Kultum Ramadhan Perihal Pacaran Berdasarkan Pandangan Islam.



Selamat datang di weblog , pada kesempatan ini kami berbagi Kultum Ramadhan perihal Pacaran Menurut Pandangan Islam.

Kultum ini sangat cocok sekali Digunakan pada bulan suci Ramadhan sebagai kajian Islam sebelum atau sehabis melaksanakan sholat tarawih dan sehabis sholat shubuh. 

Tujuannya adalah sebagai refrensi kultum pada bulan suci Ramadhan yang sangat mudah dan elementary bagi para santri dan santriwati.

Berikut teladan kultum Ramadhan versi  yang berjudul, 
Pacaran Menurut Pandangan Islam
Assalamualaikum wr.wb
Yang terhormat bapak ibu sekalian

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji beserta syukurkita kehadiran Allah Swt yang mana hingga ketika sekarang ini kita masih diberi kesempatan dan kesehata untuk berkumpul ditempat yang kita cintia ini.

Shalawat berangkaikan salam kita hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi kita muammad SAW. supaya  kita mendapatkan sapaatnya di kemudian hari nanti.

Baiklah  tanpa memperpanjang mukodimah, saya akan memasuki judul ceramah saya adalah perihal berpaaran.

Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa pacaran sekarang sudah menjadi hal yang biasa tengah-tengah kalangan masyarakat indonesi khususnya. masyarakat tidak menyadari bahwa pacaran yang dilakukan oleh anak muda zaman sekarang sudah sangat jauh dari kebenaran susila seorang muslim yang sebenarnya.

Mungkin hal ini dipicu alasannya kisah-kisah roman yang beredar bebas di media-media. Media TV khususnya. di sana hampir lx % dari keseluruhan tayangan yang ada adalh seputar cerita  roman. Kalau kita tinjau kembali, pacaran itu sebetulnya merupakan penggalan dari kebudayaan barat yang sangat tidak sesuai dengan budaya ketimuran.

Dalam kamus besar bahasa indonesia, pacaran memiliki beberapa pengertian :
  1. Pergaulan yang dilakukan antara perempuan dengan laki-laki dengan bebas, untuk mencapai kesenangan mereka dengan kesenangan - kesenangan.
  2. Berzina dan berkencan juga masuk dalam pengertian pacaran.
  3. Bertemu dan ingin menuju ke fase beriktunya adalah Pernikahan.

Berdasarkan pengertian diatas, terang untuk betoken pertama dan kedua tidak boleh oleh agam islam.

Perkawinan merupakan sunnah Rasulullah dengan arti bahwa suatu perbuatan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah supaya kaum muslimin melakukannya. Orang yang anti perkawinan dicela oleh Rasulullah, berdasarkan hadits yang maknanya :

Pada dasarnya suatu perkawinan atau pernikahan baru terjadi sehabis melewati beberapa tahapan atau proses, adalah pertama tahap penjajakan, kedua tahap peminangan dan yang ketiga tahap pertunangan.

Pihak keluarga laki - laki mungkin yang melkukn tahap penjajakanyng ditujukan pastinya kepada pihak perempuan atau sebaliknya, atau masing - masing dari pihak keluarga.

Dalam hal yang tertera diatas, orang tua memiliki kiprah paling besar dalan meliht dan mengawasi perihal seberapa jauh pergaulan yang telah dilakukan oleh anak - anaknya. terutama yang berhubungan denga lawan jenisnya, dengan kata lain mengawasi seorang anak untuk bergaul terlalu bebas terhadap seseoran yang merupakan buka murimnya.

Oleh karenanya, keputusan yang bijak seorang orang tua menikahkan anaknya apabila memang sudah masuk saatnya untuk menikah, maka lakukanlah pernikahan seseera mungkin " untuk menghindari perzinahan "

Untuk ketika ini, hanya itulah yang mungkin mampu saya sampaikan, saya berharap apa - apa yang sudah saya sampaikan tadi mampu jadi renungan bagi kita semua. dan juga supaya kita semua terhidar dari perbuatan perzinahan.

Wabillahi taufik Wal Hidayah
Wassalam Wr Wb.

Demikian, supaya bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Kultum Ramadhan Perihal Pacaran Berdasarkan Pandangan Islam."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel