tidak mengubah condition sosial seseorang atau kelompok.
Contoh:
- Seseorang yang menjadi pedagang pindah ke kota lain juga menjadi pedagang.
- Seseorang yang semula menjadi guru pindah ke kota lain juga menjadi guru.
Mobilitas sosial sanggup terjadi pada individu, kelompok maupun masyarakat.
- Mobilitas sosial individu yakni berpindah atau perubahan condition seseorang yang dialami secara personal atau individu. Contohnya: seseora pedagang es yang diterima sebagai pegawai negeri, seorang pedagang yang menjadi pengusaha besar.
- Mobilitas sosial kelompok yakni perubahan condition sosial yang dialami oleh suatu kelompok masyarakat. Contohnya: pegawai honorer daerah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Kelompok tukang becak dididik menjadi sopir taksi. Kelompok pedagang asongan dilatih menjadi wirausaha yang tangguh.
- Mobilitas sosial masyarakat yakni perubahan condition sosial masyarakat secara bersamaan. Misalnya, masyarakat desa yang terkena pembebasan lahan ditransmigrasikan ke luar jawa untuk menjadi petani.
Proses Mobilitas Sosial
Proses terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat sanggup terjadi lantaran yakni aneka macam faktor antara lain:
1. Keadaan Alam atau Geografis
Keadaan alam yang sudah tidak mendukung keberadaan dan keamanan masyarakat sanggup mendorong seseorang atau masyarakat untuk melakukan mobilitas sosial. Contohnya, lantaran yakni petaka mirip gempa bumi, banjir, tsunami, membuat orang-orang atau masyarakat mengalami stress berat dan ingin pindah ke daerah yang lebih aman dan sanggup melanjutkan hidupnya.
Seperti tragedi jebolnya Tanggul Situgintung, atau di darah Sidoarjo, Jawa Timur yang terkena lumpur panas dari PT. Lapindo.
2. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang mendorong terjadinya mobilitas sosial. Setiap manusia berusaha untuk sanggup mengubah kondisi yang dialaminya. Contohnya, seseorang yang berasal dari desa pindah ke kota untuk menerima pekerjaan supaya sanggup memenuhi kebutuhan hidup dirinya juga keluarganya.
Pada umumnya kota-kota besarlah yang menjadi tujuan mereka yang melakukan mobilitas sosial, dengan impian di kota-kota besar mirip Djakarta dan Surabaya mereka sanggup memperoleh suatu impian baru untuk sanggup mengubah kondisi ekonominya.
3. Faktor Pendidikan
Setiap orang pada umumnya memiliki keinginan untuk menerima pendidikan yang lebih tinggi. Orang renta pun pada umumnya juga menginginkan anak-anaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang melebihi dirinya. Untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi harus melakukan perpindahan ke kota-kota daerah akademi tinggi tinggi tersebut berada.
Misalnya, seorang petani menginginkan anaknya menjadi seorang dokter, maka ia membiayai anaknya sampai lulus akademi tinggi tinggi menjadi sarjana dengan impian sanggup simpel mencari pekerjaan dan memperoleh kedudukan. Hal ini terperinci sanggup menjadikan terjadinya proses mobilitas sosial.
4. Persaingan
Persaingan yang terjadi jikalau antarindividu maupun kelompok mendorong terjadinya mobilitas sosial. Setiap individu atau kelompok pada umumnya berkeinginan untuk sanggup melebihi kedudukan atau condition dari individu atau kelompok lainnya. Misalnya, persaingan antarrumah tangga yang tinggal di lingkungan kompleks perumahan.
Persaingan kelompok juga mendorong mereka melakukan mobilitas sosial, misalnya kelompok pedagang asongan dengan kelompok pedagang asongan lainnya. Mobilitas sosial yang demikian pada umumnya terjadi di lingkungan kota-kota besar.
Lingkungan masyarakat dengan sistem pelapisan sosial terbuka lebih cepat mengalami mobilitas sosial dibandingkan dengan lingkungan masyarakat yang menganut sistem pelapisan sosial tertutup. Lingkungan masyarakat tertutup biasanya mobilitas sosialnya lambat. Misalnya masyarakat yang masih menggunakan keningratannya.
Dalam hal ini peluang untuk mengalami perubahan cenderung tertutup, lantaran yakni adanya aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungannya. Di lingkungan masyarakat yang demikian biasanya kedudukan condition sosial diperoleh dari warisan dari pola hidupnya cenderung ditentukan oleh orang tuanya.
Dampak Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial sanggup menjadikan dampak aktual dan negatif bagi individu maupun kelompok. Mobilitas sosial merupakan suatu hal yang baik terutama dikalangan masyarakat yang bersistem sosial terbuka. Sistem sosial terbuka memperlihatkan kebebasan kepada individu atau kelompok untuk memilih dan mencapai tujuan hidupnya sesuai yang dikehendakinya meskipun tidak selamanya sanggup terpenuhi.
Dampak mobilitas sosial sanggup dibedakan menjadi two yaitu:
1. Dampak Mobilitas Sosial Naik
- Dampak positif: adanya perasaan kepuasan dan kebahagiaan, adanya peningkatan penghasilan dan pemenuhan kebutuhan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan, peningkatan sistem sosial.
- Dampak negatif: timbulnya kecemburuan sosial, timbulnya ketidakharmonisan relasi lantaran yakni perubahan sikap. Contohnya setelah naik statusnya menjadi sombong dan angkuh.
2. Dampak Mobilitas Sosial Menurun
- Dampak positif: timbulnya kesadaran atas segala kekurangan dirinya dan berusaha untuk merubahnya, memperoleh pengalaman untuk bekal sehingga lebih berhati-hati dan meningkatkan bahwa manusia memiliki keterbatasan sehingga perlu pendekatan diri kepada sang Maha Pencipta.
- Dampak negatif: perasaan tidak puas atau kecewa, perasaan kecemburuan sosial, perasaan rendah diri, timbulnya sikap putus asa atau tidak bersemangat.
Hubungan Struktur Sosial dengan Mobilitas Sosial
Struktur sosial mencakup sifat-sifat relasi antara individu dalam kelompok dan relasi antarindividu dengan kelompoknya. Misalnya, seorang karyawan di perusahaan pindah ke perusahaan lain dalam condition yang lebih tinggi berarti ia melakukan gerak sosial.
Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa terdapat relasi antara struktur sosial dengan mobilitas sosial. Semakin tinggi struktur sosial masyarakat mereka semakin naik mobilitasnya, sebaliknya semakin rendah struktur sosial seseorang, maka mobilitasnya semakin menurun.
Demikian artikel perihal pengertian lengkap mengenai mobilitas sosial ini, supaya artikel ini bisa bermanfaat bagi semua orang.
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Lengkap Mobilitas Sosial"
Posting Komentar