Memahami Apa Itu Kecerdasan Emotional Quotient (Eq) ?

Penemuan kecerdasan emosi atau Emotional Quotient (EQ) yakni Daniel Goleman. EQ biasa disebut sebagai street smart (jalan pintar) atau kemampuan khusus yang disebut budi sehat.

Kecerdasan emosi mempunyai beberapa arti, berikut ini beberapa pendapat para andal mengenai kecerdasan EQ.

1. Daniel Goleman

Baca Juga


Menurut Daniel Goleman kecerdasan emosi yakni suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.

Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang sanggup menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilih kepuasan dan mengatur suasana hati.

2. Cooper dan Sawaf

Mengatakan bahwa kecerdasan emosional yakni kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan imbas yang manusiawi.

Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Howe dan Herald

Pada intinya, kecerdasan emosional merupakan komponen membuat seseorang menjadi berakal menggunakan emosi.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa emosi insan berada diwilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain.

4. Harmoko 

Kecerdasan emosi sanggup diartikan kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina kekerabatan dengan orang lain.

Jelas jikalau seseorang individu mempunyai kecerdasan emosi tinggi, sanggup hidup bahagia dan sukses alasannya yaitu percaya diri serta bisa menguasai emosi atau mempunyai kesehatan mental yang baik.

Penemuan kecerdasan emosi atau Emotional Quotient  Memahami Apa Itu Kecerdasan Emotional Quotient (EQ) ?

Dari beberapa pendapat di atas sanggup dikatakan bahwa kecerdasan emosional yaitu menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.

Arti Penting Akal Sehat

Para andal selalu mengingatkan bahwa budi yang tidak disadari oleh nurani yang benar, tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan, sebaliknya nurani yang benar tanpa budi juga tidak akan menghasilkan apapun.

Makara antara budi dan nurani haruslah bersatu dan bekerja sama sehingga menghasilkan budi sehat. Sejumlah budi dan nurani yang disusun secara 'sistematis', seimbang, dan harmonis akan nampak dan muncul dalam diri seseorang, itulah budi sehat. 

Keindahan sanggup pula dihasilkan dari budi sehat yang ada dan sanggup menjadi 'good will'. Semua hal tersebut akan menumbuhkan keseimbangan diri yang mempunyai kegunaan bagi kehidupan di dunia dan alam abadi nanti.

Pengalaman akan Kejadian

Dalam kehidupan sehari-hari, ada kalanya seseorang menghadapi dua pilihan atau lebih dalam mengambil keputusan.

Contohnya dikala difitnah seseorang akan merasa dendam atau memaafkan, dikala saudara merusakkan mainan, apakah akan memukulnya atau dengan tenang memperbaiki bersama.

Suatu peristiwa yang memancing emosi baik emosi konkret maupun emosi negatif akan berdampak pada perkembangan emosi seseorang. 

Cara yang sanggup digunakan sebagai intervensi edukatif untuk mengembangkan emosi yang dikembangkan oleh Daniel Goleman yang diberi nama Self-Science Curriculum yakni sebagai berikut.
  1. Belajar mengembangkan kesadaran diri
  2. Belajar mengambil keputusan pribadi
  3. Belajar mengelola perasaan
  4. Belajar menangani stress
  5. Belajar berempati
  6. Belajar berkomunikasi
  7. Belajar membuka diri
  8. Belajar mengembangkan pemahaman
  9. Belajar mendapat diri sendiri
  10. Belajar mengembangkan tanggung jawab pribadi
  11. Belajar mengembangkan ketegasan
  12. Mempelajari dinamika kelompok
  13. Mempelajari merampungkan konflik

Ciri-Ciri EQ dan Komponen Pembentuknya

Goleman (2002: 513-514) membagi kecerdasan emosional ke dalam v (lima) komponen yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial.

Kesadaran diri yakni mengetahui apa yang dirasakan pada suatu dikala dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri.

Selain itu, kesadaran diri juga berarti tetapkan tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan akidah diri yang kuat.

Pengaturan diri yakni menguasai emosi diri sedemikian sehingga berdampak konkret kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya sesuatu sasaran dan bisa pulih kembali dari tekanan emosi.

Motivasi menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun seseorang menuju sasaran. Motivasi membantu seseorang mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi.

Empati yakni merasakan yang dirasakan orang lain, bisa memahami perspektif orang lain, menumbuhkan kekerabatan saling percaya dan menyelaraskan diri dengan berbagai macam orang.

Keterampilan sosial yakni sanggup menangani emosi dengan baik dikala berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan-keterampilan ini untuk memengaruhi dan memimpin, dan merampungkan perselisihan dan untuk bekerja sama dalam tim.

Kecerdasan emosional diukur dari kemampuan mengendalikan emosi dan menahan diri. Dalam Islam, kemampuan mengendalikan diri itu disebut sabar. Orang yang paling tabah yakni orang yang paling tinggi kecerdasan emosionalnya. 

Ia biasanya tabah dalam menghadapi kesulitan. Ketika belajar orang ini tekun, Ia mempunyai tenggang rasa yang tinggi, tanggap terhadap lingkungan sosialnya, berdisiplin, dan bertanggung jawab. Ia berhasil mengatasi berbagai gangguan dan tidak memperturutkan emosinya. Ia sanggup mengendalikan perilakunya dan emosinya.

Dari pembahasan diatas tentunya kamu sudah sanggup menyimpulkan apakah kamu mempunyai kecerdasan EQ yang besar lengan berkuasa atau sebaliknya?

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Memahami Apa Itu Kecerdasan Emotional Quotient (Eq) ?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel