Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Guru Dalam Memberikan Pembelajaran

Pada dasarnya sistem pembelajaran dimasing-masing sekolah yaitu sama, yaitu menuntut para akseptor didik untuk mampu meningkatkan cara berfikirnya. Dalam memperlihatkan pembelajaran tentunya para guru mempunyai cara dan strategi yang berbeda, tetapi mempunyai kesamaan tujuan.
Hal pertama yang harus diperhatikan oleh guru yaitu jenis kecerdasan yang dimiliki oleh siswa lantaran menurut Gardner, ada delapan jenis kecerdasan yang dapat dimiliki oleh anak yaitu: kecerdasan bahasa, matematika-logis, spasial, kinestetik, musikal, intrapersonal, interpersonal, dan naturalis. Dalam hal ini, guru harus dapat mengidentifikasi jenis kecerdasan yang dimiliki oleh siswanya sehingga semua siswa mampu menonjolkan kecerdasannya masing-masing dan tidak ada lagi siswa yang dianggap tidak berprestasi lantaran bantu-membantu semua anak cerdas hanya saja jenisnya bermacam-macam dan peran guru untuk membantu siswa menemukan dan mengembangkan kecerdasannya dengan cara masing-masing.
Setelah guru mengetahui aneka macam jenis kecerdasan yang dimiliki oleh para siswanya, guru kemudian merancang dan merencanakan metode mengajar yang dapat mencakup semua jenis kecerdasan. Guru dapat mengkombinasikan acara mengajar yang melibatkan siswa dengan aneka macam macam jenis kecerdasan. Misalnya dalam mengajarkan matematika, selain fokus pada siswa dengan kecerdasan matematika-logis, guru juga dapat mengkombinasikannya dengan musik dan nyanyian/ lagu yang mengakomodir siswa dengan kecerdasan musikal dan juga dapat mengkombinasikannya dengan gambar yang sesuai dengan pelajaran matematikanya sehingga siswa dengan kecerdasan spasial dapat menikmati pelajarannya. 
   
Hal selanjutnya yaitu guru harus mengetahui teori perkembangan anak. Misalnya perkembangan kognitif yang dikenalkan oleh Piaget. Menurut Piaget (Santrock:2012) ada empat tahap perkembangan kognitif, yaitu tahap sensorimotor, tahap praoprasi, tahap operasi aktual dan tahap operasi formal. Pada usia anak SD berada dalam tahap operasi aktual dimana anak pada tahap ini mencar ilmu dari hal-hal yang aktual atau nyata. Anak pada tahap ini mencar ilmu dengan melihat, meraba, mendengar, membaui dan mengotak-ngatik. Jika guru memahami tahapan ini, maka dalam proses mencar ilmu mengajarnya guru akan mempertimbangkan metode yang tepat dalam mengajar. Misalnya dalam mengajarkan aneka macam macam bentuk daun, guru akan membaca aneka macam jenis daun atau meminta siswa untuk mencari dan membawa aneka macam jenis daun yang ada di sekitar lingkungannya untuk kemudian dibawa ke dalam kelas dan dipelajari bersama-sama. Hal ini akan memudahkan siswa untuk memahami dibandingkan guru hanya bercerita atau mendeskripsikannya secara lisan saja.
Guru juga harus memperhatikan dan mempelajari teori perkembangan anak lainnya menyerupai perkembangan teori kognitif sosiobudaya dari Vygotsky yang menegaskan pentingnya interaksi sosial dan budaya terhadap perkembangan kognitif.
Dengan mempelajari aneka macam macam teori perkembangan, guru akan dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan siswanya. Sebagai contoh, ketika mengajar di tempat pegunungan, pesisir, pedesaan, perkotaan maka guru akan lebih berfokus pada materi pelajaran yang sesuai dengan lingkungan anak-anak didiknya sehingga apa yang dijarkannya sesuai dengan apa yang dihadapi anak sehari-hari.
Setelah paham akan teori perkembangan anak dan teori multiple intelligences atau kecerdasan majemuk, guru juga harus paham akan iii jenis gaya mencar ilmu siswa. Ada iii gaya mencar ilmu yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Siswa dengan gaya mencar ilmu visual akan belalajar dengan cara melihat, siswa dengan gaya auditorial akan mencar ilmu dengan cara mendengar dan siswa dengan gaya mencar ilmu kinestetik akan mencar ilmu dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh.
DePorter (2000) dalam bukunya, Quantum Teaching memperlihatkan tips bagaimana mengajar siswa dengan iii gaya mencar ilmu yang berbeda. Untuk siswa dengan gaya mencar ilmu visual, guru  isa mendorong siswa untuk membuat banyak symbol dan gambar dalam catatan mereka. Bagi pelajar dengan gaya auditorial, guru dapat membantu mereka untuk berbicara dengan diri mereka sendiri untuk memahami pelajarannya dan memperbolehkan mereka untuk berbicara dengan suara perlahan pada diri mereka sendiri sambil bekerja bukannya memarahi mereka jikalau mereka menyebabkan keributan kecil lantaran mengulang-ngulang pelajarannya sambil berguman. Bagi siswa dengan gaya mencar ilmu kinestetik yang tidak dapat duduk diam berlama-lama, guru dapat membantunya dengan tidak melarang mereka untuk mencar ilmu sambil duduk di lantai atau menyebarkan pekerjaannya di sekeliling mereka. Setelah mengetahui gaya mencar ilmu masing-masing siswa, guru harus mendorong siswa untuk menerapkan semua metode ini dalam belajar. Guru dapat mengkombinasikan metode mengajarnya sehingga mencakup ketiga gaya mencar ilmu siswa dan tidak ada siswa yang merasa gaya belajarnya tidak diperhatikan oleh guru. Guru juga dapat memberitahu orangtua siswa tentang gaya belajardari masing-masing siswa sehingga di rumah para orangtua dapat mendukung anak mereka dengan gaya belajarnya masing-masing.

Belum ada Komentar untuk "Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Guru Dalam Memberikan Pembelajaran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel