Bagaimana Semoga Usia Muda Dan Gangguan Karier Tidak Menjadi Penghambat Kesuksesan
Penilaian para senior yang seringkali menganggap remeh profesional berusia muda akan memperlihatkan dampak negatif yang merugikan sang profesional muda tersebut bila ia tidak menanganinya secara elegan.
Kesalahan dalam menyikapi dan menangani kondisi tersebut sanggup berakibat gagalnya sang profesional muda memperoleh proyek yang diinginkan, tidak mendapatkan promosi, bahkan bisa justru menjadi challenger (lawan) bagi rekan kerjanya sendiri.
Oleh karena itu, demi menjaga kelanggengan karier, maka diperlukan melaksanakan beberapa usaha untuk mengubah penilaian para profesional senior atau pun rekan kerja sehingga mereka menjadi abide by (hormat) dan kagum karena di usia yang masih muda kita telah mempelajari banyak hal dan kemampuan atau keterampilan kalian sudah tidak kalah dengan mereka.
Bagaimana cara membuat mereka kagum dan menghormati kita? Beberapa cara dibawah ini mungkin patut dipertimbangkan.
Demikian artikel kali ini, Semoga artikel tentang Usia Muda dan Gangguan Karier ini bisa bermanfaat bagi semua orang.

Baca Juga
Bagaimana cara membuat mereka kagum dan menghormati kita? Beberapa cara dibawah ini mungkin patut dipertimbangkan.
1. Kenali Karier
Dalam memilih karier kita tentu harus yakin dengan pilihan tersebut. Oleh karena itu, kita harus bisa menyusun rencana karier yang terperinci bagi sendiri. Kenali berbagai hal yang bisa membantu kita dalam mengembangkan karier. Namun demikian kita harus bersikap realistis dan tidak memasang target yang tinggi.
Untuk memperoleh sanggup mendapatkan amanah tidaklah berarti kita harus menjadi seorang yang tepat (perfect), karena tidak ada manusia yang sempurna. Kredibilitas kita akan dinilai menurut pada apa yang kita ketahui, apa yang tidak kita ketahui, dan bagaimana kita menyikapi hal tersebut.
Dengan kata lain harus bersikap realistis untuk mau mengakui apa yang tidak bisa kita kerjakan dan apa yang bisa kita kerjakan. Jika kita sanggup melakukannya, maka orang lain (termasuk klien dan rekan kerja senior) pasti akan menaruh refect dan percaya pada kita.
2. Ikuti Aturan
Dalam dunia kerja selalu ada aturan-aturan primary yang berlaku baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Sebagai acuan sederhana yaitu cara berpakaian dan cara-cara berkomunikasi dengan sopan. Sehebat apapun kita atau seberapa banyak gelar yang kita sandang, aturan atau norma-norma tersebut tidak boleh kita abaikan.
Kita harus mencar ilmu untuk beradaptasi dengan budaya yang ada dalam perusahaan. Jika kita yang kebetulan berusia muda harus mengikuti aturan (contoh: bisa berkomunikasi yang baik dan memiliki cara berpakaian yang pantas) maka jarak antara senior dan kedaluwarsa kencur akan sanggup diminimalisasikan dengan cepat.
3. Terus Belajar
Satu cara paling efektif menghilangkan kritik atau pandangan negatif dari orang lain yaitu dengan memperlihatkan kinerja. Intinya yaitu orang lain jarang peduli bagaimana kita mengerjakan peran atau pekerjaan yang diberikan, tetapi yang menjadi pokok perhatian yaitu apakah kita memiliki kemampuan mengerjakan peran dengan baik.
Sekali orang yang mengkritik kita melihat bahwa kita melaksanakan suatu pekerjaan atau peran dengan sukses maka ia akan berhenti menganggap remeh dan mengkritik kita. Oleh karena itu, lakukan berbagai upaya untuk sanggup memperlihatkan performa yang optimal.
Lakukanlah semua pekerjaan sekecil apapun peran yang diberikan dan jangan takut untuk bertanya atau mengembangkan pengalaman atau pengetahuan dengan orang lain. Teruslah membuka diri untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan baru. Gunakan berbagai sarana untuk mencar ilmu dan meningkatkan kemampuan kita.
4. Hargai Perbedaan
Tak bisa dipungkiri bahwa walaupun kita telah melaksanakan berbagai upaya untuk menghilangkan jarak antara senior dan junior, namun tetap saja masih ada perbedaan-perbedaan. Dalam hal ini kita tidak perlu berkecil hati, karena bisa saja hal tersebut mungkin bukan disebabkan oleh kalian, melainkan memang sudah menjadi karakteristik dari senior kita.
Satu-satunya cara untuk membuat kita tidak frustasi yaitu dengan mengakui adanya perbedaan tersebut dan memperlihatkan bahwa memang ada perbedaan cara dan gaya antara kita yang berusia muda dengan para senior kita yang berusia lebih tua. Sejauh tidak menyalahi aturan yang berlaku maka kerjakan tugas-tugas yang menurut gaya kita, walaupun para senior tidak melakukannya.
Hal ini kadang dipandang perlu untuk memperlihatkan penyegaran bagi perusahaan, terutama bila perusahaan tersebut lebih banyak mempekerjakan pegawai yang berusia terbilang senior dan masih Menggunakan pola kerja lama. Selain itu, kita wajib menghargai senior yang memiliki perbedaan cara dan gaya kerja dengan kita karena hal ini akan turut memperkaya wawasan kita.
5. Bersikap Rendah Hati
Dalam bekerja ada banyak kesempatan di mana kita dituntut untuk bersikap rendah hati dengan mau mengembangkan atau mendelegasikan tugas-tugas kepada orang lain, terutama untuk hal-hal yang bukan menjadi kompetensi kita.
Pada ketika kita tahu bahwa ada orang lain yang lebih kompeten untuk mempresentasikan suatu pada klien kita atau kepada atasan kita, maka tidak ada salahnya bila kita memperlihatkan kesempatan kepada rekan kita tersebut. Selain itu kita pun harus berani untuk menolak tugas-tugas yang bukan menjadi kompetensi kita.
Usia muda hanya akan menjadi hambatan atau gangguan karier bila kita membiarkannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan keberhasilan kita dalam memperlihatkan kompetensi yang kita miliki, maka usia berapapun bukan dilema untuk meraih kesuksesan karier.
Demikian artikel kali ini, Semoga artikel tentang Usia Muda dan Gangguan Karier ini bisa bermanfaat bagi semua orang.
Belum ada Komentar untuk "Bagaimana Semoga Usia Muda Dan Gangguan Karier Tidak Menjadi Penghambat Kesuksesan"
Posting Komentar