Pengertian, Prinsip Dan Tahap-Tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran.


Pada kesmpatan ini kami berbagi artikel tentang Pengertian, Prinsip dan Tahap-Tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran.

Tujuannya yaitu menambah wawasan kita dalam pengembangan silabus pembelajaran sebagai langkah dalam menyiapkan bahan-bahan asuh kepada akseptor didik.

Berikut penjelasan Pengertian, Prinsip dan Tahap-Tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran.

A. Pengertian Silabus
Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran, Alokasi Waktu, Sumber Belajar,  dan Penilaian. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut.

1. Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh  Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar).

2. Materi Pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari akseptor didik untuk mencapai Standar Isi.

3. Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga akseptor didik dapat berinteraksi dengan objek belajar.

4. Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi.

5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai teladan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.

6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.

7. Sumber Belajar apa sajakah yang mampu diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.


B. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus mampu dilakukan oleh para guru secara berdikari atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

1. Guru
Sebagai tenaga profesional yang memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kemajuan berguru siswa, seorang guru diperlukan dapat mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensi mengajarnya secara mandiri. Di sisi lain guru lebih mengenal karakteristik siswa dan kondisi sekolah serta lingkungannya.

2. Kelompok Guru
Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran sebab yakni sesuatu hal belum mampu melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah mampu mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah tersebut

3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Sekolah yang belum dapat mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah  lain melalui forum MGMP/PKG untuk bergotong-royong mengembangkan silabus Pembelajaran yang akan Digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.

4. Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan setempat mampu memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Dalam pengembangan silabus ini sekolah, kelompok kerja guru, atau dinas pendidikan mampu meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi tinggi tinggi, LPMP, atau unit of measurement utama terkait yang ada di Departemen Pendidikan Nasional

C. Prinsip Pengembangan Silabus
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan programme yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan mampu dipertangungjawabkan secara keilmuan.

2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual akseptor didik.

3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

4. Konsisten
Ada korelasi yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, programme pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, programme pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapain kompetensi dasar.

6. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, programme pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan kejadian yang terjadi.

7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus mampu mengakomodasi variasi akseptor didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.  Sementara itu, materi asuh ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur tempat masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan akseptor didik tidak tercerabut dari lingkungannya.

8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

9. Desentralistik
Pengembangan silabus ini bersifat desentralistik.  Maksudnya bahwa kewenangan pengembangan silabus bergantung pada tempat masing-masing, atau bahkan sekolah masing-masing.  

D. Tahap-tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran

1. Perencanaan
Tim yang ditugaskaan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakan atau rujukan yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi mampu dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi menyerupai multi media dan internet.

2. Pelaksanaan
Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus Pembelajaran, menyerupai Standar Isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

3. Perbaikan
Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum Digunakan dalam programme pembelajaran. Pengkajian mampu melibatkan para seorang mahir kurikulum, mahir mata pelajaran, mahir didaktik-metodik, mahir penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan, perwakilan orang renta siswa, dan siswa itu sendiri.

4. Pemantapan
Masukan dari pengkajian ulang mampu dijadikan materi pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria dengan cukup baik mampu segera disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

Download juga:


5. Penilaian silabus
Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan mengunakaan model-model penilaian kurikulum.

Demikian, semoga bermanfaat dalam pengembangan silabus di sekolah atau madrasah.

Belum ada Komentar untuk "Pengertian, Prinsip Dan Tahap-Tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel