Asal Ajakan Perayaan Tahun Baru.
Pada kesempatan ini kami berbagi artikel wacana Asal Usul Perayaan Tahun Baru. Ini merupakan salah satu agenda seksi pendidikan.
Malam pergantian tahun gres selalu dirayakan dengan penuh suka cita dan kegembiraan. Kembang api, warna-warni, alive music, barbeque, berkumpul bersama kerabat seolah menjadi tradisi di setiap tanggal 31 Januari.
Hingga ketika waktu sudah menyampaikan pukul 00.00 di masing-masing negara, masyarakat di seluruh dunia akan melaksanakan hirtung mundur untuk menyambut pergantian tahun gres bersama-sama.
Sebenarnya, tahun gres tak melulu harus dirayakan dengan sebuah pagelaran pesta besar atau semacamnya. Namun, seolah sudah tradisi banyak masyarakat di potongan dunia yang melakukannya. Lantas, dari mana awal mula perayaan tahun gres dan siapa pencetusnya? Melansir dari aneka macam sumber, Minggu (31/01/2017), perayaan tahun gres kali pertama dilakukan di akibat tahun 45 sebelum masehi (SM).
Kala itu, tanggal ane Januari ditetapkan sebagai awal tahun dalam kalender gres buatan Kaisar Romawi Julius Caesar tahun 46 SM. Bukan tanpa tujuan, ane Januari didedikasikan Julius Caesar untuk Dewa Janus, Dewa segala Gerbang dan Permulaan. Hal ini tercantum dalam The World Book Encyclopedia book IV yang terbit pada 1984 dalam halaman 237.
Dewa Janus sendiri dipercaya memiliki dua wajah.
Wajah yang satu menghadap ke depan, sementara wajah lainnya menghadap ke belakang. Dewa Janus ini seolah menggambarkan masa kemudian dan masa depan. Atas dasar doktrin itu, Kaum Pagan hingga kini masih meneruskan tradisi ini dan selalu menyalakan kembang apai di setiap malam tahun baru.
Tak hanya itu, mereka juga membuat api unggun, serta bergandengan tangan mengitarinya. Selanjutnya, membunyikan lonceng dan meniup terompet sebagai menandakan tahun gres telah tiba. Maka dari itu, tak heran bila pergantian malam tahun gres selalu identik dengan pesta kembang api dan terompet.
Demikian, semoga bermanfaat.
Asal Usul Perayaan Tahun Baru
Malam pergantian tahun gres selalu dirayakan dengan penuh suka cita dan kegembiraan. Kembang api, warna-warni, alive music, barbeque, berkumpul bersama kerabat seolah menjadi tradisi di setiap tanggal 31 Januari.
Hingga ketika waktu sudah menyampaikan pukul 00.00 di masing-masing negara, masyarakat di seluruh dunia akan melaksanakan hirtung mundur untuk menyambut pergantian tahun gres bersama-sama.
Sebenarnya, tahun gres tak melulu harus dirayakan dengan sebuah pagelaran pesta besar atau semacamnya. Namun, seolah sudah tradisi banyak masyarakat di potongan dunia yang melakukannya. Lantas, dari mana awal mula perayaan tahun gres dan siapa pencetusnya? Melansir dari aneka macam sumber, Minggu (31/01/2017), perayaan tahun gres kali pertama dilakukan di akibat tahun 45 sebelum masehi (SM).
Kala itu, tanggal ane Januari ditetapkan sebagai awal tahun dalam kalender gres buatan Kaisar Romawi Julius Caesar tahun 46 SM. Bukan tanpa tujuan, ane Januari didedikasikan Julius Caesar untuk Dewa Janus, Dewa segala Gerbang dan Permulaan. Hal ini tercantum dalam The World Book Encyclopedia book IV yang terbit pada 1984 dalam halaman 237.
Dewa Janus sendiri dipercaya memiliki dua wajah.
Wajah yang satu menghadap ke depan, sementara wajah lainnya menghadap ke belakang. Dewa Janus ini seolah menggambarkan masa kemudian dan masa depan. Atas dasar doktrin itu, Kaum Pagan hingga kini masih meneruskan tradisi ini dan selalu menyalakan kembang apai di setiap malam tahun baru.
Tak hanya itu, mereka juga membuat api unggun, serta bergandengan tangan mengitarinya. Selanjutnya, membunyikan lonceng dan meniup terompet sebagai menandakan tahun gres telah tiba. Maka dari itu, tak heran bila pergantian malam tahun gres selalu identik dengan pesta kembang api dan terompet.
Demikian, semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Asal Ajakan Perayaan Tahun Baru."
Posting Komentar