Hakikat Warga Negara Dalam Sistem Demokrasi, Lengkap!

Menjadi warga negara suatu negara, maka secara otomatis melekat pula hak dan kewajiban terhadap negara. Sebaliknya, negara pun memiliki hak dan kewajiban atas warganya.

Hak negara terhadap warga negara antara lain sebagai berikut.
  • Hak negara untuk ditaati aturan dan pemerintahannya.
  • Hak negara untuk dibela.
  • Hak negara untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat.

Adapun kewajiban negara antara lain sebagai berikut.
  • Menjamin sistem aturan yang adil.
  • Menjamin hak asasi negara.
  • Memberi kebebasan beribadah.
  • Mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat.
  • Memajukan kebudayaan nasional.

 maka secara otomatis melekat pula hak dan kewajiban terhadap negara Hakikat Warga Negara dalam Sistem Demokrasi, Lengkap!

Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki hak dan kewajiban terhadap negara. Hak dan kewajiban warga negara tersebut diatur dalam undang-undang. Hak dan kewajiban warga negara meliputi aneka macam bidang kehidupan. Seperti bahasan kita sebelumnya, negara Republic of Indonesia menerapkan sistem demokrasi. Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu hak kita yang berhubungan dengan demokrasi ialah hak untuk turut serta dalam pemerintahan.

Salah satu ciri negara demokrasi ialah adanya pemilihan umum. Nah, melalui pemilu inilah rakyat menerima haknya, ialah turut berperan aktif dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, bagaimana caranya? Caranya ialah dengan bijaksana menentukan pemimpin negara atau wakil yang akan mewakili dan meyuarakan bunyi rakyat.

Pemilu merupakan ciri khas dari negara demokrasi. Melalui pemilu, terjadi pergantian kekuasaan serta rekrutmen politik. Setiap warga negara telah memenuhi syarat berhak untuk ikut serta dalam pemilu, menentukan dan dipilih. Dalam menggunakan hak nya mereka bebas tanpa paksaan dan tekanan dari pihak mana pun. Bahkan kita juga berhak untuk mengikuti setiap alur pemilu menyerupai kampanye dan menyaksikan perhitungan suara.

Dalam UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum pasal 1 dijelaskan bahwa pemilu ialah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Republic of Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Republic of Indonesia Tahun 1945.

Sesuai dengan pasal 3, pemilu diselenggarakan untuk menentukan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten atau kota. Pemilu dilaksanakan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.


three Fungsi Utama Pemilu

Pada dasarnya pemilu memiliki tiga fungsi utama ialah sebagai berikut.

[1]. Pemilu sebagai sarana menentukan pejabat publik (pembentukan pemerintahan). Wakil-wakil rakyat yang terpilih dari hasil pemilu akan menjalankan kedaulatan yang didelegasikan kepadanya. Selain menentukan para wakil rakyat, pemilu juga sarana untuk menentukan kepala negara atau pejabat politik lainnya, baik secara pribadi maupun melalui wakil-wakil yang duduk di lembaga legislatif.

[2]. Pemilu sebagai sarana pertanggungjawaban pejabat publik. Pada dikala pelaksanaan pemilu, rakyat sanggup menentukan orang yang baru atau yang pernah dipilihnya dimasa lalu. Hal itu sangat ditentukan oleh kinerja para pejabat politik. Jika pejabat politik tersebut pada masa pemerintahannya tidak sanggup menjalankan amanat rakyat atau bahkan ada penyalahgunaan wewenang misalnya dengan melakukan tindakan korupsi, kolusi, maupun nepotisme, maka rakyat tentu tidak akan memilihnya kembali. Rakyat akan cenderung menentukan orang baru dengan keinginan akan sanggup membawa perubahan pada negaranya. Namun sebaliknya, bila pejabat lama dianggap cukup memenuhi keinginan rakyat serta tidak terlibat kasus-kasus hukum, maka rakyat akan cenderung memilihnya kembali.

[3]. Pemilu sebagai sarana pendidikan rakyat. Melalui pemilihan umum, rakyat sekaligus belajar segala hal tentang politik. Karena melalui rangkayan proses pemilihan umum, mulai dari pendaftaran peserta pemilu, pertemuan kader, pawai, pemberitaan di media, masa pencoblosan, sampai proses pelantikan, semua itu membuat rakyat mengenal, memahami, dan menghayati nilai-nilai politik tertentu yang akan memengaruhi sikap dan tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari. Melalui fungsi pendidikan politik ini pemilu berperan sebagai sarana pengembangan budaya politik Indonesia.


Demikian artikel mengenai hakikat warga negara dalam sistem demokrasi ini, biar artikel ini sanggup bermanfaat bagi semua orang.

Belum ada Komentar untuk "Hakikat Warga Negara Dalam Sistem Demokrasi, Lengkap!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel